Narasi Perjuangan - Elvina Indah Sari
- FKUI 2022
- Aug 14, 2022
- 8 min read
Nama saya Elvina Indah Sari biasa dipanggil Elvina atau El. Saya adalah satu satunya putri dan anak pertama dari pasangan bapak Winardi dan Ibu Elva. Saya mempunyai satu adik laki laki yang berusia 15 tahun bernama Eldi. Saya mengemban ilmu dan merupakan salah satu lulusan dari SMA negri di Jakarta selatan yaitu SMAN 70, sekolah yang telah mewarnai kehidupan saya selama 3 tahun ini walaupun sebenarnya hanya 1,5 tahun saja saya, teman-teman, serta guru untuk bertatap muka dan bercengkrama, tetapi hal tersebut tidak mengurangi rasa kekeluargaan yang ditanamkan di lingkungan sekolah selama ini.
Alhamdulillah saya diterima tahun 2022 ini melalui jalur mandiri simak regular di fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Senang dan bangga tidaklah cukup untuk menggambarkan perasaan saya dan keluarga saat itu. Ketika membuka pengumuman SIMAK dan tertulis bahwa saya resmi menjadi salah satu mahasiswa di FKUI saya sempat kaget dan tidak percaya, sehingga saya terus men-refresh untuk memastikan apakah tidak terjadi kesalahan dalam halaman tersebut.
Siapa yang tidak mengenal Universitas Indonesia terlebih Fakultas Kedokterannya? FKUI begitu panggilannya, salah satu fakultas yang sangat diminati dan diimpikan oleh semua orang (termasuk saya sendiri) dengan tingkat keketatan persaingan yang tinggi yakni 3% (data tahun 2021). Ketika belajar sejarah dahulu bagi insan yang memiliki keinginan atau cita cita menjadi seorang dokter pasti tidak asing dengan STOVIA (School tot Opleiding voor Indische Artsen). STOVIA merupakan sekolah pendidikan kedokteran tertua untuk pribumi di Batavia (yang sekarang Jakarta). Sekolah yang didirikan oleh Belanda pada tahun 1898 ini disebut sebagai Asal muasal dari FKUI.
Pemerintah Hindia-Belanda mendirikan STOVIA untuk menghasilkan dokter-dokter yang berasal dari kalangan pribumi. STOVIA membebaskan biaya pendidikan bagi mahasiswanya untuk menarik minat kaum bumiputera.Tidak hanya melahirkan dokter yang cakap dalam bidang kesehatan, STOVIA juga melahirkan tokoh-tokoh aktivis cendekiawan yang berintelektual. Aktivis-aktivis kritis ini membuka jalan menuju kemerdekaan Indonesia. Sebut saja dr. Sutomo, dr. Cipto Mangunkusumo, Gunawan, Suraji, dan R.T. Ario Tirtokusumo. Mereka semua adalah para aktivis intelektual sekaligus pendiri Boedi Oetomo, yakni organisasi pertama di masa pergerakan nasional.
STOVIA berperan menjadi tempat persemaian para remaja-remaja pribumi dalam menumbuhkan semangat nasionalisme. Di sana mereka bertukar pikiran dan ide untuk memajukan bangsa ini serta bangkit dari keterpurukan kolonialisme pemerintah Hindia-Belanda. Sayangnya, pada akhir 1941, Stovia ditutup karena Perang Dunia ke II. Indonesia kala itu tunduk pada tentara Jepang. Selang enam bulan, seorang mahasiswa kedokteran NIAS yang bernama Soejono Martosewojo bersama Dr. Abdul Rasjid mengajukan proposal kepada Prof. Ogira Eiseibucho yang menjadi Kepala Kantor Kesehatan Pemerintah Militer Jepang untuk membuka kembali sekolah pendidikan dokter di Indonesia. Pendidikan kedokteran di Indonesia dimulai lagi dengan diresmikannya sekolah Ika Daigaku pada tanggal 29 April 1943.
Februari 1947, Belanda yang kembali menginvasi Indonesia melangsungkan kegiatan pendidikan kedokteran dengan memakai nama Genesskundige Faculteit, Nood-Universiteit van Indonesie. Tercatat pada 2 Februari 1950, kedua institusi itu melebur menjadi satu. Perguruan Tinggi Kedokteran Republik Indonesia dan Geneeskundige Faculteit Nood-Universiteit van Indonesie, berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Penyatuan tersebut turut dipelopori penyerahan kedaulatan dari Pemerintah Belanda kepada Pemerintah Republik Indonesia. (sumber: Sejarah Universitas Indonesia. Universitas Indonesia. 2021) Segudang Prestasi telah di peroleh di FKUI sejak zaman kolonial hingga sekarang.
Banyaknya peminat yang ingin masuk FKUI membuat saya menyadari bahwa untuk menjadi mahasiswa FKUI sendiri tidaklah mudah. Belajar sudah menjadi sarapan, makan siang, dan juga makan malam untuk saya saat itu. Hal ini saya lakukan karena ingin menjadi salah satu Dokter lulusan Universitas terbaik di Indonesia yang dapat membantu banyak orang, memberi edukasi, ,berdedikasi pada negara dan dalam prosesnya tetap beretika yang baik sesuai dengan kode etik seorang dokter. Di lain hal orangtua saya juga merupakan motivasi saya dalam menjadi dokter karena nantinya di masa depan saya ingin membalas sedikit jasa mereka yang selama ini telah selalu mendukung saya dalam menggapai cita-cita dengan dapat merawat dan memerhatikan Kesehatan mereka. Motivasi lain yang saya punya dalam mengejar mimpi saya untuk masuk FKUI adalah karena saya sangat mengidolakan sosok Alm. Ibu Ainun Habibie yang merupakan salah satu lulusan FKUI pada tahun 1961d an saya berharap dapat mengikuti jejak beliau dalam menjadi dokter.
Saya bersekolah dasar (SD) di dua tempat yang berbeda,hal ini karena ayah saya dipindah tugaskan dari Bekasi ke Jakarta. SD pertama yaitu SD Mutiara 01 di Bekasi disana saya belajar sampai kelas 3 sd , dilanjutkan dengan ayah yang harus dinas ,otomatis saya dan keluarga pindah ke Jakarta dan saya melanjutkan SD di SDSN Duren Tiga 01. Semasa SD saya adalah anak yang suka membaca, aktif dan juga menyukai olahraga terutama basket. Karena saya dan adik saya menyukai basket orangtua saya memasukan kami ke salah satu Klub basket yang bernama Bintang Muda. Ketika lulus SD saya melanjutkan Pendidikan di SMP swasta islam.
SMP Global Islamic school disana saya juga tetap menjadi anak yang aktif baik itu akademik maupun non akademik , berbagai jenis kegiatan sering saya ikuti mulai dari lomba debate bahasa inggris ,lomba olimpiade sains , kejuaran basket hingga tahap KEJURDA, dan disini juga saya mulai mencoba hal baru yaitu berorganisasi. Selama SMP saya belajar banyak hal mengenai organisasi, salah satunya dengan menjabat menjadi anggota osis dan juga menjadi panitia GIS CUP. Banyak hal baru yang saya dapatkan dari kegiatan kegiatan yang telah saya ikuti selama masa SMP mulai dari melatih kepemimpinan, kepercayaan diri, belajar menghargai pendapat masing masing orang, dan juga melatih membagi waktu (time management).
Selama 3 tahun saya bersekolah akhirnya saya lulus dan melanjutkan lagi ke salah satu SMA negri di Jakarta selatan yaitu SMAN 70. Sama halnya dengan Ketika SD dan SMP saya masih menjadi orang yang aktif baik itu di academic maupun non-akademik, saya selalu berusaha untuk mengamalkan hal hal yang selama ini sudah saya pelajari di SD dan SMP lalu menerapkannya serta melakukan perubahan perubahan baik untuk kedepannya.
Di SMA ini ada satu hal yang sedikit menghambat saya dalam mengembangkan potensi diri yaitu Keadaan Pandemi Covid-19. Tetapi hal ini tidak menurunkan semangat saya untuk belajar dan menuntut ilmu selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berlangsung. Ketika itu saya mendapatkan kouta untuk SNMPTN tetapi saya lepas karna saya merasa kecil kemungkinannya untuk saya diterima di Kedokteran UI dan saya cukup idealis untuk tetap memilih FKUI. Lalu saya mencoba mengikuti salah satu jalur International UI yaitu Talents Counting tetapi ternyata nasib tidak berpihak kepada saya dan saya pun tidak masuk di FKUI International.
Perjuangan saya mendapatkan FKUI tidak sampai disitu setelahnya saya mendaftar lagi di KKI UI dan alhamdulillah saya masuk sampai tahap interview, namun lagi lagi saya gagal menjadi mahasiswa FKUI. Sedih dan menyalahkan diri adalah perasaan yang menghantui saya pada saat itu. Namun saya tidak menyerah dan mencoba salah satu kelas IUP di Universitas Negri lain. Alhamdulillah saya berhasil masuk , tetapi lagi lagi bukan Fakultas yang saya inginkan jadi saya melepaskan dan merelakannya. Pertimbangan lain yang saya pikirkan adalah karena jarak yang cukup jauh dari rumah orang tua dan tempat tinggal saya sedikit berat hati serta merasa tidak siap untuk meninggalkan ayah dan ibu saya dirumah sendirian.
Pada akhirnya saya dan orangtua memutuskan untuk masuk ke salah satu Universitas Swasta terbaik untuk kedokteran yakni Universitas Yarsi.Selama satu semester di Yarsi saya dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan juga bertemu teman teman baru yang ramah dan selalu mendukung saya ,tetapi rasa penasaran dan tidak puas dalam diri masih tersisa hingga OSCE Semester satu. Hal ini membuat saya Kembali berdiskusi dengan orangtua saya mengenai keinginan saya untuk mencoba belajar lagi dan meminta cuti untuk satu semester kedepan agar Kembali fokus untuk mempersiapkan UTBK. Setelah melewati banyak diskusi dan pertimbangan alhamdulillah orang tua saya mendukung untuk mencoba lagi bahkan orang tua saya memberikan fasilitas bimbel INTEN lagi agar saya matang mempersiapkan UTBK.
Selama kurang lebih 6 bulan saya mulai dari awal lagi untuk mempelajari pelajaran pelajaran yang sudah sedikit saya lupakan pada saat itu. Bimbel juga sangat membantu saya untuk mempersiapkan hal tersebut. Waktu cepat berlalu dan kini sudah 6 bulan saya belajar UTBK.Di UTBK sendiri saya masih memilih FKUI sebagai tujuan utama saya. Namun hidup tidak semudah itu lagi lagi saya dikecewakan dengan kenyataan saya tidak masuk FKUI jalur UTBK SBMPTN. Ketika itu saya merasa kurang pas rasanya untuk menangis disaat itu karna masih ada SIMAK UI Reguler yang berlangsung tidak jauh dari pengumuman UTBK tersebut. Saya berjanji kepada diri sendiri untuk menunda kesedihan dan kepedihan yang saya rasa sampai tes mandiri selesai. Hari yang ditunggu tunggu pun datang yaitu pengumuman SIMAK UI, dan Alhamdulillah saya diterima di jalur terakhir untuk mendapatkan FKUI.
Kedepannya tentunya saya ingin menjadi manusia yang lebih baik lagi, mencoba untuk ikhlas , tetap sabar dan ikhlas dalam menghadapai kehidupan. Saya juga berharap FKUI ini menjadi salah satu tempat untuk saya mengembangkan potensi potensi lain yang saya tidak tau saya miliki selama ini. Dengan selalu mencoba berpikiran positif di jalan allah dan dukungan doa dari kedua orang tua saya yakin bisa melakukannya.Selama di FKUI sendiri saya berharap menjadi mahasiswa yang aktif di akademik maupun non akademik seperti berolahraga ataupun berorganisasi lainnya. Harapan lainnya adalah saya dan teman-teman dapat membuat kolaborasi yang baik agar kami bisa saling menolong dalam perkuliahan serta selalu kompak antar angkatan.
Selama pre klinik sendiri saya berharap untuk dapat mengikuti pelajaran pelajaran yang berlangsung dengan lancar dan dimudahkan sehingga dapat mendapatkan hasil yang sesuai dengan perjuangan saya selama ini. Saya berharap teman teman sejawat saya dan juga saya dapat saling bahu membahu untuk terus menolong dalam kebaikan baik dibidang pelajaran ,olahraga,organisasi serta selalu mencoba menjadi angkatan yang mempunyai perilaku yang selalu baik.Namun bila ada kesalahan yang diperbuat baik dari saya pribadi maupun teman teman yang lain kami akan berusaha untuk saling mengingatkan untuk dapat melakukan perubahan yang memajukan sejawat kami.karna sejatinya kami adalah teman sehidup yang inshallah mempunyai rasa kekeluargaan yang besar.
Setelah pre klinik adalah tahapan koas semoga saya dapat menjalankan dengan lancar dan sehat terus tanpa sakit yang dapat membuat diri stress. Kegiatan coas sendiri adalah kegiatan melakukan anamnesis kepada pasien, membuat rekam medis pasien, ataupun menjadi asisten residen dalam melakukan tindakan medis. Tahapan koas sendiri merupakan salah satu tahapan yang saya tunggu- tunggu karena dengan begitu saya dapat terjun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi langsung orang orang yang membutuhkan pertongan itu sendiri. Tahapan koas sendiri juga menentukan masa depan saya untuk menjadi seorang dokter karena dengan koas yang lancar diharapkan saya bisa internship dan melakukan ujian ukmppd untuk bisa menggapai cita cita dan masa depan nati yaitu gelar dokter
Jika diizinkan oleh allah saya ingin sekali menjadi seorang dokter yang bukan hanya mengobati pasien tetapi juga memberikan pengetahuan kepada pasien tersebut. Saya ingin menjadi seorang dokter yang mencakup seven stars doctor yaitu care provider,decision maker, communicator, community leader, manager, researcher serta faithful piety. Saya juga ingin kedEpannya dapat mengamalkan nilai nilai yang saya tanamkan di di diri mulai dari SD, SMP,SMA hingga nantinya menjadi seorang sarjana kedokteran dari fkui amiin yra.
Hal yang perlu saya sampaikan di kesimpulan ini adalah dengan selalu berusaha , gigih berjuang dalam menggapai cita cita yang selama ini telah di impikan, sedikit contohnya dari lika liku hidup sendiri untuk mendapatkan jaket kuning makara hijau Hal ini juga membuka mata saya terhadap diri saya sendiri, ternyata hidup tidak harus menjadi seseorang yang sangat idealis, tidak semulus itu jalan untuk mendapat cita cita, tetapii saya meyakini salah satu peribahasa yaitu perjuangan tidak mengkhianati karna kedepannya ada rencana allah swt yang baik untuk saya.Jangan mudah menyerah dengan pencapaian yang telah didapatkan selama ini daripada merasa overproud berusaha lah untuk selalu menentukan lagi tujuan untuk kedepannya. Berusahalah menjadi siswa yang aktif dalam akademik dan akademik. Jangan lupa untuk selalu tekun dan giat dalam belajar karena perlu diketahui banyak sekali orang yang meminati dan menginginkan untuk masuk kampus ini, jadikanlah itu menjadi salah satu cambuk semangat hidup kamu untuk terus rajin belajar dalam menggapai cita cita kedpannya.
Akhir kata sekali lagi saya sangat mengapresiasi orang orang yang telah membantu saya dan mensupport saya dalam proses yang dibilang tidaklah sebentar ini. Untuk ayah dan ibu saya sangat berterimakasih karena telah berusaha memfasilitasi dan mendengarkah curhatan saya, Saya juga berterimakasih kepada adik saya yang selalu menyemangati saya dalam Kembali menimba ilmu dalam mencapai goals yang saya sudah buat selama ini. Tak lupa saya juga sangat berterimaksih kepada penolong saya yang paling besar tidak lain dan tidak bukan adalah Allah SWT ,semoga kedepannya allah akan selalu membimbing saya menjadi pribadi yang lebih baik dan mawas diri terhadap apapun itu. Terakhir tentunya saya mengapresiasi diri sendiri, karena telah berhasil untuk bertahan walaupun tertatih-tatih ,melewati banyak doa dan tangisan , serta tetap bangkit untuk sampai di titik ini.Sekali lagi saya sampaikan terimakasih telah membaca pengalaman hidup saya sampai sekarang.
Comments