Narasi Perjuangan - Victoria Irene Giselle Sompotan
- FKUI 2022
- Aug 14, 2022
- 8 min read
Perjuangan Meraih Mimpi
Halo! Perkenalkan saya Victoria Irene Giselle Sompotan, biasa dipanggil oleh kebanyakan orang dengan nama panggilan Giselle. Saya berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2022. Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara dan pada tahun 2022 ini saya baru menginjak umur 18 tahun. Sebelum menjadi bagian dari FKUI, saya adalah seorang siswa di SMA Ipeka Plus BSD. Saya berhasil lolos masuk menjadi bagian dari FKUI melewati jalur tes SIMAK Reguler. Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi dan bercerita tentang perjuangan saya sampai bisa menggapai mimpi saya, yaitu menjadi salah satu mahasiswa di jurusan dan universitas impian saya, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Menurut pandangan saya, FKUI adalah fakultas kedokteran terbaik di Indonesia. Berdasarkan segala prestasi yang sebelumnya telah diraih oleh mahasiswa FKUI dan alumni-alumni FKUI yang menjadi orang-orang hebat, saya percaya bahwa FKUI memberikan pendidikan dengan kualitas yang terbaik untuk mahasiswanya. Hal ini adalah salah satu alasan mengapa saya ingin masuk FKUI. Alasan kedua mengapa saya termotivasi untuk menjadi bagian FKUI, masuk ke fakultas kedokteran Universitas Indonesia adalah mimpi saya sejak saya SMA. Tidak hanya itu, terdapat beberapa alasan lainnya mengapa saya bisa termotivasi untuk masuk FKUI. Misalnya, fasilitas yang diberikan untuk mahasiswa yang lebih dari cukup, akreditasi program studi yang menurut saya sangat baik, tempat yang digunakan belajar-mengajar memadai, lingkungan belajar yang bagus untuk mencari ilmu, dan banyak alasan lainnya. Namun, ada satu alasan yang memang benar-benar membuat saya menjadi seorang mahasiswa di FKUI. Pada tahun lalu, tepatnya tahun 2021, Opa saya dinyatakan kanker darah. Sejak saat itu, kondisi Opa saya sering memburuk dan juga membaik. Pada saat itu, dokterlah yang membantu Opa saya agar dia tidak merasa kesakitan, meredakan ketakutan dia dan bisa mendapatkan penanganan yang terbaik. Dokter yang menangani selalu sabar dalam menangani Opa saya. Tidak hanya itu, Opa saya selalu lebih tenang perasaannya ketika dia sudah ke dokter dan hal itu bisa terjadi karena dokter tersebut melakukan yang terbaik. Sayangnya, pada bulan April 2021 yang lalu, Opa saya meninggal setelah melawan leukemia selama kurang-lebih satu tahun. Selain perjuangan dari Opa saya, dokter juga telah memiliki banyak sekali kontribusi dalam membuat Opa saya bisa menjalankan aktivitas dengan normal dan mengurangi rasa sakit yang Opa saya rasakan. Oleh karena hal ini, saya mau menjadi seorang dokter yang bisa membantu pasien saat mereka sedang mengalami kesakitan. Keinginan saya adalah agar semua orang bisa mendapatkan penanganan medis yang terbaik, agar mereka bisa tidak merasa sakit lagi, dan mereka bisa melakukan aktivitas mereka dengan baik tanpa ada hal-hal yang membatasi mereka. Saya mau agar setiap orang bisa merasa tenang dalam menghadapi penyakit mereka. Saya juga ingin mereka tahu bahwa terdapat banyak orang, seperti keluarga, teman, dan dokter, yang ingin mereka cepat pulih dan bahwa mereka tidak sendiri dalam melawan segala penyakit yang mereka miliki. Tidak hanya itu, salah satu pesan yang Opa saya berikan adalah untuk saya bisa belajar menjadi dokter di Universitas Indonesia. Opa saya selalu berkata bahwa saya pilih Universitas Indonesia saja, tidak usah pilih universitas yang lainnya. Tentu saja, perkataan Opa saya ini menjadi motivasi terbesar saya saat masuk FKUI. Oleh karena perkataan inilah, saya berjuang terus agar bisa membanggakan Opa saya.
Saya akan memulai cerita saya dari pengalaman Sekolah Dasar (SD) saya. Saat SD, saya bersekolah di SD Stella Maris BSD. Pada saat itu, saya masih belum jelas bercita-cita menjadi apa. Pada saat SD, saya tidak memiliki teman yang banyak karena saya yang malu untuk berbicara dengan orang lain. Oleh karena hal ini, pada saat SD tidak memiliki pengalaman yang begitu unik atau sebagainya. Salah satu hal yang penting bagi saya ketika SD adalah nilai. Saya terus berusaha, tentu saja dengan bantuan keluarga lainnya, untuk mendapatkan nilai terbaik. Untuk mendapatkan hasil yang saya inginkan, saya belajar dengan bimbingan dan bantuan dari orang tua dan guru les. Juga, terdapat satu hal lagi yang saya ingat mengenai pengalaman saya pada masa SD, yaitu pada saat itu saya termasuk sering dibawa ke dokter karena berbagai hal, mulai dari yang serius sampai tidak serius. Saya ingat kalau dokter yang saya datangi sangatlah ramah dan tidak lama setelah saya mengunjungi dokter itu, saya sembuh. Mungkin dari sinilah mulai muncul keinginan saya untuk menjadi seorang dokter.
Setelah enam tahun menjalani Sekolah Dasar di SD Stella Maris BSD, saya lulus dan memasuki jenjang baru, yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada saat SMP, saya memutuskan untuk pindah sekolah. Sekolah saya ketika saya SMP adalah Ipeka Plus BSD. Saat SMP, saya juga tetap mencoba untuk mempertahankan nilai saya dengan melanjutkan belajar dengan giat, les atau bimbel, melakukan segala tugas dengan lengkap, dan yang lainnya. Pada saat tiga tahun saya bersekolah SMP Ipeka Plus BSD inilah saya menjadi lebih memahami tentang hal-hal apa saja yang saya minati dan pelajaran-pelajaran yang ingin saya pelajari lebih dalam lagi. Akhirnya, saya lulus SMP setelah tiga tahun.
Pada Sekolah Menengah Atas (SMA), saya tetap bersekolah di Ipeka Plus BSD. Untuk SMA, saya memiliki jurusan IPA. Pada kelas 10, saya hanya bisa masuk secara luring selama satu semester. Untuk sisanya (kelas 10 semester 2, kelas 11, sampai kelas 12) saya melakukannya secara daring oleh karena adanya pandemi Covid-19. Walaupun lumayan sulit, saya tetap mencoba agar bisa memberikan yang terbaik untuk sekolah saya. Pada saat SMA inilah saya kembali diingatkan mengenai betapa pentingnya dokter di kehidupan. Ketika orang-orang tinggal di rumah masing-masing agar tidak terpapar virus Covid-19, dokter tetap harus bekerja dan memastikan kesehatan orang-orang. Sampai akhirnya kelas 12, di mana saya harus mulai menentukan kampus dan jurusan yang saya inginkan.
Awalnya, saya tidak percaya bisa masuk kedokteran, apalagi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Oleh karena hal ini, saya mulai mencari-cari jurusan selain kedokteran dan universitas lainnya, dan ikut les yang dapat membantu saya untuk masuk PTN. Tetapi, sampai akhir tahun 2021, ketika hampir semua teman saya sudah mendapatkan universitas, saya masih belum daftar di mana pun karena semua universitas dan jurusan yang saya pilih masih belum cocok dengan saya. Hal ini membuat saya sangat khawatir tidak mendapatkan kampus. Pada awal tahun 2022, saya akhirnya memutuskan untuk mendaftarkan diri ke beberapa perguruan tinggi swasta (PTS) dan universitas di luar negeri, tetapi jurusannya tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan, yaitu kedokteran. Dari tiga universitas yang pada saat itu saya daftar, ketiganya saya lolos seleksi masuk. Tetapi, saya masih merasa ragu untuk menerima. Tidak hanya itu, saya juga mendaftarkan diri pada jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), tapi sayangnya saya masih belum berhasil. Pada waktu yang bersamaan, saya tetap belajar di les untuk mempersiapkan diri saya sendiri dalam menghadapi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan tes mandiri. Namun, saya belum berhasil lolos pada SBMPTN. Kini, hanya ada jalur mandiri yang bisa saya coba agar bisa masuk FKUI. Walaupun sedih tidak lolos SBMPTN, saya tahu bahwa saya harus terus berjuang jika ingin masuk FKUI. Maka dari itu, saya terus belajar dan melakukan yang terbaik untuk mengejar mimpi saya. Akhirnya, segala persiapan yang saya lakukan digunakan pada saat SIMAK UI. Saya menunggu hasil seleksi SIMAK UI dengan tegang karena jika saya tidak lolos pada seleksi ini, maka tidak ada jalur lain yang bisa saya gunakan. Tapi, ternyata saya bisa lolos SIMAK. Pada saat itu, saya dan keluarga saya yang membuka hasil SIMAK bersama saya, merasa sangat bahagia. Saya juga merasa sangat bersyukur atas orang tua, keluarga, guru di sekolah dan les, dan teman-teman yang selalu mendukung saya dalam mengejar mimpi saya. Dorongan dan semangat dari mereka adalah salah satu hal yang bisa membawa saya sampai bisa bergabung dalam keluarga besar FKUI.
Saya berkomitmen untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan tidak baik yang saya miliki agar bisa menjadi mahasiswa FKUI yang lebih baik lagi. Pertama adalah menjadi seseorang yang lebih aktif dari sebelumnya. Saya termasuk orang yang tidak sering menjawab atau menunggu orang lain menjawab ketika diminta pendapat karena takut salah. Tetapi, sebagai mahasiswa FKUI, saya ingin mengubah kebiasaan ini. Untuk merubah kebiasaan tersebut berarti saya harus menghilangkan rasa malu untuk bertanya dan mengemukakan pendapat karena hal ini hanya akan merugikan diri saya sendiri. Juga, saya harus menaikkan kemauan diri saya untuk mengikuti lomba, organisasi, dan lain sebagainya karena hal ini akan menolong saya dalam mengasah keterampilan saya. Tidak hanya itu, saya juga harus menjadi lebih rajin dari sebelumnya, seperti tidak menunda-nunda pekerjaan, lebih fokus dalam belajar, dan yang lainnya. Terakhir, saya juga harus memiliki pandangan dan pikiran yang lebih dewasa dari sebelumnya. Sekarang, saya sudah memasuki lembar baru dalam hidup saya dan saya harus bisa beradaptasi dengan mengganti pola pikir agar saya bisa melakukan kewajiban saya sebagai mahasiswa dengan maksimal.
Saya berharap bahwa saya bisa menjadi mahasiswa yang tekun, berprestasi, dan membawa hal-hal positif kepada diri sendiri dan orang lain. Saya berharap bahwa saya bisa menjadi mahasiswa yang dapat dibanggakan oleh orang tua, keluarga, teman, dan Universitas Indonesia. Tidak hanya itu, saya berharap bahwa angkatan saya, yaitu angkatan 2022 bisa menjadi angkatan yang bersatu. Walaupun FKUI angkatan 2022 terdiri dari mahasiswa yang memiliki latar belakang berbeda-beda dan pikiran yang juga berbeda, saya berharap bahwa perbedaan ini bisa menjadi suatu kekuatan, bukan kelemahan. Kedua, saya berharap angkatan 2022 bisa saling mendukung satu sama yang lain. Semua orang memiliki kapabilitas yang berbeda. Namun, hal ini seharusnya bukan menjadi alasan mengapa seseorang gagal. Kita semua sebagai satu angkatan harus saling mendorong teman-teman seperjuangan kita agar angkatan kita bisa menjadi angkatan yang berisi orang-orang unggul. Saya percaya bahwa angkatan 2022 adalah angkatan yang brilian, yang bisa berbeda tetapi tetap satu, saling menghargai, dan saling membantu sesama.
Selama preklinik, saya berencana untuk berusaha semaksimal mungkin agar bisa membuahkan hasil yang saya inginkan. Rencana saya adalah memiliki nilai yang baik dan terus meningkat. Untuk merealisasi rencana ini, saya akan selalu patuh terhadap peraturan, selalu jujur, belajar secara giat, tidak menunda-nunda pekerjaan, membuat jadwal atau rencana belajar agar bisa tetap disiplin, berkontribusi dalam setiap kegiatan yang ada dan memberikan yang terbaik pada studi saya. Saya juga akan mencoba untuk mengetahui dan mengerti apa saja kelemahan saya dan memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut. Tidak hanya sampai disitu, saya juga memiliki rencana untuk mengasah keterampilan atau bakat saya. Hal ini bisa saya lakukan dengan mengikuti organisasi, kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan minat saya, dan lain sebagainya. Hal-hal ini tentunya akan sangat membantu saya secara akademis maupun non-akademis. Jadi, ketika saya lulus, saya tidak akan mengalami kekecewaan dan bisa lulus dengan membawa banyak ilmu yang bisa saya terapkan dalam kehidupan saya.
Selanjutnya, rencana jangka panjang saya selama saya menjadi dokter adalah menjadi dokter yang selalu sukses dalam menangani pasien. Hal ini bisa saya lakukan dengan mendalami segala materi agar saya bisa membantu banyak orang dengan benar, sesuai, dan tanpa melakukan kesalahan apa pun. Kedua, saya berencana untuk menjadi dokter yang bisa dipercayai oleh banyak orang. Hal ini bisa saya lakukan dengan menjadi orang yang jujur dan tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan orang lain. Ketiga, saya ingin agar pasien bisa merasa nyaman ketika bersama saya. Saya bisa melakukan ini dengan cara selalu berperilaku dengan sopan, tidak pernah mendiskriminasi atau merendahkan seseorang, dan lain sebagainya.
Untuk masyarakat, saya berharap bahwa semua masyarakat bisa menjaga kesehatan dengan sebaik mungkin. Yang saya harapkan adalah untuk masyarakat agar bisa memulai pola hidup yang sehat, seperti makan makanan yang sehat, tidak merokok, rajin berolahraga, memastikan bahwa tidur dengan cukup, dan lainnya. Dengan demikian, para masyarakat bukan hanya bisa menjaga kesehatan diri sendiri, namun kesehatan orang tua, anak, tetangga, dan orang di sekitar mereka. Jika memang sakit, saya harap masyarakat bisa segera mengunjungi dokter karena dengan melakukan hal itu, para masyarakat bisa merasa lebih baik dan pulih, dan juga bisa melakukan aktivitas dengan baik tanpa takut akan merasa sakit atau bahkan menjangkitkan penyakit ke orang-orang yang dikasihi.
Bagi adik kelas saya yang juga memiliki cita-cita yang sama seperti saya, yaitu bisa menjadi mahasiswa FKUI, saya hanya bisa memberi tahu bahwa semua kerja kerasmu pasti akan terbayarkan. Oleh karena itu, walaupun memang sulit dan memakan waktu yang banyak, teruslah berjuang demi mimpi kamu. Sebuah kutipan yang saya ingat selama berjuang dan belajar agar bisa masuk FKUI adalah kutipan dari Hellen Keller yang berbunyi, “Kesuksesan dan kebahagiaan terletak pada diri sendiri. Tetaplah bahagia dan kebahagiaanmu akan membentuk sebuah karakter kuat melawan kesulitan.” Dari kutipan ini saya belajar bahwa hanya diri kita yang bisa membuat kita sukses. Kalau kita mencoba dengan serius dan tidak main-main, pasti segala yang kamu inginkan bisa terkabul. Dengan memiliki pikiran yang positif, kamu akan mendapat hasil yang positif juga. Namun, jika pikiran kamu diisi dengan hal-hal yang negatif, maka jangan kaget jika hasil yang kamu peroleh negatif juga. Untuk adik kelasku, jangan pantang menyerah dan kejarlah mimpimu!
تعليقات