top of page

Narasi Perjuangan - Shelda Dinova

  • Writer: FKUI 2022
    FKUI 2022
  • Aug 14, 2022
  • 8 min read

Kilas Balik Kehidupan


Halo semua, sebelumnya perkenalkan nama saya Shelda Dinova. Boleh dipanggil Shelda ataupun Nova, asalkan jangan Dino ya. Bagi saya nama yang diberikan oleh orang tua adalah panjatan doa yang baik. Seperti doa dan harapan yang terkandung dalam nama saya, Shelda Dinova yang memiliki arti kumpulan bintang-bintang di langit. Orang tua saya berharap anaknya bisa seperti bintang yang bersinar di mana pun ia berada. Saya juga merupakan anak satu-satunya dalam keluarga saya. Satu bulan yang lalu, saya berusia 18 tahun, tidak menyangka usai KTP saya sudah satu tahun saja. Saya berasal dari SMA Negeri 1 Pemalang yang merupakan sekolah terbaik di kabupaten Pemalang. Sekolah ini menjadi sekolah idaman bagi banyak siswa khususnya di daerah Kabupaten Pemalang itu sendiri.


Saya lahir dan besar di kabupaten kecil di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Pemalang. Sebuah kabupaten yang banyak orang kira itu adalah Kota Malang, padahal dari letak provinsinya saja sudah beda. Saat ini, saya berstatus sebagai mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2022 program reguler. Alhamdulillah saya bisa menjadi bagian dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi). SNMPTN merupakan salah satu jalur masuk perguruan tinggi dengan melalui rapor dan prestasi akademik lainnya. Jalur SNMPTN ini menjadi idaman banyak orang karena jika kita lolos melalui jalur tersebut, kita tidak perlu mengikuti rangkaian ujian tertulis lainnya untuk masuk ke perguruan tinggi yang kita inginkan.


Dari kecil, saya memang berkeinginan menjadi seorang dokter, tetapi untuk bisa masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia saya kira adalah hal yang mustahil. Menurut saya, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah sekolah kedokteran yang sangat diminati oleh semua siswa yang ingin melanjutkan studinya di bidang kedokteran. Di samping itu, sudah menjadi rahasia umum bahwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah sekolah kedokteran tertua dan terbaik di Indonesia. Fakultas Kedokteran ini memilili dua kampus utama, yaitu Kampus Salemba dan Kampus Depok yang terletak di gedung Rumpun Ilmu Kesehatan. Persaingan yang pasti sangat sulit untuk bisa menjadi bagian di dalamnya membuat saya sempat merasa tidak akan mampu menjadi bagian dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


Dulu, ketika orang-orang selalu bilang “Masuk FKUI saja,” saya menganggap hal itu hanya sebagai candaan, justru saya sempat overthinking dan meragukan diri saya sendiri. Tetapi, memasuki akhir kelas 12, saya justru berpikir jika ingin menjadi seorang dokter yang hebat membutuhkan pendidikan di tempat yang terbaik pula. Motivasi saya masuk Fakultas Kedokteran Univeritas Indonesia tentunya karena FKUI merupakan fakultas kedokteran terbaik di Indonesia. Seperti salah satu misi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah “Menghasilkan lulusan dokter berkualitas yang mampu beradaptasi dan berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.” Dari hal itu memotivasi saya karena saya ingin menjadi dokter yang berkualitas, berkualitas yang saya maksud disini bukan hanya memiliki akademis yang tinggi, tetapi juga bisa bermanfaat bagi banyak orang.


Dalam tulisan ini, akan dipaparkan bagaimana perjalanan saya bisa sampai di titik sekarang ini. Saya mengenyam pendidikan pertama kali di TK Pertiwi Warungpring, di sana saya diajarkan untuk berani mengekspresikan diri melalui banyak hal. Mulai dari TK, saya sudah mengikuti berbagai lomba yang diadakan saat peringatan kemerdekaan seperti lomba fashion show, menggambar, dan lain-lain. Saat TK tingkat dua, saya juga sudah menyelesaikan Iqro jilid 1-6 dan gharib sehingga bisa lanjut untuk mengaji Al-Qur’an, banyak orang bilang sangat jarang anak TK sudah bisa mengaji sampai sejauh itu dan saya sangat bersyukur diberi kemampuan oleh Allah untuk bisa seperti ini.


Masuk ke jenjang Sekolah Dasar, alhamdulillah saya selalu mendapat peringkat pertama sejak kelas 1 hingga kelas 6. Saya juga terpilih untuk mengikuti berbagai perlombaan untuk mewakili sekolah saya. Lomba pertama yang saya ikuti di jenjang SD adalah Olimpiade Sains Nasional di bidang Matematika, alhamdulillah saya bisa mendapatkan juara 2, walaupun saya tidak menjadi juara pertama, tetapi saya sangat bersyukur bisa mendapatkan juara di lomba pertama saya ini. Tidak menyerah sampai disitu, saya juga mengikuti lomba Cerdas Cermat bersama tim saya yang terdiri dari 3 orang. Saat lomba, kami bisa bertahan dari babak awal penyisihan hingga babak final sampai akhirnya kami berhasil mendapatkan juara 1 dalam lomba cerdas cermat itu. Saat kelas 6 SD, saya juga dipilih untuk mengikuti lomba siswa berprestasi yang pada saat itu fokus saya menjadi terbagi untuk persiapan lomba dan persiapan Ujian Nasional yang semakin dekat. Tetapi, dengan tekad kuat dan doa restu orang tua, saya bisa menjadi juara 1 di lomba siswa berprestasi dan juga menjadi peraih nilai UN tertinggi di SD Negeri 01 Warungpring.


Dengan modal nilai dan berbagai sertifikat yang saya dapatkan, alhamdulillah saya bisa melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Randudongkal yang mana sekolah tersebut merupakan sekolah favorit di daerah saya. Hingga akhirnya saya bisa masuk ke kelas favorit dan termasuk ke dalam 3 besar di kelas tersebut. Saat pengumuman kelulusan, tidak disangka-sangka saya juga masuk dalam peringkat 10 besar pararel SMP Negeri 1 Randudongkal. Tetapi, untuk melanjutkan ke jenjang SMA banyak rintangan yang saya lalui karena pada tahun 2019 sudah mulai ditetapkan sistem zonasi, di mana proses penerimaan siswa baru sesuai dengan wilayah tempat tinggalnya. Rumah saya yang jauh dari sekolah yang saya idamkan sempat memutuskan semangat saya. Tetapi saya tidak menyerah dan terus mencari cara hingga akhirnya saya bisa masuk ke SMA yang saya idamkan sejak saya Sekolah Dasar melalui jalur prestasi.


Saat memasuki jenjang Sekolah Menengah Atas, saya memilih SMA Negeri 1 Pemalang sebagai sekolah lanjutan saya karena itu adalah sekolah favorit di daerah saya. Tetapi, dengan saya melanjutkan sekolah di situ artinya saya harus berpisah dengan orang tua karena jarak dari rumah ke sekolah saya memakan waktu 1 sampai 2 jam, sehingga saya memutuskan untuk kost di daerah sekitar SMA. Awal masuk kelas 10, saya membayangkan betapa senangnya masa-masa SMA. Seperti kisah remaja yang kebanyakan ditulis di noval-novel yang pernah saya baca. Tetapi, semua itu dipatahkan kembali karena adanya virus corona yang masuk ke Indonesia sejak Maret 2020. Sejak munculnya virus tersebut, pembelajaran kami dialihkan full secara daring dari rumah selama 2 tahun. Sungguh tidak pernah terbayangkan sebelumnya akan muncul virus yang membuat keadaan berubah total.


Salah satu hikmah yang saya peroleh adalah saya bisa pulang ke rumah dan berkumpul kembali bersama orang tua. Saat kelas 11, saya memutuskan untuk mengikuti les di sebuah bimbel untuk menyiapkan saya masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. Jarak bimbel dengan rumah saya bisa dibilang lumayan jauh, tetapi saya tetap semangat untuk mengikuti bimbel demi bisa mendapatkan perguruan tinggi yang saya ingkinkan. Walaupun pembelajaran secara daring, tetapi alhamdulillah sejak kelas 10 sampai kelas 12 saya selalu masuk ke dalam 3 besar terbaik di kelas. Memasuki kelas 12, saya juga mengikuti lomba-lomba seperti Olimpiade Kedokteran, Olimpiade Biologi, dan Olimpiade Matematika yang diadakan oleh platform online karena waktu itu Covid-19 masih merajalela. Tak disangka, saya bisa mendapatkan medali emas pada lomba-lomba tersebut untuk bekal saya mendaftar ke Perguruan Tinggi Negeri jalur SNMPTN.


Menjelang pendaftaran, sebenarnya saya masih bingung menentukan jurusan dan Universitas mana yang akan saya pilih. Sampai akhirnya saya konsultasi kepada banyak orang dan memutuskan untuk memilih Fakultas Kedokteran, memang dokter merupakan cita-cita saya saat kecil. Wajar saja, kebanyakan anak kecil saat ditanya cita-cita pasti dokter adalah jawabannya. Tetapi, di sisi lain saya takut karena kedokteran ini merupakan jurusan yang paling diminati tiap tahunnya. Awalnya, saya berencana memilih Universitas Diponegoro ataupun Universitas Jenderal Soedirman karena universitas tersebut masih satu provisi dengan domisili saya dan juga banyak alumi yang tersebar di sana.


Tetapi karena satu dan lain hal dan banyaknya saran dari orang tua, guru, dan tentor, saya memutuskan untuk memilih Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada pilihan SNMPTN ini. Tak sedikit yang meremehkan saya, katanya saya terlalu nekat memilih FK UI karena dari sekolah saya belum pernah ada yang lolos Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia jalur SNMPTN. Tetapi saya ingin mencoba dan saya berani mengambil resikonya. Dengan modal nilai, sertifikat, doa, dan restu dari orang tua, pada tanggal 21 Februari saya resmi mendaftar SNMPTN Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


Tanggal 29 Maret pun tiba, saat itu saya masih menjalani Ujian Sekolah secara offline di sekolah, tetapi karena saya ingin melihat hasil pengumuman SNMPTN bersama dengan kedua orang tua, jam 12 setelah selesai US saya langsung pulang ke rumah menggunakan bus waktu itu. Jadwal pengumuman SNMPTN adalah jam 15.00, tetapi saya tidak langsung membuka pengumuman waktu itu. Saya memilih untuk salat asar terlebih dahulu supaya hati merasa lebih tenang. Setelah kami selesai menunaikan salat asar, kami duduk di ruang tengah untuk melihat pengumuman bersama-sama. Saya membuka web pengumuman, memasukan nomor pendaftaran, tanggal lahir, dan keluarlah warna biru dengan tulisan “SELAMAT! ANDA DINYATAKAN LULUS SELEKSI SNMPTN 2022.” Semua perasaan menjadi satu rasanya saat itu, saya langsung memeluk orang tua saya untuk mengucapkan terima kasih atas semua doanya dan tak lupa sujud syukur kepada Allah atas segala karunia-Nya.


Dari perjalanan diatas sudah saya jabarkan bagaimana usaha saya untuk menjalani setiap prosesnya, saya tahu bahwa setiap tingkatan yang lebih tinggi pastinya akan ada kesulitan yang lebih berat juga, komitmen yang perlu ditingkatkan untuk menjalani prosesnya pun sangat diperlukan. Belajar dari pengalaman sebelumnya yakni ketika akan mendaftar SNMPTN, saya memiliki komitmen untuk menjaga dan meningkatkan nilai rapor dimana itu adalah syarat utama untuk jalur SNMPTN sendiri, tetapi saya sadar semua keputusan tidak luput dari campur tangan Allah sehingga selain meningkatkan nilai akademis saya juga menyertainya dengan doa dan alhamdulilah saya mendapat hasil seperti yang saya harapkan.


Tetapi, untuk jenjang perkuliahan sendiri masih banyak yang perlu ditingkatkan dalam diri saya mulai dari konsisten dalam kedisiplinan dan management waktu, pastinya sebagai mahasiswa hal yang di inginkan adalah mendapat nilai IPK tinggi dan lulus tepat waktu. Saya pikir hal tersebut tidak bisa datang sendiri, tetapi hasil dari usaha yang telah dilakukan sehingga saya juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas belajar agar apa yang sudah ditargetkan bisa saya capai. Selain fokus terhadap nilai akademik dan non akademik, saya juga akan berusaha ditengah kesibukan sebagai mahasiswa untuk tetap menjaga ibadah dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah karena bagaimanapun itu adalah komponen penting di dalam kehidupan.


Saya berharap saya tidak akan menyia-nyiakan segala kesempatan yang akan saya temui di masa perkuliahan nanti. Saya juga berharap bisa beradaptasi di lingkungan yang bisa dibilang baru untuk saya sehingga saya bisa berperan aktif semaksimal mungkin dalam dunia perkuliahan maupun organisasi, serta dapat mengikuti kegiatan perkuliahan dengan baik sehingga bisa lulus tepat waktu dengan predikat terbaik. Harapan saya untuk angkatan FKUI 2022 menjadi angkatan yang solid dan saling mendukung satu sama lain, terus semangat dan memiliki energi untuk berkembang dan berprestasi sehingga kita bisa sukses menjadi dokter yang kompeten dan lulus membaca sumpah dokter bersama-sama. Sesuai dengan nama angkatan kita, yakni “Brilian” yang berarti unggul dalam bidang akademik maupun non akademik yang dicapai dengan kebersamaan. Sehingga, diharapkan angkatan FKUI 2022 selalu kompak dalam hal apapun.


Rencana saya selama masa preklinik tentunya bisa beradaptasi dengan kegiatan perkuliahan dan mendapatkan IPK yang memuaskan sehingga bisa lulus dengan predikat terbaik. Saya juga berencana mengikuti organisasi daln kompetisi yang diadakan di Universitas Indonesia untuk mengasah minat bakat dan menambah pengalaman saya. Untuk mencapai semua itu, saya harus belajar dengan giat dan aktif dalam perkuliahan. Saya juga akan berusaha untuk memiliki relasi atau kenalan dari berbagai program studi ataupun fakultas lain sehingga masa preklinik bisa berjalan dengan baik.


Untuk rencana jangka panjang saya setelah menjalani masa preklinik dan resmi dinyatakan sebagai dokter saya akan berusaha menjadi dokter kompeten yang tidak hanya sekedar memeriksa ataupun mengobati pasiennya saja, tetapi saya akan menjadi dokter sekaligus teman atau pendengar yang baik untuk pasien-pasien saya nantinya. Setelah saya lulus dan diangkat menjadi dokter, pastinya saya akan menjalani masa internship yaitu proses pemantapan mutu profesi dokter. Setelah itu, saya akan kembali ke daerah asal saya untuk mengembangkan daerah saya dan mengedukasi kepada masyarakat tentang bidang kesehatan. Saya juga berencana untuk membuka praktik mandiri di rumah. Untuk kedepannya, saya juga berencana untuk melanjutkan menjadi dokter spesialis, walaupun masih belum terpikir spesialis apa yang akan saya ambil. Cara mencapai semua rencana-rencana itu pastinya dibutuhkan pikiran dan mental yang kuat, saya harus lebih bisa memanage waktu selama masa klinik berlangsung dan mempelajari lebih dalam segala stase-stase yang ada di kedokteran supaya bisa menjadi dokter yang berkualitas.


Saya berharap bisa mengabdi kepada masyarakat sekitar dan memberikan pengetahuan-pengetahuan terkait masalah kesehatan supaya masyarakat sekitar tidak memandang dokter sebelah mata dan tidak terpengaruh berita-berita hoax tentang kesehatan yang beredar di publik. Masih banyak masyarakat yang lebih memilih pengobatan alternatif karena dianggap lebih mudah dan praktis. Saya ingin merangkul masyarakat sekitar supaya bisa lebih bekerja sama dengan tenaga medis lainnya sehingga angka kesehatan Indonesia meningkat. Apalagi di masa pandemi seperti ini, kita sangat membutuhkan kerjasama antar semua pihak supaya pandemi benar-benar berakhir.


Pesan saya untuk adik-adik kelas yang ingin melajutkan ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia untuk tetap berjuangan karena saingan kalian bukan hanya satu sekolah, satu kabupaten, ataupun satu provinsi, melainkan satu negara. Jangan hiraukan omongan yang keluar dari mulut orang lain, yakinkan diri sendiri bahwa kalian bisa menjadi bagian dari keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, tekankan perilaku pantang menyerah dan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mendapatkan apa yang kalian impikan. Giatlah belajar dan konsisten untuk mencapai impian tersebut. Hal yang terpenting adalah berdoa, selalu meminta bantu dan temani Allah, tak lupa juga meminta doa restu kepada orang tua kita. Kita juga harus optimis dan percaya usaha yang telah kita lakukan dengan sungguh-sungguh tidak akan menghianati hasil.


 
 
 

Recent Posts

See All

Comments


Find Us On!

  • Instagram
  • Twitter
  • Youtube

© 2022 FKUI Brilian

bottom of page