top of page
Search

Narasi Perjuangan - Farah Naaji Ismail

  • Writer: FKUI 2022
    FKUI 2022
  • Aug 15, 2022
  • 8 min read

Jalan perjuangan menuju FKUI


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 


Hallo semua, saya Farah Naaji Ismail biasanya dipanggil Farah. Saya merupakan alumni MAS Syamsuddhuha yang terletak di Cot Murong, Aceh Utara. Saya di terima di Fakultas kedokteran universitas Indonesia melalui jalur SNMPTN 2022 awal kisah perjuangan saya telah ada sejak kecil, cita-cita untuk menjadi seorang dokter sudah muncul dalam diri saya. Di mata saya, dokter adalah suatu profesi mulia yang secara jelas dapat Merepresentasikan buah ketulusan dari ketulusan, kerja keras, doa, semangat dan tentunya sikap pantang menyerah. Dan hal-hal inilah yang membuat saya merasa yakin bahwa cita-cita ini sangat layak untuk di perjuangkan


Dan menjadi bagian dari universitas Indonesia tentunya merupakan impian bagi banyak orang. ketika kecil guru saya pernah bertanya tentang "apa impian dan cita-cita kalian" saya menyebutkan "saya ingin menjadi seorang dokter" Ketika itu saya belum tahu pasti bagaimana itu seorang dokter, semenjak itulah saya memutuskan untuk mulai mencari tahu dan mempelajarinya. Perjuangan untuk meraih cita menjadi seorang seorang dokterpun perlahan saya titih mulai dari sekolah dasar. Saya berinisiatif untuk belajar sungguh-sungguh, aktif, terus giat belajar, karna saya tidak mengikuti bimbel mana pun untuk membantu saya mendapat pemahaman dan materi yang lebih luas jadi saya memutuskan untuk selalu mengulang pelajaran yang telah di berikan dan sering berusaha mencari tahu sendiri berbagai hal serta rajin berdoa. 


Di tengah saya masa saya berproses untuk memperjuangkan cita-cita, saya mendengar banyak orang berkata bahwa masuk kedokteran itu tidak mudah, biayanya tidak murah dan harus menempuh masa pendidikan yang sangat panjang yang membuat saya ragu dan perlahan mulai mengurungkan keinginan itu. Bahkan ketika kelas 9 sempat terlintas di pikiran saya untuk mulai merubah haluan cita menjadi seorang dosen atau psikolog. Namun, hati memang tidak bisa berbohong. Walaupun cita-cita di pikiran dan omongan saya berubah, jiwa dan cita untuk menjadi seorang dokter masih selalu terpaut di hati saya. Dan saya hanya bisa berdoa kepada Allah SWT. Agar diberikan yang apapun yang terbaik dan memiliki keberkahan di dalamnya. Karna saya yakin rencana Allah pasti lebih baik dari pada cita-cita terbaik saya dan apapun yang menjadi takdir saya pasti akan mencari jalannya untuk menemukan saya. Dan dengan berbagai pertimbangan dari orang tua saya yang kurang setuju membuat saya mencoba Shalat istikharah untuk memantapkan pilihan hati. karna saya tahu keputusan yang harus saya buat kedepannya bukan hanya memikirkan keinginan sendiri, tapi juga keinginan kedua orang tua yang selama ini telah membesarkan saya dan jalan untuk membahagiakan mereka.


Ketika mulai masuk sekolah di tingkat SMA, saya telah memantapkan dan menanamkan pada diri saya bahwa apapun cita-cita saya nantinya, belajar sudah menjadi kewajiban saya. Alhasil saya selalu mempertahankan semangat belajar dan totalitas dalam mengerjakan setiap tugas yang diberikan kepada saya. Di masa SMA ini, saya berusaha semakin tekun dan meningkatkan nilai-nilai saya karna sempat mendapat info untuk dapat di terima di perguruan tinggi negeri, kita dapat mengikuti jalur SNMPTN atau bisa di sebut jalur undangan. Banyak kabar terkait jalur masuk ini, mulai dari persyaratannya, perguruan mana saja yang dapat terpilih, informasinya tentang blacklist, dan banyak lagi. Sayangnya, tidak ada yang dapat memberikan pernyataan dengan pasti terkait berbagai hal tentang jalur ini. Saya pun hanya bisa mengusahakan yang terbaik yang dapat saya lakukan.


Hari hari saya jalani dengan selalu membagi waktu untuk belajar di pengajian pada malam hari dan belajar di sekolah pada pagi harinya sambil mengurus dan melakukan tugas berorganisasi. Dan saya juga sering membatasi waktu istirahat, mengurangi jam tidur dan sering sekali menolak ajakan bermain bersama teman-teman agar terus giat belajar dan mengusahakan yang terbaik.


Akhirnya tibalah saat-saat menegangkan, yaitu saat memasuki kelas 12 semester 1, masa di mana orang-orang sering bertanya mengenai berkelanjutan pendidikan yang akan ditempuhnya. Saya pun berbicara kepada orang tua dan keluarga saya seputar jurusan yang telah saya perjuangkan selama ini. Namun, banyak info yang baru saja saya dapat seputar kedokteran yang membuat saya lagi-lagi mengurungkan mimpi. Sebut saja biaya yang terbilang cukup mahal dalam masa pembelajaran, masa koas yang terbilang cukup lama dan sulit. Sehingga pada akhirnya, saya, orang tua dan bersama keluarga saya memutuskan untuk tidak mengambil kedokteran, dan memutuskan saya untuk menjadi seorang dosen yang sama seperti ibu saya saja kedepannya.


Pada semester 5 ini, tentu hampir semua siswa kelas 12 sedang memiliki banyak pikiran dan tanggungan yang harus di selesaikan. Apalagi semuanya bersangkutan dengan masa depan, bahkan sampai kehilangan fokus yang hampir rata-rata banyak dirasakan oleh para siswa termasuk saya. Sebagai manusia yang tidak sempurna tentu saya pernah merasakan futur dan juga stres yang juga cukup mengganggu yang bahkan juga membuat saya sampai memikirkan alasan terbaik untuk menyerah dalam perjuangan saya tapi saya tidak menemukannya. Oleh karenanya menjaga hubungan dengan Allah itu sangat penting dan saya terus mencoba untuk shalat istikharah agar diberikan petunjuk yang terbaik diantara pilihan keluarga dan perjuangan saya selama ini, dan sering saya mendapat mimpi yang terkadang membuat saya masih tetap d bingung akan maksud dari tafsiran mimpi-mimpi itu sehingga saya mencoba menceritakannya kepada orang tua, teman, dan guru ngaji saya untuk menemukan solusi dari tafsiran mimpi itu, alhasil saya banyak menemukan jawaban dari mereka,  bahwa semua Keputusan dan jawaban nya ada di dalam kenyakinan hati saya. Dan iya saya benar-benar memiliki keputusan yang tepat setelah memahaminya, bersama dengan guru dan teman-teman yang terus mendukung, menyemangati juga terus mendorong saya untuk tatap semangat mampu mengalirkan energi positif dan menyadarkan saya bahwa saat itu saya sedang dalam keadaaan futur dan harus segera bangkit dan tidak boleh menyerah terhadap apa yang telah saya perjuangkan.


Di kelas 12 semester 2, ternyata saya merupakan salah satu siswa yang di umumkan sebagai siswa yang masuk kuota SNMPTN tahun ini “Alhamdulillah, ini permulaan yang baik.” Namun di tengah pemilihan lagi-lagi saya diragukan akan pilihan keluarga saya sehingga saya mengambil pemilihan prodi SNMPTN pendidikan Dokter Universitas Indonesia agar mengancam tidak lulus agar selanjutnya saya dapat memilih keputusan orang tua saya, saya yakin setiap keputusan orang tua pasti ingin yang terbaik bagi anak-anaknya dan kemanapun saya pergi ridho orang tua adalah yang paling utama. Meskipun ini merupakan jurusan yang sangat saya sukai dan perjuangkan di pemilihan kali saya bahkan saya tidak mencantumkan satu sertifikat pun, karena saya memilihnya hanya karena jurusan ini lah yang sangat kecil sekali kemungkinannya untuk di terima di universitas terbaik di Indonesia ini agar bisa mengancam saya tidak lulus SNMPTN dan “belum pernah ada seorang dokter yang lulus di terima universitas Indonesia” kata kepala sekolah saya. Tapi operator sekolah saya masih mengatakan walaupun saya telah berusaha untuk tidak mencantumkan sertifikat dan memilih prodi yang sulit untuk lulus,  tetap ada kemungkinan untuk saya gagal dalam usaha ini karena nilai dari prestasi yang telah saya perjuangkan selama ini bisa di bilang mencukupi rata-rata nilai. Dan saya hanya bisa berdoa agar di berikan  jalan yang terbaik dalam keputusan yang telah saya pilih. 


karna yang maha kuasa pasti telah menetapkan keputusan yang terbaik  bagi saya dan jika memilih kedokteran bukan yang terbaik maka ini bukanlah jalan dari takdir saya kedepannya dan insyaallah Pasti bisa tidak lulus.


Setelah menunggu kurang lebih hampir 2 Minggu, hari pengumuman SNMPTN tiba. Grup yang ramai bertanya tanya, semua teman yang mengirimkan pesan membuat saya menjauhkan diri dari ponsel sejenak dan pergi menunaikan shalat, setelah shalat saya hanya berdoa kepada Allah, memohon hasil terbaik. Di mana dengan hasil itu saya banyak mendapat kemudahan dan keberkahan darinya. Kemudian saya mencoba membuat pengumuman SNMPTN. Pada saya buka  ternyata laman berisi “... PADA PROGRAM STUDY PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS INDONESIA.” Dalam program reguler, yang membuat  saya tidak pernah menyangka apa yang saya impikan dan perjuangkan belasan tahun yang lalu, hal ini dapat terwujud dalam hidup Saya. Senang, haru, dan rasa syukur tak henti hentinya terus keluar dalam kalimat saya. Namun seketika semua persaan itu bercampur menjadi perasaan khawatir saya untuk memberi tahukan Khabar gembira ini kepada keluarga saya. Dengan membaca bismillah akhirnya saya memberanikan diri untuk memberi tahukan khabar ini. Dengan penuh pertimbangan dari keluarga Alhamdulillah saya di izinkan mengambil dan menjalani program studi tersebut, mereka mengatakan “selama niat saya tulus dan terus berdoa kepada Allah, Allah pasti sudah menjamin rezeki hambanya, jadi masalah biaya kedepannya pasti ada jalannya, karena rezeki sudah di atur gak  pernah tertukar apalagi sampai di ambil orang.” Dan mengingat bahwa apapun hasil yang keluar di laman ini merupakan amanah yang harus di emban dengan baik.


Namun ini bukan merupakan akhir dari perjuangan saya namun langka awal saya untuk mewujudkan impian-impian yang selama ini telah saya perjuangkan, saya yakin komitmen yang sudah saya pilih ini bisa bermanfaat di dunia dan mengumpulkan pahala sebagai penolong saya di hari akhir kelak. Dan ternyata saya memang telah memilih jalan takdir terbaik saya dalam SNMPTN ini yang membuat saya terus berkomitmen untuk terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya setelah di terima di FKUI . Dan saya sangat bersyukur bisa di terima dan melanjutkan program studi dari impian yang telah saya perjuangkan ini di universitas terbaik yaitu di universitas Indonesia 


Alasan atau motivasi saya? Cukup banyak mulai dari saya hendak ambil bagian dalam usaha memajukan Kesehatan di Indonesia, saya sadar saya menyukai ilmu dan isu berkaitan dengan kesehatan dan kemanusiaan, saya juga sering kali suka menghafalkan dan mengingat nama-nama obat, mencari tahu sebab dan gejala dari mengapa harus mengkomunikasi obat tersebut dan saya merasa, semua ilmu tentang itu dapat saya dapatkan dengan baik bila menempuh pendidikan di fakultas kedokteran, apalagi di fakultas kedokteran tertua dan terbaik di Indonesia ini. Saya juga sangat termotivasi  agar bagaimana saya bisa menjadi orang besar, dalam artian saya bisa menjadi tempat bagi para rakyat- rakyat kecil dan kurang mampu mengadu, berbagi keluh kesal, tempat bagi para anak jalanan dan para lansia terlantar berlindung. Saya ingin menjadi rumah yang besar dan nyaman agar saya bisa membantu saudara saudara saya yang memiliki nasib kurang beruntung dan kesulitan.


Oleh karenanya dengan di terimanya saya di FKUI  sebagai angkatan 2022 ini, saya berharap bisa memberikan kontribusi yang baik sebagai angkatan saya keluarga FKUI 2022 dan seluruh angkatan  FKUI yang mempunyai segudang prestasi dan mengharumkan nama FKUI dan universitas Indonesia sendiri, tetap berbakti kepada orang tua dan tidak berhenti membahagiakan mereka, harapan saya kedepannya ketika menjadi mahasiswa di UI, yaitu bisa mengikuti materi dan perkuliahan dengan baik dan maksimal selama di kampus, bisa membangun pertemanan yang baik, menjadi mahasiswa yang aktif, teladan dan berprestasi, lulus menjadi dokter yang amanah, jujur dan bermanfaat bagi bayak orang dengan terus berusaha melakukan perubahan yang lebih baik karena keberhasilan seseorang bukan dinilai dari seberapa besar usaha yang dihasilkan tapi seberapa besar usaha yang diberikan untuk menghasilkan perubahan, sekecil apapun. Dan beberapa tahun Kedepan pencapaian ini Insyaallah akan bisa saya lakukanlah seiring sejalan perjalanan dan pilihan saya menjadi dokter spesialis nantinya karena if there's a will, there's a way.


Akhir kata penutup, sebuah pesan dari saya adalah beranilah. Lakukan hal yang kamu mau bukan apa yang kamu bisa. Karena jika hanya sekedar bisa, ikan di laut BISA berenang lebih hebat darimu, cheetah di darat BISA berlari lebih kencang dari padamu, dan burung yang BISA terbang jauh lebih hebat darimu karena dia BISA terbang tanpa BISA kau susul. Tapi jika kau MAU maka, kau pasti BISA. Kalau kau MAU kau BISA ikut terbang mengejar burung, atau malah sebaliknya. Kemauan membuat seseorang mengerahkan upaya yang lebih besar, meskipun kesuksesan tergantung bagaimana perspektifmu diarahkan. 


Dan ingatlah “Semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada hambanya apabila tidak mungkin untuk dilalui. Maka dari itu, berjuanglah dengan sepenuh hati, niscaya kita akan mendapatkan hasil yang kita inginkan” jadi bagi teman-teman semua yang ingin melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia saran dariku adalah yakin dengan pilihan kalian dan jangan pernah membatasi diri kalian sendiri dengan batasan-batasan yang kalian buat sendiri. Bermimpilah setinggi tingginya karena tidak ada mimpi yang terlalu tinggi dan tidak ada usaha yang sia-sia. Tentang apakah kalian mampu untuk menggapai cita-cita kalian bukan diri kalian sekarang yang bisa menentukan. Tetapi hasil kalian nanti karena sulit tidak pernah berarti tidak mungkin. Hal yang berharga tidak akan datang dengan mudah, jadi kamu harus berlari, jatuh, bangun, berlari lagi, dan jatuh lagi. Buktikan kepada semua orang bahwa kamu pantas untuk mendapatkan semua yang kamu impikan, bahwa kamu tidak mudah menyerah. Dan jangan lupa untuk selalu berdoa dan meminta doa orang tua, guru dan banyak orang dalam setiap proses perjuangan mu.



 
 
 

Recent Posts

See All

Opmerkingen


Find Us On!

  • Instagram
  • Twitter
  • Youtube

© 2022 FKUI Brilian

bottom of page