top of page

Narasi Perjuangan - Karina Annisa Harmen

  • Writer: FKUI 2022
    FKUI 2022
  • Aug 14, 2022
  • 8 min read

Halo! Perkenalkan nama saya Karina Annisa Harmen, biasa dipanggil Karin. Saya lahir di Painan, 14 Oktober 2004. Mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2022 yang berasal dari SMA Negeri 1 Padang. Saya diterima di Universitas Indonesia melalui jalur SIMAK KKI (Kelas Khusus Internasional).


Universitas indonesia merupakan universitas terbaik di Indonesia, dengan setiap tahunnya terdapat ribuan siswa yang mendaftar. Universitas Indonesia tidak hanya baik dibeberapa fakultas, melainkan hampir semua fakultas yang dimiliki Universitas Indonesia. Fakultas-falkutas tersebut berhasil mencetak banyak prestasi membanggakan nama bangsa Indonesia. Banyak tokoh-tokoh nasional yang menempuh pendidikan di universitas ini dengan fakultas dan jurusan yang berbeda-beda. Salah satu diantara fakultas-fakultas tersebut adalah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia merupakan Fakultas Kedokteran tertua di Indonesia. Menurut pandangan saya Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia merupakan Fakultas terbaik di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan banyaknya Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mencetak dokter-dokter yang berkualitas. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia juga berperan dalam kemajuan kesehatan di masyarakat, dalam bidang penelitian FK UI selalu berusaha untuk menjadi yang terdepan dengan melahirkan beragam inovasi dalam bidang kedokteran dan kesehatan.


Sejak saya duduk di bangku Sekolah Dasar saya sudah bercita-cita untuk menjadi mahasiswa Universitas Indonesia. Saya sudah memiliki mimpi untuk menjadi seorang dokter. Pada saat itu abang saya yang umurnya berjarak 7 tahun dengan saya diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Kelas Khusus Internasional, dimana ia akan mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikannya selama 1 tahun di luar negeri dan ia akan double degree. Saya merasa itu merupakan kesempatan emas, karena tidak hanya memiliki kesempatan belajar di Indonesia, tetapi juga belajar di luar negri. Saya yakin dengan belajar di dua negara yang memiliki banyak perbedaan sangat membantu saya untuk memperluas pengetahuan saya dan menambah pengalaman saya.


Ketika kakek saya di diagnosis dengan penyakit gagal ginjal, terkadang saya ikut dalam mengantarkan pengobatan kakek saya. Disana saya melihat dokter yang bekerja dengan jiwa empati tinggi dan sangat peduli akan kesehatan pasiennya. Melihat ayah saya yang selalu pulang malam untuk mengabdi menjadi dokter dan membantu orang banyak. Membuat saya termotivasi untuk menjadi dokter yang seperti itu. Pada saat saya duduk di SMP (Sekolah Menengah Pertama) saya bersama teman saya mencoba untuk mengikuti kegiatan Karya Ilmiah Remaja, dimana untuk itu diperlukan suatu penelitian. Saya dan teman saya mencoba mengikuti perlombaan Karya Ilmiah Remaja. Alhamdulillah. Saya mendapatkan kesempatan untuk memenangkan perlombaan itu. Saya mulai menikmati bidang itu. Berdasarkan pengetahuan saya Universitas Indonesia terdapat double degree untuk bidang tersebut. Memperkuat keinginan saya untuk menjadi mahasiswa FK UI. Berada di lingkungan yang dikelilingi oleh orang-orang yang berpendidikan dokter seperti Ayah, Abang, dan Kakak saya tidak bisa dipungkiri menjadi motivator dan pendorong yang berpengaruh bagi saya untuk menjadi dokter.


Melihat perjuangan abang dan kakak saya hingga mereka dapat diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu tidak mudah, membutuh perjuangan yang sangat berat. Hal ini menyadarkan saya untuk berusaha secara maksimal untuk mempersiapkan ujian masuk Universitas Indonesia. Terdapat beberapa jalur yang tersedia untuk menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mulai dari SNMPTN, Talent Scouting, SBMPTN, SIMAK Reguler, dan SIMAK KKI.


Perjuangan saya dimulai dengan berusaha diterima di SMP terbaik di kota saya SMPN 1 Padang, kemudian melanjutkannya di SMAN 1 Padang yang merupakan SMA terbaik di kota saya. Pada saat saya duduk di bangku SMA saya mencoba untuk mengikuti organisasi-organisasi. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman saya. Saya menghabiskan waktu SMA saya untuk memperoleh nilai rapor yang memuaskan dengan mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Pada semester 2 saya di kelas 10 terjadilah pandemi COVID-19 yang membuat sistem pembelajaran berubah 180 derajat. Segala bentuk pembelajaran dilaksanakan secara online. Pada awalnya saya cukup kaget dengan perubahan cara belajar tersebut, tetapi hari demi hari kita lewati akhirnya saya juga terbiasa dengan sistem pembelajaran tersebut. Dengan kondisi belajar yang kurang efektif tersebut saya cukup khawatir akan nilai rapor saya, karena saya tahu nilai rapor selama 5 semester di SMA merupakan syarat terpilihnya kita menjadi siswa yang dapat mengikuti SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Alhamdulillah saya menjadi siswa eligible sehingga saya memiliki kesempatan untuk mendaftar SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Pada Februari 2022 Universitas Indonesia membuka jalur Talent Scouting, alhamdulillah-nya sekolah saya mendapatkan undangan untuk mengirimkan siswanya mengikuti jalur ini. Terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar dapat mengikuti jalur ini, seperti termasuk menjadi 50% siswa terbaik disekolah, nilai rapor semester 1-5, motivation statement, skor TOEFL dengan nilai minimal yang ditentukan, dan sertifikat prestasi sebagai tambahan. Saya pun mempersiapkan skor TOEFL saya agar memenuhi persyaratan administrasi, membuat personal statement, dan membaca banyak buku berbahasa inggris. Saya menghabiskan belajar wajib 12 tahun saya dengan bahasa pengantar Bahasa Indonesia, oleh karena itu saya harus membiasakan berbahasa Inggris. Beberapa minggu kemudian alhamdulillah pihak Universitas Indonesia menginformasikan lewat email, bahwa akan diadakan tes kedua yaitu MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) kemudian beberapa hari kemudian akan diadakan tes MMI (Mini Multiple Interview). Kedua ujian ini dilaksanakan secara online, karena keadaan COVID-19 yang tidak memungkinkan. Pada awalnya saya cukup pesimis untuk mengikuti ujiannya, tetapi saya mencoba untuk terus berlatih.


Beberapa hari kemudian tibalah saatnya pengumuman SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) pada 29 Maret 2022, pada saat itu saya harus menerima kenyataan bahwa saya ditolak melalui jalur SNMPTN. Ditolaknya saya di jalur SNMPTN membuat saya semakin takut dengan hasil Talent Scouting. Melihat beberapa teman dekat saya yang sudah diterima di PTN membuat saya khawatir akan masa depan saya. Hingga tibalah saat pengumuman Talent Scouting. Pada saat itu saya sangat berharap untuk diterima lewat jalur itu, karena jika saya tidak lolos maka kesempatan saya untuk diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia semakin kecil. Sayangnya usaha saya untuk dapat diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melalui jalur Talent Scouting belum membuahkan hasil. Saya cukup kecewa dengan diri saya, kesempatan saya untuk dapat diterima di FKUI hanya tinggal melalui jalur SBMPTN, SIMAK Reguler, dan SIMAK KKI.


Tidak diterimanya saya melalui dua jalur membuat saya cukup pesimis dengan diri saya dan cukup menurunkan kepercayaan diri saya. Saya memutuskan untuk mengikuti bimbingan belajar di Jakarta untuk fokus UTBK, saya membaca dari media online banyak alumni siswa bimbel tersebut diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal ini membuat saya yakin untuk mengikuti bimbingan belajar tersebut, meskipun berada jauh dari kota asal saya. Pada awalnya semangat dalam belajar saya cukup menurun, akibat tidak diterimanya di 2 jalur tersebut, tetapi di bimbel tersebut saya melihat banyak siswa-siswanya yang tetap semangat belajar walaupun mereka belum diterima. Hal ini menyadarkan saya bahwa bukan hanya saya yang berada diposisi itu, banyak orang yang mengalami posisi yang sama, tetapi semangatnya untuk terus belajar, untuk terus maju tidak berkurang. Melihat orang-orang sekitar seperti itu, memotivasi diri saya untuk terus belajar dan terus berusaha. Hari demi hari saya habiskan dengan belajar, menghafal, latihan soal, dan mengikuti Try-out. Alhamdulillah pada saat itu Try-out - Try-out yang saya ikuti menghasilkan skor yang memuaskan. Membuat saya cukup optimis mengikuti SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) / UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer). Pada saat UTBK saya merasa cukup mampu menyelesaikannya, tetapi sayang nya saya belum diterima melalui jalur ini. Jika ditanya bagaimana kondisi saya pada saat itu? Tentunya saya sedih, kecewa, dan marah pada diri saya. Tetapi saya sadar tidak ada gunanya saya sedih dan kecewa berlarut-larut pada saat itu, karena mau tidak mau saya harus mengikuti ujian mandiri yang sudah di depan mata. Maka dari itu saya harus mempersiapkan ujian-ujian mandiri tersebut. Dengan perasaan takut jika pada akhirnya saya tidak diterima di PTN, sehingga saya daftar di berbagai macam ujian mandiri PTN, dan pastinya saya mendaftar SIMAK UI. Saya bisa katakan pada saat itu kesempatan terakhir saya untuk dapat diterima di Fakultas Kedokteran Unversitas Indonesia pada tahun 2022. Saya daftar SIMAK UI di dua jalur, yaitu SIMAK Reguler dan SIMAK KKI. Untungnya pada saat itu jadwal ujian SIMAK KKI dan SIMAK Reguler dilakukan dihari tanggal yang berbeda, dimana ujian SIMAK KKI dilaksanakan pada 30 Juni dan Simak reguler pada 2 Juli 2022.


Alhamdulillah beberapa hari setelah SIMAK KKI, saya mendapatkan informasi bahwa saya lolos seleksi akademis, kemudian saya harus melanjutkan tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) secara offline dan tes MMI (Mini Multiple Interview) secara online. Pada saat saya mendapatkan info tersebut saya sangat senang, tetapi ternyata jadwal tes MMI nya bertabrakan dengan ujian mandiri di PTN lain, sehingga saya harus memilih salah satu dari itu. Akhirnya saya memilih untuk ikut tes MMI dan meninggalkan ujian mandiri tersebut, karena saya merasa peluang yang lebih besar untuk jalur ini, ditambah saya sudah memiliki pengalaman MMI dan MMPI saat Talent Scouting. Jujur perasaan saya sangat deg-deg an saat mengikuti ujian-ujian ini, karena this is my last chance untuk dapat lolos PTN pada tahun 2022 dan melihat teman satu persatu yang sudah mendapatkan perguruan tinggi yang mereka inginkan.


Saat pengumuman ujian-ujian mandiri tersebut alhamdulillah saya sudah diterima di 2 PTN, tetapi pengumuman SIMAK UI berada pada tanggal terakhir. Pada saat itu perasaan saya sudah lumayan tenang karena setidaknya jika saya tidak diterima di SIMAK UI saya masih punya pilihan, di lain sisi saya masih sangat berharap untuk dapat diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jujur, hari-hari sebelum pengumuman SIMAK UI saya cemas dan takut. Saya berpikir, bagaimana keadaan saya setelah pengumuman nanti. Apakah saya akan menangis jika tidak diterima nanti? Bagaimana respon saya jika saya diterima? Untuk mengurangi rasa cemas tersebut, malam sebelum pengumuman saya sleepover bersama teman saya. Hingga tibalah saat pengumuman SIMAK UI pada tanggal 14 Juli 2022 pada pukul 15.00, pada saat itu saya membuka pengumuman sendiri di kamar tidak bersama keluarga saya, karena saya sangat takut untuk membukanya di depan mereka. Dengan perasaan campur aduk munculah kalimat “Selamat, anda dinyatakan sebagai calon mahasiswa baru Universitas Indonesia”. Saya langsung mengabari orangtua, saudara, dan teman-teman terdekat saya bahwa saya diterima. Alhamdulillah, akhirnya perjuangan saya untuk dapat diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia membuahkan hasil.


Diterimanya saya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia merupakan permulaan dari perjalanan panjang saya dalam meraih mimpi untuk menjadi seorang dokter. Masih banyak yang harus saya lakukan untuk dapat berhasil memanfaatkan kesempatan ini secara maksimal. Saya berharap kedepannya saya dapat terus bersemangat dalam belajar dan aktif dalam bidang akademis maupun non-akademis.


Harapan saya untuk diri saya sendiri adalah saya dapat menjadi pribadi yang lebih baik, selalu taat kepada Tuhan Yang Maha Esa, dapat membahagiakan orangtua dan orang sekitar saya, dapat bermanfaat bagi orang sekitar saya dengan memanfaatkan ilmu yang saya dapat, selalu menjaga hubungan baik dengan orang-orang sekitar. Untuk mecapai hal-hal tersebut tentunya diperlukan usaha dan disertai dengan selalu berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa. ”Doa adalah kunci pembuka hari dan sekrup penutup malam.” -Mahatma Gandhi


Terakhir, harapan saya untuk angkatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2022. Saya berharap semuanya tetap bersatu, tidak meninggalkan satu dengan yang lainnya, dapat menjadi dokter yang membanggakan bangsa, menjadi dokter yang bermoral, bertanggung jawab, dan selalu menjunjung kata Brilian yang berarti unggul dalam bidang akademis maupun non-akademis yang dicapai dengan bersatu dan ketangguhan. Saya berharap semoga segala usaha kita yang sudah kita perjuangkan bersama-bersama akan terbalaskan dengan menjadi dokter yang sukses dan bermanfaat bagi orang banyak.


Untuk satu tahun kedepan, yaitu tahun 2023 semoga saya sudah cukup beradaptasi dengan lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saya berharap saya dapat menyeimbangkan kehidupan akademis dan non-akademis saya. Saya berharap mendapatkan IP yang memuaskan dengan belajar sungguh-sungguh, membangun fondasi pengetahuan yang kokoh dan menyeimbangkannya dengan mengikuti organisasi-organisasi, berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan. Dengan saya mengikuti aktivitas-aktivitas tersebut, akan mengasah soft skills, leadership skills yang saya percaya itu akan berguna bagi saya dikemudian hari, bahkan dalam dunia profesional ketika menjadi dokter.


Untuk dua tahun kedepan, yaitu tahun 2024 semoga saya sudah beradaptasi dengan Lingkungan FKUI, mendapatkan IP yang memuaskan, dapat menghasilkan prestasi yang membanggakan FK UI, tetap bersemangat dalam menuntut ilmu, walupun ada banyak masalah yang akan dihadapi kedepannya jangan pernah sampai putus asa. Selalu ingat tujuan awal, yaitu menjadi dokter yang sukses.


Untuk tiga tahun kedepan, yaitu tahun 2025. Semoga saat pada saat itu tetap bisa menjalani hari dengan baik-baik. Mungkin pada saat itu saya sedang mengurus skripsi dan bersiap untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Saya berharap pada saat itu saya dapat memanfaatkan kesempatan emas itu dengan semaksimal mungkin. Semoga pada saat itu saya sudah dapat menentukan ketertarikan saya pada bidang tertentu dalam kedokteran.


Dalam beberapa tahun kedepan saya harap dapat menyelesaikan pendidkan dokter saya dengan tepat waktu, dapat berkembang menjadi dokter yang dapat memajukan kesehatan rakyat Indonesia, dan selalu bermanfaat bagi bangsa Indonesia. Saya berharap dengan saya mendapat kesempatan belajar satu tahun di luar negeri membuat saya menjadi orang yang berpengetahuan luas.

Bagi teman-teman yang ingin menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berusahalah sekeras mungkin, persiapkan segala bentuk ujian dengan matang, carilah motivasi untuk tetap bersemangat, janganlah pernah putus asa, dan jangan pernah takut untuk mencoba. Kita tidak akan pernah tau jika kita belum mencoba. Jika teman-teman telah gagal dalam seleksi masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, jadikanlah kegagalan tersebut kesempatan untuk menjadi orang yang lebih baik lagi. Jangan jadikan kegagalan itu penghambat untuk terus maju.



 
 
 

Recent Posts

See All

Comments


Find Us On!

  • Instagram
  • Twitter
  • Youtube

© 2022 FKUI Brilian

bottom of page