top of page
Search

Narasi Perjuangan - Fabian Marco Moser

  • Writer: FKUI 2022
    FKUI 2022
  • Aug 14, 2022
  • 9 min read

Nama saya Fabian Marco Moser. Nama panggilan saya adalah Fabian. Saya berasal dari SMA Global Islamic School Jakarta. Saya merupakan Mahasiswa Baru S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia program reguler yang diterima melalui jalur SBMPTN 2022.


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, salah satu universitas dengan fakultas kedokteran terbaik di Indonesia, merupakan impian banyak anak sekolah. Fakultas Kedokteran Indonesia merupakan fakultas kedokteran tertua di Indonesia. Tentunya umur dari Fakultas Kedokteran Indonesia mencerminkan kualitas yang sangat bagus karena FKUI telah mencetak ribuan dokter.


Memasuki kelas 1 SMP, saya mulai terinspirasi untuk nantinya melanjutkan kuliah di FKUI. Inspirasi utama saya adalah ibu saya sendiri karena saya dulu sering main ke rumah sakit tempat ibu saya bekerja. Ibu saya adalah seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan lulusan FKUI. Dengan mengikuti ibu saya ke rumah sakit, saya jadi terbayang dengan kehidupan sehari-hari seorang dokter yang membuat saya lebih semangat, seperti melihat ibu saya visit pasien, praktik, dan operasi. Semangat tersebut akhirnya meningkat lagi saat saya mulai memasuki SMA karena pelajaran IPA sudah dibagi menjadi Fisika, Kimia, dan Biologi. Karena saya memang minatnya di Biologi dan Kimia, saya jadi lebih yakin lagi untuk melanjutkan pendidikan saya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


Saya memulai perjalan pendidikan saya di salah satu sekolah dasar di Waldkirch, Jerman. Sayangnya, karena saya tinggal bersama ayah saya yang sibuk dan tidak pernah mendorong saya untuk belajar, saya menjadi sangat santai sehingga saya tidak pernah belajar dan akhirnya nilai saya sangat tidak bagus. Saat saya kelas 6 SD, saya pindah ke Jakarta dan melanjutkan pendidikan saya di Deutsche Schule Jakarta, BSD, karena saat itu saya hanya mampu berbicara bahasa Jerman.


Saya menjalankan pendidikan saya di sana sampai kelas 1 SMP. Karena awalnya ibu saya berniat untuk saya nantinya melanjutkan pendidikan saya di FKUI kelas khusus internasional, saya dipindahkan ke sekolah internasional yang berkurikulum International Baccaloreate, yaitu Mentari untuk kelas 2 SMP dan Cikal untuk kelas 3 SMP.


Namun, saat saya masuk kelas 3 SMP, saya memutuskan untuk berusaha sekeras mungkin untuk mengejar FKUI kelas reguler. Salah satu usaha untuk mencapai tujuan tersebut adalah pindah ke SMA yang berkurikulum nasional karena di IB, nantinya, hanya akan ada dua pelajaran IPA, sedangkan diperlukan tiga pelajaran IPA untuk seleksi masuk perguruan tinggi.


Saat memasuki kelas 3 SMA semester 2, di 3 bulan terakhir saya memulai belajar untuk UN yang hasilnya nanti akan digunakan untuk mengikuti seleksi SMA. Sayangnya, dengan hasil UN tersebut, saya tidak berhasil diterima di SMA negeri yang saya inginkan. Usaha saya selanjutnya adalah mengikuti seleksi yang dilaksanakan oleh sekolah swasta berprestasi seperti Labschool dan Al-Azhar. Namun, rencana itu pun gagal dan saya akhirnya bersekolah di SMA GIS. Walaupun dengan keadaan saat itu saya sudah mulai ragu dengan diri saya untuk melanjutkan studi saya di FKUI, saya memilih untuk tetap semangat dan belajar terus.


Waktu pun berlalu dan akhirnya saya memasuki kelas 3 SMA. Pada awal tahun ajaran saya didaftarkan ke salah satu bimbel di Jakarta untuk menyiapkan ujian masuk perguruan tinggi negeri. Sayangnya pada saat semester 1 saya masih terlalu santai dan cara belajar saya pun masih sangat tidak efektif sehingga saat itu nilai saya masih di bawah angka 500. Setelah itu, ibu saya mengajak saya untuk berbicara. Beliau mengatakan bahwa jika saya ingin masuk FKUI, saya harus benar-benar mengubah kebiasaan belajar dan mental saya. Sesuai perkataan ibu saya, saya berusaha berubah. Saya memulai perubahan tersebut dengan menyusun jadwal belajar agar saya mampu menggunakan waktu saya lebih efektif. Selain menyusun jadwal, saya juga menyusun target belajar.


Target belajar pertama saya adalah mengutamakan untuk menguatkan kemampuan saya untuk mengerjakan Tes Potensi Skolastik (TPS) karena tiap tahun variasi soal Tes Potensi Skolastik tidak jauh berbeda dan level kesulitannya juga tidak setinggi Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang mengharuskan kita untuk menguasai berbagai bab dari empat mata pelajaran. Target kedua saya setelah Tes Potensi Skolastik (TPS) adalah menguatkan skill dan konsep saya di pelajaran Kimia dan Biologi karena saya saat itu sering mendengar bahwa bobot Kimia dan Biologi lebih tinggi daripada Matematika IPA dan Fisika. Alasan lain saya mengutamakan dua pelajaran tersebut adalah ketertarikan saya yang lebih di Kimia dan Biologi, terutama karena saya cenderung lebih suka pelajaran yang hafalan. Dengan semua perubahan tersebut akhirnya terlihat peningkatan yang bertahap. Kenaikan yang terus terjadi selama enam bulan tersebut membuat saya optimis bahwa saya mungkin bisa mencapai impian saya pada tahun tersebut.


Hari Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) pun akhirnya tiba, tetapi sayangnya saat sedang mengerjakan UTBK saya mengalami banyak kesulitan. Kesulitan yang saya alami langsung menjatuhkan optimisme saya terhadap kelulusan tahun ini. Setelah istirahat satu hari, saya langsung memulai belajar untuk Seleksi Masuk Universitas Indonesia (Simak UI). Pemikiran bahwa saya tidak akan lulus UTBK membuat saya jauh lebih semangat lagi untuk mengasah konsep dan kemampuan saya untuk mengikuti ujian Simak UI. Sesuai usaha saya, pada awalnya hasil simulasi Simak UI saya memasuki top 20 di bimbel saya. Hasil simulasi tersebut membuat saya semangat dan optimis lagi bahwa saya mungkin tahun ini mampu mencapai cita-cita saya, yaitu masuk FKUI. Namun, hasil dari dua simulasi berikutnya tidak menunjukkan kenaikan, tetapi justru penurunan. Saya mengalami burn out karena saya tidak mampu menyeimbangkan waktu belajar saya dengan istirahat. Untuk menghilangkan burn out saya, ibu saya memulai mengajak saya lebih sering keluar, seperti makan-makan atau jalan pagi.


Satu minggu sebelum Ujian Simak UI, hasil UTBK akhirnya diumumkan dan saya dinyatakan tidak lolos Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2021. Dengan pengetahuan bahwa UTBK bukanlah ujian untuk masuk perguruan tinggi negeri yang terakhir, saya tidak bersedih dan tetap berusaha semaksimal mungkin untuk menghadapi ujian Simak UI.


Satu minggu berlalu dan akhirnya dua hari ujian Simak UI pun tiba. Hal yang paling saya menyesali pada dua hari tersebut adalah ketidakpatuhan saya kepada kata-kata ibu saya. Pada pagi hari pertama sebelum ujian, ibu saya menyuruh saya untuk menutup jendela kamar agar tidak ada gangguan dari luar. Akan tetapi, saya tetap bersikeras untuk membuka jendela kamar tidur saya karena saya tidak ingin kamar tidur saya terlalu dingin dengan ketakutan bahwa saya harus izin ke kamar mandi saat ujian. Salah satu alasan saya juga makin yakin untuk membuka jendela kamar tidur saya adalah daerah sekitar rumah saya yang biasanya tidak berisik. Qadarallah, saat saya sedang mengerjakan mata pelajaran Bahasa Indonesia, pelajaran yang membutuhkan konsentrasi yang sangat tinggi untuk dikerjakan, lagu yang bunyinya lumayan keras mulai terdengar dari rumah tetangga.


Pada hari kedua pun terjadi hal yang tidak diinginkan lagi. Sebelum memulai ujian, ibu saya menyuruh saya untuk selalu mencolokkan charger laptop saya walaupun baterainya sudah penuh agar tidak mati secara tiba-tiba saat ujian. Akan tetapi, saya lupa untuk mencolokkan charger laptop saya dan sayangnya laptop saya, saat sedang mengerjakan subtest Fisika, mati.


Semua hal tersebut membuat saya tidak kaget saat hari pengumuman Simak UI akhirnya tiba. Pada hari itu, saya dinyatakan tidak lolos Seleksi Masuk Universitas Indonesia 2021. Dengan tambahan kegagalan di enam universitas lainnya, tentunya saya sangat sedih pada hari itu. Setelah tujuh kegagalan tersebut saya mampu untuk langsung memutuskan untuk mendaftar ke universitas swasta. Namun, hal tersebut hanya akan membuat usaha saya selama satu tahun ke belakang sia-sia. Pada hari tersebut saya memilih untuk tidak menyerah, tetap semangat, dan memutuskan untuk mengambil gap year dan mengejar impian saya, yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


Sebelum memulai gap year, saya memutuskan untuk istirahat selama istirahat satu minggu untuk me-refresh pikiran saya agar lebih siap untuk menjalaninya. Pada awal gap year, saya berusaha untuk menajamkan konsep saya di bab-bab yang saya masih tidak terlalu menguasai. Untuk mengukur kemampuan saya sudah sampai mana, saya melatih soal sebanyak mungkin terkait dengan bab yang sudah saya mempelajari. Pada awalnya, metode tersebut cukup untuk meningkatkan kemampuan saya, tetapi, lama kelamaan, metode tersebut justru mulai membuat saya stres karena tiap kali saya selesai satu bab dan pindah ke bab yang selanjutnya, saya akan lupa dengan bab sebelumnya sehingga metode belajar tersebut menjadi tidak efektif.


Setelah itu, saya mencoba strategi baru, yakni mengerjakan naksah asli mulai dari tahun terbaru sampai dengan tahun 2009 dengan timer lalu membahasnya satu persatu. Pada awalnya saya cukup kesulitan karena saya tidak biasa Latihan dengan timer, tetapi hal tersebut justru membuat saya lebih tenang saat Try Out karena saya sudah terbiasa latihan dengan timer.


Selain menerapkan strategi belajar baru, saya juga mulai belajar cara menyeimbangkan kehidupan akademik dan nonakademik saya, yang merupakan salah satu alasan saya gagal pada tahun 2021. Hal nonakademik tersebut berupa olahraga, seperti jalan pagi, workout di rumah, atau berenang, dan aktivitas seperti belajar public speaking dengan mengikuti kursus tiap akhir pekan. Menurut saya aktivitas tersebut sangat berperan dalam kelulusan saya karena keseimbangan antara kehidupan akademik serta nonakademik sangat dibutuhkan untuk menghindari terjadinya burn out. Adapun sebuah momen di mana nilai Try out saya sangat turun dan saya bingung bagaimana meningkatkannya. Pada momen itu pun kegiatan nonakademis yang saya sudah sebutkan sebelumnya membantu saya untuk bangkit lagi.


Namun, semua hal pasti memiliki sisi baik dan sisi buruknya. Mendekati UTBK, saya sempat hilang semangat karena saya sudah mulai lelah. Akan tetapi, setelah mendapat peringatan dari orang terdekat bahwa saya sudah gap year dan tidak boleh menyia-nyiakan waktu ini, saya menjadi semangat lagi.


Pada hari pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2022, saya sangat kaget karena, pada saat ujian, saya sangat kesulitan terutama di pelajaran Pemahaman Bacaan dan Menulis(PBM), Matematika, dan Fisika. Saya mulai menyesali keputusan saya untuk gap year karena saya tetap tidak mampu mengerjakan soalnya.

Pada tanggal 23 Juni 2022, hari pegumuman Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2022, saya sudah pasrah, siap dan ikhlas untuk menerima hasil yang akan diumumkan pukul 15.00 pada tanggal 23 Juni 2022. Alhamdulillah, di luar dugaan saya, saya mendapatkan kata: “Selamat! Anda dinyatakan lulus seleksi SBMPTN LTMPT 2022 di PTN: Universitas Indonesia, Program Studi: Pendidikan Dokter”. Ketika melihat tulisan tersebut, saya langsung meneteskan air mata bahagia. Usaha saya selama dua tahun terakhir ini akhirnya terbayarkan. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang sudah membantu saya untuk sampai di titik yang saya berada sekarang.


Selama perjalanan saya menuju FKUI saya mengalami banyak perubahan. Perubahan yang paling signifikan adalah kerajinan saya. Saat saya masih berada di kelas 10 dan 11 SMA saya selalu santai dan belajar hanya jika akan ada ujian. Namun, sejak saya mulai mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi, saya menjadi lebih rajin dan disiplin, yakni belajar di setiap saat, menggali ilmu tentang suatu pelajaran, dan tidak pernah puas dengan hal yang sudah saya pelajari. Akan tetapi, selama satu bulan terakhir ini, saya menyadari bahwa, agar bisa bertahan di FKUI, saya perlu berubah lebih banyak lagi. Perubahan pertama yang saya maksud adalah time management. Walaupun selama dua tahun terakhir time management sudah lebih baik daripada sebelumnya, kebiasaan menunda saya tetap bertahan sampai saat ini. Untuk mengatasi masalh terserbut, saya akan mencoba menyusun kalender yang berisi semua kegiatan atau ujian lainnya dan mengerjakan semua kegiatan yang ada di kalender tersebut dengan waktu yang sudah saya tentukan sebelumnya.


Harapan untuk diri saya selama menempuh Pendidikan di FKUI adalah saya mampu meningkatkan kemampuan akademik serta nonakademik. Kemampuan akademik yang saya maksud adalah perbaikan time management saya, disiplin, dan ketahanan terhadap belajar dalam waktu yang lama. Kemampuan nonakademik di antaranya adalah mengasah skill public speaking, ikut organisasi yang mampu menambah skill set saya untuk di lapangan kerja nantinya, dan menjadi orang yang mampu lebih mudah bersosialisasi. Harapan untuk seluruh angkatan saya adalah angkatan kita nantinya menjadi angkatan yang sangat solid yang terbuka kepada setiap orang serta saling membantu dalam suka dan duka, lulus bersama sama menjadi dokter.


Selama masa preklinik, rencana saya adalah terlebih dahulu membenarkan kebiasaan sehari-hari saya agar kebiasaan tersebut nantinya dapat mendukung perkuliahan saya nantinya. Kebiasaan sehari-hari saya yang sayangnya masih bertahan sampai saat ini adalah menunda pekerjaan. Tentunya menunda pekerjaan ke depannya akan sangat merugikan saya. Oleh karena itu, hal yang pertama ingin saya benarkan adalah kebiasaan tersebut. Dengan menghilangkan kebiasaan tersebut, saya akan mampu untuk menjalani masa kuliah lebih lancar daripada sebelumnya. Saya akan membuat jadwal untuk kehidupan sehari-hari saya. Masa perkuliahan nanti tentunya tidak akan mudah dan pastinya akan butuh semua usaha saya untuk tetap bertahan. Oleh karena itu, saya akan mengatur jadwal saya agar saya mampu menyeimbangkan kehidupan akademik dan nonakademik saya. Jadwal tersebut akan berisi rutinitas pagi, seperti olahraga, makan, dan semua kegiatan yang akan saya lakukan selain belajar. Dengan membatasi waktu-waktu keseharian saya, saya akan lebih mampu mengatasi tekanan sehingga nantinya saya tidak mudah burn out. Perbaikan-perbaikan tersebut akan membantu saya untuk mempelajari ilmu dasar penting yang nantinya akan saya aplikasikan pada saat masa klinik.


Masa klinik merupakan masa yang akan mempertemukan saya dengan pasien yang sesungguhnya. Walaupun bertemu dengan pasien sebenarnya, kita sebagai calon dokter akan tetap diawasi guru-guru. Karena kita masih diberi bimbingan saat masa klinik, saya akan memanfaatkan sebaik mungkin bimbingan tersebut agar nantinya, saat saya sudah mendapatkan gelar dokter, saya mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien-pasien saya.


Seperti kita ketahui, pandemi Covid-19 sudah berlangsung sejak tahun 2019. Sayangnya, masih terdapat banyak masyarakat Indonesia yang tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti tidak memakai masker, tidak mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer sebelum makan atau memegang wajah. Di sisi lain, sudah banyak staf medis yang yang berguguran saat melawan Covid-19. Oleh karena itu, harapan saya untuk masyarakat Indonesia adalah mereka selalu mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya untuk membantu melawan Covid-19.


Sebagai penutup, saya ingin menyapa adik-adik kelas saya yang sedang berjuang untuk masuk FKUI. Pesan pertama yang saya ingin saya sampaikan adalah jangan membatasi mimpi kalian hanya karena sekolah kalian bukan sekolah favorit. Hal yang paling penting adalah keinginan kalian yang kuat untuk mencapai cita-cita kalian. Ketika kalian sudah memiliki keinginan yang kuat, tidak akan ada hal yang mampu menggoyahkan kalian untuk mencapai cita-cita kalian. Pesan kedua yang saya ingin sampaikan kepada kalian adalah mulai persiapan untuk ujian untuk masuk perguruan tinggi sejak kelas satu SMA. Ujian untuk masuk perguruan tinggi negeri merupakan ujian yang mengharuskan siswa untuk menguasai kurang lebih 7 mata pelajaran dengan materi yang bahkan kadang-kadang tidak dipelajari saat SMA. Oleh karena itu, daripada nantinya menyesal, mulailah belajar secepat mungkin. Menyiapkan materi ujian PTN lebih cepat juga akan mengurangi beban kalian saat kelas tiga SMA nantinya karena kalian sudah selesai mempelajari kebanyakan materi yang perlu dipelajari untuk ujian masuk PTN.


 
 
 

Recent Posts

See All

コメント


Find Us On!

  • Instagram
  • Twitter
  • Youtube

© 2022 FKUI Brilian

bottom of page