Narasi Perjuangan - Jessica Angeline Yoswara
- FKUI 2022
- Aug 15, 2022
- 8 min read
Hasil Dari Ketekunan
“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” - Kolose 3:23
Perkenalkan semuanya, nama saya Jessica Angeline Yoswara atau biasa dipanggil Jessi. Saya berasal dari SMAK 1 BPK Penabur Bandung dan melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia program Reguler melalui jalur masuk mandiri SIMAK UI. Saya lahir di Surabaya, namun, saya pindah ke Bandung saat kelas 4 SD (tahun 2014) karena almarhum ayah saya dipindah tugaskan ke Bandung. Almarhum ayah saya adalah seorang dokter spesialis radiologi di RS Santo Borromeus Bandung.
Menurut saya, FK UI merupakan salah satu FK terbaik di Indonesia dan FK tertua di Indonesia. Saya merasa bahwa FK UI merupakan wadah yang tepat bagi saya untuk berkembang dan mewujudkan cita-cita saya sebagai dokter. Hal itu dikarenakan sistem akademik dan tenaga pendidik UI yang berkualitas serta lingkungan yang mendukung saya untuk berkembang. Sebelum meninggal, ayah saya juga mendukung saya untuk bersekolah di FK UI karena ia mengalaminya sendiri bagaimana kualitas dari lulusan FK UI saat bekerja dengan mereka. Saya percaya bahwa saya bisa mendapatkan berbagai pengetahuan yang berharga dari dosen-dosen pengajar di UI. Saya juga bisa mengembangkan kemampuan berorganisasi saya yang pernah saya dapatkan selama menjadi Koordinator Sekbid 2 OSIS selama SMA melalui organisasi-organisasi yang ada di UI. Selain itu, saya termotivasi untuk menambah prestasi saya melalui kejuaraan dan perlombaan yang ada selama masa kuliah.
Sejak kecil, setiap saya liburan ke Bandung, ayah saya selalu mengajak saya ke rumah sakit untuk menemaninya bekerja. Sebagai dokter spesialis radiologi, ayah saya tidak diharuskan kontak langsung dengan pasiennya dan lebih banyak menghabiskan waktu di ruang kerjanya. Saya sangat suka menemani ayah saya karena ia sering menjelaskan foto CT Scan, MRI, dan USG pasien kepada saya walaupun saya belum mengerti apa-apa. Ayah saya juga suka mengajak saya berkeliling rumah sakit dan menemui teman-teman sejawatnya. Kebiasaan seperti itu sudah menjadi makanan sehari-hari dan menumbuhkan cita-cita pada Jessica kecil untuk mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang dokter spesialis.
Beberapa kejadian pun terjadi dan mengajarkan saya banyak pelajaran hidup. Ibu saya pernah terkena tumor payudara dua kali dan dioperasi. Ayah saya terkena kanker glioblastoma multiforme (GBM) atau kanker otak stadium 4. Saat mengetahui bahwa ayah saya terkena penyakit itu, keluarga saya merasa sangat terpukul karena tidak menyangka penyakit tersebut dapat menyerang ayah saya. Kami melakukan segala upaya untuk menyembuhkannya, mulai dari pengobatan ke Singapura, Jakarta, Bandung, sampai terapi Profesor Singapura. Dokter Singapura mendiagnosis umur ayah saya tinggal 6 bulan. Namun, puji Tuhan, ayah saya bisa bertahan selama 15 bulan sebelum akhirnya dipanggil Tuhan. Lima belas bulan bukanlah waktu yang lama, tetapi banyak pelajaran hidup yang bisa saya ambil selama merawat ayah saya. Saya belajar bagaimana cara merawat pasien kanker, baik selama di rumah sakit maupun di rumah. Puji Tuhan keluarga saya diberkati Tuhan dan berkecukupan untuk mendukung biaya pengobatan ayah saya. Walaupun pendapatan ayah saya otomatis berhenti dan biaya pengobatan yang besar, saya sangat bersyukur pada Tuhan atas pemeliharaannya sehingga keluarga saya masih bisa hidup dengan baik hingga saat ini.
Peristiwa tersebut sangat berdampak pada hidup saya dan mendorong saya untuk terus semangat dalam mencapai cita-cita saya sebagai dokter spesialis bedah onkologi. Awalnya, saya ingin menjadi dokter bedah syaraf karena menurut saya, bedah saraf adalah bidang kedokteran yang menarik untuk dipelajari dan saya bisa semakin menyadari kehebatan otak manusia. Kemudian, saya mengganti cita-cita saya dan menjadi dokter bedah onkologi karena saya ingin membantu banyak orang yang terkena kanker, terutama pasien yang kurang mampu, melalui kemampuan yang saya miliki. Saya tahu pengobatan kanker, apalagi operasi kanker, membutuhkan dukungan finansial yang sangat besar. Namun, kanker dapat menyerang siapa pun, tidak peduli kemampuan finansial orang tersebut. Saya ingin menjadi berkat bagi orang lain dan membantu menyembuhkan banyak orang sehingga banyak pasien kanker yang bisa sembuh dan bertahan hidup. Saya tahu bagaimana rasanya ditinggal oleh orang yang saya sayangi karena kanker. Maka dari itu, saya ingin lebih sedikit orang yang merasakan hal yang sama seperti saya.
Dengan latar belakang tersebut, saya memiliki motivasi yang besar untuk melanjutkan pendidikan saya di FK UI yang dapat memberikan peluang yang sangat besar bagi peserta didiknya untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Saya semakin termotivasi setelah melihat pengalaman kakak tingkat FK UI di sosial media selama bersekolah di FK UI karena saya juga ingin mengalami pengalaman seperti mereka. Saya juga melihat FK UI menghasilkan lulusan yang memiliki kualitas terbaik untuk menjadi dokter yang mumpuni untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.
Sejujurnya, saya belum terpikirkan dan merencanakan untuk masuk FK UI saat SD dan SMP karena saya baru mengetahui mengenai FK UI dan tahap-tahap yang harus dilalui untuk masuk ke FK UI saat saya kelas 11. Saya mendapatkan informasi tersebut melalui sekolah dan sosial media. Saya pun mulai melakukan riset untuk mempersiapkan diri saya ke jenjang pendidikan berikutnya. Dari hasil riset tersebut, saya menetapkan hati saya pada FK UI. Seperti yang kita ketahui, terdapat tiga jalur masuk FK UI, yaitu SNMPTN (jalur undangan), SBMPTN (jalur UTBK), dan SIMAK UI (jalur mandiri).
Jalur SNMPTN hanya dapat diikuti oleh siswa-siswi eligible dari masing-masing SMA di Indonesia. Walaupun saya belum merencanakan diri untuk masuk melalui jalur SNMPTN, saya memiliki nilai yang bagus dan konsisten sehingga dapat menjadi siswa eligible di sekolah saya. Sejujurnya, untuk masuk FK jalur SNMPTN, terdapat universitas lain yang memiliki peluang jauh lebih besar bagi saya untuk lolos. Namun, saya tetap memilih FK UI sebagai pilihan pertama dan satu-satunya di SNMPTN. Saya tidak menaruh banyak harapan pada SNMPTN dan hasilnya pun saya tidak lolos.
Setelah pengumuman SNMPTN, saya semakin fokus untuk mempersiapkan UTBK. Saya belajar untuk UTBK selama 1 tahun terakhir dengan mengikuti bimbingan belajar dan belajar mandiri di rumah. Saya memilih UI sebagai pilihan pertama saya. Sebelum mengerjakan UTBK, saya cukup percaya diri. Namun, ternyata soal UTBK melampaui ekspetasi saya dan menurunkan kepercayaan diri saya. Pada tanggal 23 Juni, saya tidak lolos dan cukup sedih karena saya merasa usaha saya selama 1 tahun terakhir tidak begitu berguna. Untungnya, keluarga dan teman-teman saya tetap mendukung saya untuk terus berjuang sampai akhir. Saya pun menjadikan kegagalan tersebut sebagai motivasi untuk membuktikan bahwa saya bisa masuk ke FK UI tahun ini.
Saya mendaftarkan diri di SIMAK UI dengan FK sebagai pilihan pertama dan satu-satunya. Persiapan yang saya lakukan sebelum SIMAK UI adalah mengerjakan soal-soal SIMAK UI tahun-tahun sebelumnya dan mempelajari pembahasan jawaban. Hal tersebut sangat membantu saya untuk mengenali tipe soal SIMAK UI sehingga saya dapat mengerjakan soal tersebut dengan lebih cepat dari waktu ke waktu. Setelah ujian SIMAK, saya merasa lega karena saya sudah melakukan yang terbaik dan menyerahkan hasilnya kepada Tuhan. Puji Tuhan, berkat dukungan orang tua, teman-teman, dan orang-orang di sekitar saya, saya resmi menjadi mahasiswi FK UI pada 14 Juli 2022.
Setelah menjadi mahasiwi FK UI, saya memiliki komitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya. Terdapat beberapa hal yang saya sadari harus saya ubah dari diri saya sendiri. Pertama, saya memiliki komitmen untuk memiliki time management yang baik karena sebagai mahasiswi FK, saya akan memiliki banyak tugas yang harus dikerjakan. Belum lagi dengan kegiatan-kegiatan lain di luar kegiatan akademik, seperti organisasi dan lomba. Kedua, saya ingin mengembangkan softskill saya dalam bergaul dengan orang lain dan kepemimpinan melalui organisasi kampus. Ketiga, sebagai perantau, saya harus bisa hidup mandiri dan memenuhi segala keperluan diri saya sendiri. Saya harus bisa bertanggung jawab terhadap diri saya sendiri. Keempat, saya berkomitmen untuk memanfaatkan kesempatan belajar di FK UI dengan baik agar saya lulus menjadi dokter yang dapat menjadi berkat bagi orang lain di sekitar saya.
Saya memiliki harapan untuk diri sendiri, yaitu saya berharap dapat mewujudkan komitmen-komitmen saya dalam kehidupan sehari-hari. Saya juga berharap dapat lulus dengan predikat terbaik dan menambah prestasi saya, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Selain itu, saya juga berharap memiliki lingkungan pertemanan dan belajar yang mampu bertumbuh dan berkembang bersama. Harapan saya untuk angkatan 2022, yaitu angkatan Brilian dapat menjadi angkatan yang selalu kompak dan mampu merangkul setiap orang di dalamnya menjadi satu kesatuan yang harmoni. Saya ingin angkatan saya dapat lulus menjadi dokter yang berkualitas dan selalu kompak sampai tua nanti. Saya percaya bahwa angkatan Brilian dapat menjadi angkatan yang adaptif terhadap berbagai rintangan kehidupan kampus dan mendapatkan hasil akhir yang sepadan dengan perjuangan kami.
Rencana jangka pendek selama preklinik di FK UI, yaitu dapat lulus dan mendapatkan nilai yang memuaskan pada modul-modul akademik dengan belajar sungguh-sungguh diiringi dengan motivasi yang kuat. Saya berencana untuk mengasah softskill, menambah pengalaman berorganisasi, dan memiliki banyak teman dengan mengikuti organisasi kampus. Saya juga berencana untuk menambah prestasi saya di bidang kedokteran dengan mengikuti perlombaan di bidang terkait.
Rencana jangka panjang selama klinik atau menjadi dokter, yaitu saya ingin menolong banyak pasien dengan menerapkan ilmu yang sudah saya dapatkan selama pre-klinik dan mempraktikkannya secara langsung sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan. Saya berencana untuk menambah pengalaman menangani kasus-kasus baru dan unik yang ada selama masa klinik atau menjadi dokter dengan ikut terlibat dalam kasus-kasus unik yang bermunculan dan mendiskusikan bersama teman-teman dan dokter spesialis terkait dengan penanganan yang harus dilakukan. Saya juga berencana untuk menjalani masa klinik dengan sebaik mungkin dan lulus mendapatkan predikat terbaik dengan mengatur waktu selama koas dan menjadi dokter dengan baik sehingga semua tugas dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, saya berencana membantu pasien yang kurang mampu dan meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan di Indonesia dengan melakukan pengobatan secara gratis bagi pasien kurang mampu dan menjadi relawan kesehatan di daerah-daerah yang masih kekurangan tenaga medis.
Untuk rencana jangka panjang, saya memiliki harapan bagi masyarakat di bidang kesehatan, yaitu saya berharap kesadaran masyarakat terhadap penyakit yang sering terjadi di masyarakat. Saya berharap pengetahuan masyarakat terhadap tindakan pencegahan dan penanganan penyakit dapat ditingkatkan sehingga menurunkan jumlah pasien yang terkena penyakit tersebut dan dapat menurunkan risiko berbahaya atau jangka panjang bagi pasien yang terjangkit. Kesadaran masyarakat dapat ditingkatkan dengan sosialisasi sederhana melalui pimpinan masing-masing daerah dan memastikan sosialisasi tersebut dipahami oleh masyarakat. Saya juga berencana melanjutkan pendidikan saya untuk mendapatkan gelar dokter spesialis dan konsulen dengan belajar sebaik mungkin dan berdoa.
Sebagai calon tenaga medis, saya berharap masyarakat dan pemerintah dapat lebih menghargai tenaga medis yang merupakan garda terdepan, terutama saat pandemik COVID-19. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan upah yang layak terhadap para tenaga medis yang bertugas. Menurut saya, tenaga medis tersebut tidak meminta upah yang sangat besar, namun, setidaknya upah tersebut sepadan dengan jerih payah yang telah mereka lakukan karena peran mereka sangat besar terhadap tingkat kesehatan masyarakat Indonesia.
Sebagai penutup, saya ingin memberikan pesan untuk adik kelas yang ingin menjadi bagian dari FKUI 2023, yaitu jangan takut dan menyerah sebelum berjuang. Saya mendapati beberapa orang yang mengubah pilihan universitas mereka karena sudah takut akan persaingan masuk ke FKUI padahal mereka belum pernah mencoba terlebih dahulu. Jika kalian sudah memiliki mimpi untuk masuk ke FKUI dan mimpi tersebut dinilai masih realistis untuk diwujudkan, tetap perjuangkan. Saya yakin kalian pasti bisa masuk ke FKUI jika memiliki niat dan motivasi yang kuat. Belajar dengan giat serta konsisten juga diperlukan disertai dengan memperbanyak latihan soal ujian masuk universitas agar kalian lebih terbiasa menghadapi soal-soal tersebut.
Kita mengetahui bahwa terdapat tiga jalur masuk FK UI. Mungkin ada beberapa di antara kalian yang menaruh harapan besar untuk lolos SNMPTN sehingga tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi UTBK. Berharap itu wajar, namun, kita harus mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan terburuk yang dapat terjadi. Oleh karena itu, walaupun kalian memiliki peluang yang besar di SNMPTN, tetaplah belajar untuk persiapan UTBK dengan sebaik mungkin agar kalian tidak menyesal di kemudian hari. Selain itu, sebagai siswa kelas 12, kalian pasti memiliki beban yang lebih berat karena harus belajar untuk ujian akhir sekolah, tugas akhir, dan mempersiapkan ujian masuk kuliah. Maka dari itu, kalian harus menjaga kesehatan fisik agar tidak sakit dengan makan makanan yang bergizi, minum vitamin, serta jangan lupa istirahat yang cukup. Kesehatan mental juga perlu dijaga agar tidak stres. Jika kalian memiliki beban pikiran, kalian dapat menceritakannya kepada orang yang kalian percaya untuk mengurangi beban pikiran. Jangan lupa juga untuk meminta restu orang tua dan berdoa kepada Tuhan. Serahkan semuanya kepada Tuhan agar rencana-Nya yang terjadi dan tetap mengerjakan bagian kalian, yaitu belajar dengan sungguh-sungguh.
Semangat untuk kalian semua, baik yang ingin masuk ke FKUI maupun yang tidak. Jika kalian memiliki pertanyaan atau ada yang ingin disampaikan, kalian boleh menghubungi saya melalui DM Instagram. Semoga tulisan saya dapat membantu dan memotivasi kalian ya.
Terima kasih semuanya. Tuhan memberkati kita semua.
Comments