top of page

Narasi Perjuangan - Salsabillah Nur Azizzah

  • Writer: FKUI 2022
    FKUI 2022
  • Aug 14, 2022
  • 9 min read

Mimpi Lama Yang Akhirnya Terwujud


Perkenalkan, saya Salsabillah Nur Azizzah, namun orang-orang terbiasa memangil saya dengan panggilan nana. Saya berasal dari Sekolah Menengah Atas Negeri 17 Kota Bekasi, salah satu sekolah yang belum banyak orang ketahui keberadaan sekolahnya karena berada di daerah cikunir, Bekasi selatan. Saya berhasil masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia program reguler melalui ujian SIMAK.


Universitas Indonesia selalu menduduki peringkat 3 besar dalam Perguruan Tinggi Negeri terbaik di Indonesia. Semua orang tau bahwa UI merupakan Universitas bergengsi di negeri ini, dimana banyak siswa yang berlomba lomba belajar untuk bisa masuk UI dan menjadi Mahasiswanya. Salah satunya adalah untuk bergabung masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia atau biasa disebut FK UI,fakultas ini sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas dan merupakan sekolah kedokteran tertua yang ada di Indonesia. Selain itu, banyak orang tau untuk masuk ke Fakultas ini sangat sulit, jumlah peminatnya saja mencapai ribuan orang setiap tahunnya, mereka belajar dan bersaing untuk bisa masuk ke FK UI ini. Banyak orang yang kagum dengan mahasiswa yang berhasil masuk FK UI ini, bagaimana tidak? Fakultas ini sudah terakreditasi A, memiliki fasilitas penunjang yang baik dan bagus, melahirkan lulusan yang hebat, serta nama Universitas Indonesia pun sudah dikenal banyak orang baik di Indonesia sendiri maupun mancanegara.


Oleh karena itu, saya memiliki mimpi untuk masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Mimpi ini berawal dari saya saat kecil yang berpikir bagaimana bisa jarum infus ini masuk kedalam tangan mungil saya, lalu berpikir bagaimana saya bisa berdarah saat jatuh dan terluka dan saya yang ingin tahu kenapa ibu saya sedari dulu harus bolak balik pergi ke Rumah Sakit untuk menjalani pengobatannya. Dari situlah saya memiliki ketertarikan didalam bidang Kesehatan serta alam. FK UI selalu terlintas di benak saya sedari saya Sekolah Menengah Pertama hingga Sekolah Menengah Atas. Walau banyak orang bilang masuk kesini itu sangat susah dan butuh perjuangan keras, namun saya percaya jika saya ada kemauan dan tekad yang bulat saya pasti bisa masuk FK UI. Saya terus berusaha dan bekerja keras agar mimpi saya bisa terwujud dan saya dapat membuktikan ke orang orang bahwa saya bisa dan mampu untuk masuk FK UI.


Saat saya menempuh Sekolah Dasar di salah satu sekolah di Bekasi, saya pernah mengikuti acara dokter cilik atau biasa di sebut dokcil, acara ini diselenggarakan oleh salah satu sponsor sekolah. Disana kita di ajarkan tentang gimana sih cara mencuci tangan yang baik dan benar agar kuman ditangan kita mati dan tidak menimbulkan penyakit, diajarkan menu makanan 4 sehat 5 sempurna agar badan kita terus fit dan segar, diajarkan juga cara merawat Kesehatan badan dengan mandi 2 kali sehari dan menyikat gigi dengan baik agar terhindar dari penyakit. Setelah saya mengikuti kegiatan tersebut saya jadi makin tertarik untuk terus menjaga Kesehatan badan saya serta anggota keluarga lainnya, saya mengingkatkan orang rumah untuk jangan lupa memakan buah segar setiap hari agar asupan vitamin kita terpenuhi, saya mengingatkan teman teman saya untuk buang sampah ke tempat sampah dan jangan buang sembarangan. Tibalah saat saya dikelas akhir di Sekolah Dasar, guru saya bertanya apa cita cita kita saat besar nanti, teman saya menjawab ingin menjadi guru, ingin menjadi polisi sampai ada yang ingin menjadi pemadam kebakaran. Saat saya ditanya, saya menjawab dengan percaya diri “aku ingin menjadi dokter yang hebat besar nanti” guru saya tersenyum dan mengucapkan “wah cita cita yang bagus, semoga tercapai ya nak”. setelah mendengar itu saya menjadi tambah yakin dan percaya diri bahawa saya bisa menjadi dokter yang hebat suatu saat nanti.


Sekolah Menengah Pertama pun saya tempuh setelah saya tamat SD. Saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah di SMP terdapat acara demos atau demonstrasi estrakulikuler, disana setiap eskul menampilkan apa yang mereka lakukan di dalam komunitasnya. Saat saya melihat eskul Palang Merah Remaja tampil dengan adegan menolong orang pingsan dan orang patah tulang, saya pun merasa sangat takjub dan terkesima. Pada akhirnya saya memilih mendaftar eskul PMR untuk menambah pengetahuan saya tentang ilmu Kesehatan. Saat SMP ada pelajaran biologi, Namanya tampak asing bagi murid baru seperti saya yang baru lulus SD. Awalnya saya berpikir pelajaran ini sangat sulit dipahami karena berhubungan dengan tubuh dan sistem organ manusia serta hewan, lalu ada materi tentang pertumbuhan tanaman juga. Setelah saya membaca dan memahami pelajarannya saya makin tertarik untuk belajar biologi. Saya sangat suka jika ada praktikum yang diadakan di laboratorium sekolah, karena disana kita wajib memakai jas laboratorium, sarung tangan serta masker yang membuat saya merasa seperti orang hebat yang akan melakukan uji coba praktikum tugas penting. Saya juga sangat senang saat diajarkan tentang rangka tubuh manusia yang dapat kita lihat dengan patung tengkorak yang biasanya ada didalam laboratorium sekolah. Saya merasa sangat yakin mimpi saya untuk menjadi dokter adalah cita cita yang akan terwujud saat saya besar nanti. Melalui program estrakulikuler PMR yang diadakan sekolah, saya berusaha untuk aktif dan mengetahui apa yang harus kita tahu tentang pertolongan pertama pada orang pingsan, patah tulang, asma serta mimisan. Saya mencatat semuanya di buku catatan saya agar saya bisa belajar ulang saat dirumah atau saya dapat membaca dan menolong saat ada orang yang terluka. Setiap hari senin di sekolah saya diadakan upacara bendera, dimana semuanya berbaris di lapangan Bersama dengan guru dan petugas upacara, PMR ditugaskan menjaga dibelakang barisan untuk berjaga jaga ada yang pusing atau paling buruknya ada yang pingsan. saya sangat suka saat bertugas menjadi tenaga Kesehatan saat upacara, karena saya dapat membantu dan menerapkan apa yang sudah saya pelajari saat saya mengikuti eskul PMR.


3 tahun di SMP saya habiskan dengan mengikuti eskul PMR dan mencatat banyak materi tentang dasar dasar pertolongan pertama serta materi lainnya. Sekolah membuat buku tahunan sekolah yang berisi data diri semua murid, guru saya pun memberikan tautan formulir untuk diisi dengan identitas masing masing. Lagi lagi saya melihat ada kolom cita-cita, tanpa keraguan dan berpikir lama saya mengisi kolom cita-cita tersebut dengan ‘DOKTER’. Semua orang bertanya mengapa saya begitu yakin menuliskan dokter sebagai cita cita saya, mereka tau saya bukan orang yang pintar dan rajin. Saya tidak pernah masuk peringkat 3 besar di sekolah, mungkin karena itu mereka berpikir bahwa cita-cita saya sangat sulit dan mustahil untuk digapai. Namun saya sendiri pun tidak tahu kenapa saya begitu yakin untuk menuliskan dokter sebagai cita-cita saya. Itu terjadi secara naluriah tanpa saya sadari.


Masa sekolah pun sudah sampai diujung, yaitu masa Sekolah Menengah Atas. Awalnya saya bersedih karena saya tidak dapat masuk ke sekolah yang saya inginkan, saya berpikir jika saya saja tidak dapat masuk sekolah itu bagaimana saya bisa mewujudkan mimpi saya untuk masuk FK UI?. Padahal bukan cuman itu satu satunya jalan untuk masuk FK UI. Pada akhirnya saya mulai merelakan dan menerima takdir. Saya mengikuti estrakulikuler PMR lagi dan saya menjadi ketua eskul tersebut. Saya belajar bagaimana cara membuat tandu, belajar cara mengobati jika ada yang terkena racun bisa ular, dan lain lain.


Hari hari berlalu dengan baik sampai pada akhirnya pandemic COVID-19 pun menjadi wabah penyakit di Indonesia. Kita semua diharapkan tidak keluar rumah dengan lockdown selama 2 minggu pertama. Para dokter dan tenaga Kesehatan lainnya berjuang untuk mengobati para pasien yang telah tertular virus ini, mereka tak mengenal Lelah walau nyawa taruhannya. Mereka bekerja dari pagi hingga pagi lagi untuk memastikan pasien cepat sembuh dan tidak ada yang tertular virus ini. Para tenaga Kesehatan berupaya keras untuk bisa mencari cara agar virus ini hilang dengan memberi vaksinasi covid kepada kita semua, memberi vitamin agar tubuh kita kebal dari virus ini. Disini lah tekad saya sudah bulat dan yakin bahwa saya akan memilih untuk memasuki Fakultas Kedokteran saat saya kuliah nanti. Tapi semua orang merasa tidak yakin dan meremehkan saya karena saya kurang pintar, bahkan saya tidak mampu untuk memasuki peringkat 5 besar di kelas. Semuanya berkata “realistis ajalah tinggi banget mau masuk FK UI, susah tau masuk sana yang pinter saja belum tentu mampu”. saya merasa sangat sedih dan bingung, apakah saya harus mundur atau terus maju. Namun setelah saya berbincang dengan orang tua, mereka memutuskan dan mendukung saya untuk terus maju memilih Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia untuk menjadi studi lanjutan saya setelah lulus SMA.


Selain sekolah saya pun mengikuti berbagai macam bimbel untuk menunjang pembelajaran menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer yang diadakan di bulan mei 2022. Saya mengikuti 2 bimbel yang membuat jadwal belajar saya sangat padat dan melelahkan karena paginya saya harus pergi ke sekolah terlebih dulu. Setiap hari menghabiskan waktu di bimbel untuk mengerjakan soal soal dan belajar agar dapat mewujudkan mimpi saya masuk FK. Awalnya saya tidak memilih Universitas Indonesia dalam UTBK karena saya mendadak merasa sangat tidak percaya diri dan takut. Akhirnya saya memtuskan untuk mencoba memilih masuk FK di salah satu PTN di kota bali. Sembari menunggu pengumuman UTBK, Saya mengikuti bimbel khusus SIMAK dimana saya berharap dapat lolos di FK UI, belajar setiap hari dan mengikuti TO setiap sesi.


Tibalah saat pengumuman UTBK, ternyata saya tidak lolos di pilihan pertama maupun kedua. Saya merasa sangat sedih dan kecewa, kenapa bisa saya tidak lolos? Saya telah berusaha keras selama ini namun hasilnya gagal. Saya tidak percaya dengan takdir ini, namun nyatanya bumi tidak berhenti berputar sampai sini, saya masih bisa mencoba dengan mengikuti ujian mandiri. Mencoba mendaftar di beberapa PTN dengan harapan dapat diterima di Fakultas Kedokteran, ternyata gagal lagi dan lagi. Setiap hari saya membuka pengumuman ujian mandiri di berbagai PTN namun selalu gagal. Perasaan sedih dan putus asa selalu menghantui saya, namun saya tidak boleh patah semangat. Hingga pada saat pengumuman SIMAK tiba, saya tidak menaruh harapan besar karena saya tau FK UI terlalu tinggi buat saya yang biasa. Saya buka laman web pengumuman dengan perasaan siap dan ikhlas jika bertuliskan maaf, namun yang terjadi ternyata saya diterima di FK UI. Saya bingung dan panik karena ini adalah mimpi saya sedari kecil yang saya sendiri pun awalnya tidak yakin dapat masuk FK UI karena terlalu sulit. Saya mengabari orang tua saya bahwa saya lolos SIMAK dan mereka pun sangat Bahagia dan tidak menyangka anak sulungnya ini bisa mewujudkan mimpi kecilnya. Mimpi yang dianggap remeh oleh banyak orang karena terlalu tinggi, namun saya bisa membuktikannya dengan kemauan dan tekad yang kuat bahwa saya mampu dan bisa untuk masuk FK UI.


Komitmen saya sebelum dan setelah masuk FKUI, saya berharap dapat menjadi pribadi yang lebih rajin serta disiplin dan dapat bertanggung jawab selama menjadi mahasiswa FK UI, menjadi lebih baik juga dari saat saya masih menjadi siswa sekolah. Menolong serta mengingatkan tentang kebaikan kepada sesama mahasiswa, warga Universitas serta masyarakat luas.


Harapan saya selama di FKUI adalah dapat mengikuti kegiatan pembelajaran baik tertulis maupun praktik dengan sungguh-sungguh dan memenuhi segala persyaratan agar lulus. Mengikuti organisasi yang ada agar menciptakan pengalaman baru selama menjadi mahasiswa FK UI. Mengimplementasikan pembelajaran yang didapat ke dalam kehidupan sehari hari. untuk kami FKUI Angkatan 2022, saya berharap kita dapat bekerja sama selama masih menjalani pembelajaran Bersama. Menjadi Angkatan yang solid dan bersedia menampung keluhan teman temannya serta merangkul Pundak para teman lainnya saat terpuruk. Yang terpenting semoga kita dapat lulus Bersama sama.


Selama masa preklinik, saya memiliki harapan untuk menjadi mahasiswi yang aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh fakultas maupun universitas untuk mengembangkan minat bakat saya, mengasah soft-skill serta mencari relasi yang luas dengan banyak orang. Belajar dengan sungguh-sungguh serta serius selama kelas agar bisa menjadi salah satu mahasiswa dengan lulusan terbaik. mengikuti beberapa program seminar yang berhubungan dengan ilmu kedokteran agar dapat menambah wawasan tentang isu isu yang telah terjadi atau yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang. Walau saya tau mungkin di beberapa kesempatan nanti, saya akan merasa sangat berat dan Lelah namun saya harus tetap yakin dan bersemangat karena inilah mimpi yang sedari dulu saya kejar.


Setelah masa preklinik adalah klinik atau sering disebut co-ass, dimana kita berpraktek langsung kepada pasien setelah belajar preklinik selama beberapa semester. sebenarnya saya belum berani berencana yang begitu banyak saat co-ass nanti. Saya hanya bisa berharap saat saya menjalani masa co-ass kapan pun itu, saya dapat menjalani dengan penuh semangat dan lancar. Dapat membantu dokter serta perawat dalam menjaga dan mengobati pasien yang ada.


Setelah menjalani masa preklinik serta klinik, kita akan menjadi dokter. Saya berharap dapat menjadi dokter yang kompeten dalam menolong orang-orang sekitar serta dapat menyebarkan ilmu yang telah saya pelajari selama pre klinik kepada mereka yang masih belum tahu. Membantu dan mengajarkan Kesehatan kepada masyarakat awam. Volounteer untuk membantu dan mengabdi kepada orang yang kurang mampu tanpa mengharapkan apapun. Setelah itu saya berniat melanjutkan sekolah spesialis untuk menjadi dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (SpOG).


Harapan saya bagi masyarakat dapat mengetahui pentingnya Kesehatan melalui sosialiasi yang diadakan oleh tenaga Kesehatan maupun dokter kompeten. Saya harap masyarakat kita bisa membuka mata dan menyadari banyaknya bahaya yang akan terjadi jika kita menyepelakan sebuah penyakit seperti stroke,diabetes serta penyakit jantung yang dapat menyebabkan kehilangan nyawa seseorang.


Pesan untuk kalian yang masih semangat berjuang untuk masuk dan menjadi bagian dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah terus semangat jangan pantang menyerah. Kejar mimpi mu sekuat tenaga, jangan turunkan mimpi itu walaupun banyak orang berkata yang kurang baik, yakinkan dirimu pasti bisa menggapainya. Perbanyak usaha dengan belajar sungguh sungguh serta minta doa restu orang tua. Doa orang tua dapat mengantarkan kalian ke masa depan yang lebih baik.


Hidup bukan untuk ajang belomba-lomba siapa yang masuk PTN duluan, siapa yang lulus duluan. namun hidup itu tentang bagaimana kita bisa menjalani proses kehidupan itu dengan yakin dan percaya, karena proses kita tidak sama dengan semua orang. intinya terus semangat dan berusaha sampai kalian bisa mencapai mimpi satu persatu. Tidak perlu terburu buru cukup nikmati prosesnya dan jadikan pembelajaran di setiap proses.


 
 
 

Recent Posts

See All

Comments


Find Us On!

  • Instagram
  • Twitter
  • Youtube

© 2022 FKUI Brilian

bottom of page