top of page
Search

Narasi Perjuangan - Kenzie Nathanael

  • Writer: FKUI 2022
    FKUI 2022
  • Aug 14, 2022
  • 8 min read

Perkenalkan, nama saya adalah Kenzie Nathanael, biasanya saya dipanggil dengan nama Kenzie. Saya berasal dari salah satu sekolah di daerah Jakarta Barat yaitu SMAK 1 Penabur Jakarta di Jl. Tanjung Duren Raya No.4, RT.12/RW.2, Tj. Duren Utara, Kec. Grogol petamburan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11470. Pada tahun 2022 ini, saya diterima di FKUI pada program KKI melalui jalur SIMAK KKI pada tanggal 14 Juli 2022.


Bagi saya, FKUI adalah suatu tempat belajar ilmu kedokteran yang keren, terbaik, dan bersejarah. Bermula dari Nederlandsch Indie yang dilaksanakan di Rumah Sakit Militer yang dilahirkan pada tanggal 2 Januari 1849 lewat Keputusan Gubernemen No. 22 hingga berkembang menjadi STOVIA pada tahun 1898 sampai pada FKUI pada hari ini, dapat dilihat bahwa sejarah FKUI sangat panjang dan FKUI juga merupakan Fakultas Kedokteran tertua di Indonesia. Saya merasa bangga untuk menjadi bagian dari sejarah itu. Selain itu FKUI juga merupakan Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia, jika dilihat dari peringkat QS WUR by Subject 2022, FKUI menempati peringkat 201-250 yang merupakan peringkat tertinggi dari Fakultas Kedokteran di Indonesia pada tahun ini. Oleh karena itu, saya merasa bahwa saya dapat terdidik dan terajar untuk menjadi seorang dokter yang unggul dalam bidang akademis maupun non-akademis di FKUI.


Saat saya masih kecil, jika ditanya bercita-cita untuk menjadi apa, tidak terlintas di pikiran saya untuk menjadi seorang dokter. Namun, seiring berjalannya waktu saya semakin tertarik untuk belajar tentang tubuh manusia di sekolah. Pada bab-bab Biologi tentang sistem-sistem tubuh manusia, saya merasakan daya tarik yang lebih dari pelajaran-pelajaran lainnya yang saya dapatkan di sekolah. Ditambah lagi dengan didikan yang diberikan kepada saya tentang mencintai dan berempati kepada semua makhluk hidup. Saya berpikir, alangkah baiknya bila saya dapat meningkatkan kondisi kehidupan seseorang yang dari menderita menjadi lebih tidak menderita bahkan menyelamatkan nyawa orang tersebut dengan bermodalkan ilmu pengetahuan, apalagi melakukannya sebagai pekerjaan yang saya jalani setiap harinya. Selain itu, hati saya juga selalu tergerak oleh dokter-dokter hebat yang selalu dapat menenangkan hati saya dan juga mengedukasi saya di kala saya sedang terkena penyakit. Rasanya ingin sekali menjadi seorang dokter yang seperti itu.


Pada saat saya mencari Fakultas Kedokteran yang cocok dengan diri saya agar saya dapat mengejar cita-cita saya untuk menjadi seorang dokter, saya membandingkan banyak Fakultas Kedokteran yang lain. Saat mempelajari sejarahnya, mendengar cerita dari kakak-kakak kelas saya yang telah masuk di FKUI, dan juga membaca-baca dari internet, ditambah lagi dengan dorongan ayah saya yang juga merupakan seorang alumnus dari Universitas Indonesia, saya jadi tertarik sekali untuk ingin bergabung dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


Untuk mencapai mimpiku agar dapat bergabung dengan FKUI, saya melalui proses yang dapat dibilang cukup panjang. Sebenarnya, mimpiku untuk masuk ke FKUI sudah dimulai dari sejak kelas 8 SMP. Awalnya saya baru bermimpi untuk menjadi seorang dokter saja dan pada saat itu, mimpi untuk masuk ke FKUI baru sebatas impian yang mengawang saja. Seiring berjalannya waktu, selama SMP, ketertarikanku terhadap dunia kedokteran semakin meningkat, sehingga saya mempelajari tentang apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang dokter. Setelah membaca dan mempertimbangkan beberapa hal, saya semakin yakin untuk ingin berkuliah di PTN untuk pendidikan saya sebagai seorang dokter, terutama di FKUI. Oleh karena itu, pada jenjang SMA, saya memutuskan untuk berpindah sekolah dari yang awalnya berkurikulum nasional plus menjadi sekolah yang berkurikulum nasional, yaitu SMAK 1 Penabur Jakarta. Pilihan tersebut menurut saya adalah satu langkah lebih dekat untuk menuju FKUI. Walaupun jarak yang aku harus tempuh untuk datang ke sekolah setiap harinya menjadi semakin jauh, yaitu sekitar 15km dari yang tadinya hanya berjarak sekitar 5km, saya terus menempuh perjalanan itu setiap harinya selama bersekolah offline. Dalam pikiran saya, hal itu saya lakukan demi mengejar mimpi saya untuk menjadi seorang dokter yang akan mengabdi di Indonesia. Perjalananku dalam bersekolah di SMAK 1 Penabur Jakarta pun tidak dapat dikatakan mudah. Sebagai salah satu sekolah favorit di Jakarta, saya ditempa bersama dengan siswa-siswi unggul lainnya dengan banyak tugas-tugas dan ulangan-ulangan yang serasa tiada hentinya serta mengejar standar tinggi yang diharapkan oleh sekolah. Namun, dari jerih payah tersebut ada banyak pelajaran yang dapat saya petik, terutama dalam hal time management dan daya tahan yang merupakan salah satu dari beberapa aset terbesar yang saya dapat dari sekolah tersebut.


Sejak awal kelas 12 SMA, saya juga sudah sembari mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan masuk kuliah. Demi masuk Fakultas Kedokteran impian saya yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saya harus membagi waktu antara mempersiapkan tes masuk kuliah dan juga pelajaran sekolah yang telah dipadatkan pada semester pertama kelas 12. Bahkan, libur semester pertama kelas 12 saya juga tidak terasa seperti libur karena dalam waktu yang pendek itu saya harus mempersiapkan ujian IELTS agar saya dapat mendaftar pada program KKI di FKUI. Pada tahap SNMPTN, dengan berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak mendaftar pada program talent scouting dan hanya mendaftar pada program seleksi SNMPTN. Setelah selesai mendaftar dan menunggu hasilnya keluar, pada akhirnya saya belum diterima lewat jalur SNMPTN. Hal itu tentunya membuat saya merasa sedih terutama karena melihat beberapa dari teman saya yang sudah terlebih dahulu diterima di PTNnya masing-masing. Namun pada saat itu saya tidak mau terlalu berlarut-larut pada kesedihan, masih ada beberapa jalur yang dapat saya coba agar tetap dapat menggapai impian saya untuk menjadi seorang dokter. Tahap selanjutnya adalah untuk mengikuti SBMPTN. Saya sudah mempersiapkan untuk mengikuti SBMPTN dari semester pertama kelas 12, bahkan pada semester kedua setelah mendapat kabar buruk bahwa saya belum diterima pada jalur SNMPTN, saya menjadi semakin terdorong untuk belajar dengan lebih giat agar saya dapat lolos di jalur SBMPTN. Berbagai persiapan pun aku lakukan menjelang SBMPTN. Namun, setelah menjalankan UTBK dan menunggu hasil, ternyata saya masih belum dapat diterima juga untuk menjadi seorang mahasiswa di FKUI. Tentunya hal itu membuatku bersedih kembali, aku menjadi berpikir, “Apakah mungkin aku harus mengambil gap year untuk mencoba tes UTBK lagi pada tahun depan?” Namun aku ingat bahwa masih ada jalur mandiri jika saya masih tetap ingin mengejar FKUI sebagai fakultas impian saya. Maka dari itu, dalam beberapa minggu menjelang SIMAK UI setelah ditolak pada SBMPTN, saya berusaha dan belajar sebisa mungkin agar saya dapat diterima sebagai seorang mahasiswa di FKUI pada tahun tersebut. Jangka waktu kuliah Pendidikan Dokter yang lama dan umur saya yang sudah lebih tua dari sebagian besar angkatan saya semakin mendorong saya untuk belajar dengan lebih giat agar tidak mengambil gap year. Pada saat itu pun saya memutuskan untuk mengambil SIMAK Reguler dan juga SIMAK KKI karena jadwal yang berbeda. Ternyata, beberapa waktu setelah menjalankan SIMAK KKI, saya dipanggil untuk melakukan tahap interview. Pada saat itu tentunya saya sangat senang karena sudah terpilih menjadi sebagian orang yang lanjut ke tahap interview. Saya tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Oleh karena itu, saya menyiapkan mental saya sebisa mungkin agar dapat menjawab dengan baik, tidak grogi, dan sesuai dengan jati diriku pada saat interview. Sekitar seminggu setelah melakukan interview, tiba lah hari pengumuman. Tentunya pada saat itu saya merasa takut akan ditolak lagi karena pengalaman penolakan sebelumnya. Pada saat membuka pengumuman SIMAK Reguler pun saya tidak diterima lagi. Namun saat membuka pengumuman SIMAK KKI, ternyata saya diterima sebagai mahasiswa baru di FKUI dalam prodi Pendidikan Dokter KKI. Saya merasa sangat senang sampai loncat dari ranjang saat melihat pengumuman tersebut. Bahkan ada rasa tidak percaya hingga saya mengecek pengumuman tersebut lagi setelah saya mengabarkannya kepada kedua orangtua.


Sebelum diterima di FKUI, saya merasa bahwa terkadang saya kurang bersemangat mempelajari hal-hal yang kurang menarik bagi saya tetapi harus saya pelajari karena hal tersebut adalah bagian dari kurikulum sekolah, namun setelah masuk ke FKUI saya ingin lebih giat lagi dalam belajar karena ilmu yang diajarkan di FKUI adalah ilmu yang sangat menarik bagi saya dan merupakan pilihan saya sendiri untuk mendalami ilmu kedokteran. Selain itu, sebelumnya saya juga merasa bahwa saya sering kali menunda pekerjaan walaupun pada akhirnya saya dapat menyelesaikannya tepat waktu. Hal ini hanya membawa stress yang berlebihan bagi diri saya sendiri pada saat mendekati deadline. Setelah bergabung dalam FKUI, saya ingin belajar untuk lebih baik lagi dalam memanfaatkan waktu saya sebaik mungkin sehingga saya tidak lagi mengalami stress yang berlebihan terutama dengan beban pelajaran di FKUI yang terkenal cukup berat.


Saya berharap dalam perjalanan saya selama di FKUI, saya dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dalam bidang kedokteran dan dapat mengimplementasikannya dengan baik dalam pekerjaan saya sebagai seorang dokter nantinya. Selain itu saya juga berharap untuk dapat mengembangkan tidak hanya hard skill namun juga soft skill yang sangat dibutuhkan oleh seorang dokter yang baik terutama dalam berhubungan dengan pasien dan juga teman-teman sejawat di masa mendatang. Yang pasti, saya juga berharap saya akan berhasil dalam melewati masa pendidikan dokter di FKUI dan bahkan lulus dengan predikat Cum Laude.


Untuk FKUI Angkatan 2022 yang saya cintai, saya harap kita dapat lulus bersama untuk menjadi dokter-dokter yang dapat memberikan dampak besar dan selalu melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Saya juga berharap kita akan selalu saling membantu dan saling menolong dalam studi kita di FKUI maupun hingga kita sudah sudah menjadi sesama dokter nantinya.


Selama pendidikan preklinik, saya ingin menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari dosen-dosen yang terbaik dan berilmu di FKUI sehingga dapat membekali kemampuan saya untuk menjadi seorang dokter yang unggul nantinya. Ilmu yang ingin saya ambil ini bukan hanya ajaran-ajaran akademis yang akan diberikan nantinya namun juga ajaran-ajaran dan nilai-nilai hidup dokter yang dapat saya petik dari dosen-dosen yang tentunya sudah jauh lebih berpengalaman dari saya. Selain itu saya juga ingin mengembangkan soft skills saya sehingga dapat berguna bagi saya untuk mencapai keinginan saya untuk menjadi seorang dokter yang ideal bagi saya. Yaitu seorang dokter yang dapat berelasi dengan baik dengan pasiennya sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan dapat membantu pasien bukan hanya dari segi kesehatan fisiknya namun juga dalam semangatnya untuk menjadi sehat kembali. Singkatnya, saya ingin membawa kebahagiaan bagi pasien dan orang-orang di sekitar saya. Untuk berhasil dalam melaksanakan rencana saya, saya akan menjalankan perkuliahan dengan sebaik mungkin dan berelasi dengan para dosen untuk menyerap ilmu-ilmu dari mereka. Selain itu, saya juga ingin ikut dalam organisasi-organisasi yang sekiranya dapat membangun diri saya sebagai seorang calon dokter.


Setelah menyelesaikan tahap preklinik, saya berencana untuk mengimplementasikan ilmu-ilmu yang telah saya dapatkan selama masa pendidikan preklinik saya pada tahap klinik. Pada masa klinik saya juga ingin mempelajari kembali dan melihat kejadian nyata dari apa yang sudah saya pelajari di tahapan preklinik. Dalam menjalaninya, saya juga ingin sekali berelasi nyata dengan pasien-pasien yang akan saya temui dan menjadi sumber keceriaan bagi mereka. Setelah sah menjadi seorang dokter, saya ingin meneruskan keilmuan saya untuk menjadi seorang dokter spesialis ortopedi. Dalam pekerjaan saya sebagai seorang dokter, saya juga akan terus menjadi sumber pembawa harapan, keceriaan, dan ketenangan bagi pasien-pasien yang saya temui. Itu adalah tujuan utama saya sebagai seorang dokter. Saya juga ingin membawa dampak positif dan membayar kembali privilege yang sudah saya dapatkan karena sudah berkesempatan untuk dididik hingga dapat menjadi seorang dokter. Untuk dapat menjalani rencana tersebut, saya harus terus bersemangat dan ingat akan tujuan saya sebagai seorang dokter. Saya juga harus terus menerus belajar untuk mencapai impian saya. Tidak hanya itu, hanya juga harus terus berupaya untuk memberi kembali apa yang sudah saya dapatkan kepada masyarakat.


Saya mempunyai harapan bahwa masyarakat Indonesia dapat selalu percaya dan tidak takut untuk datang kepada para dokter dalam rangka berobat. Menurut saya, kesehatan adalah aset paling penting yang dimiliki oleh setiap orang. Di kala kita sakit, akan sulit bagi kita untuk melakukan apapun, sehingga tentunya akan berdampak sekali kepada aktivitas kita sehari-hari. Berdasarkan pengalaman saya, banyak sekali dokter-dokter di Indonesia yang mempunyai hati yang tulus dan siap untuk membantu dan mengabdi bagi masyarakat, termasuk diri saya sendiri. Saya juga berharap masyarakat dapat lebih terdidik lagi dalam hal kesehatan, karena seorang dokter hanya dapat membantu pasien di saat mereka bertemu. Namun, sebenarnya yang paling dapat berdampak adalah diri kita sendiri dalam menjaga kesehatan. Untuk mencapai itu, saya juga ingin sekali untuk membantu memberi edukasi kepada masyarakat mengenai topik kesehatan.


Untuk adik-adik yang bermimpi untuk bergabung dalam FKUI, saya mempunyai satu pesan yang penting. Jangan berhenti berjuang untuk mengejar mimpi Anda! Jika Anda membaca cerita saya sebelumnya, saya sudah tertolak berkali-kali sebelum diterima, bahkan sampai SIMAK Reguler yaitu salah satu kesempatan terakhir yang ada untuk bergabung pada tahun ini, saya masih tertolak. Bahkan, sebelumnya saya sudah berencana untuk mengambil gap year jika belum diterima pada tahun ini. Jika Anda sudah yakin dengan pilihan Anda untuk menjadi seorang dokter, kejarlah sekeras mungkin, pantang menyerah! Semoga kalian dapat bergabung juga dalam Fakultas Kedokteran tertua di Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


 
 
 

Recent Posts

See All

Comments


Find Us On!

  • Instagram
  • Twitter
  • Youtube

© 2022 FKUI Brilian

bottom of page