top of page
Search

Narasi Perjuangan - Edward Goei Alim

  • Writer: FKUI 2022
    FKUI 2022
  • Aug 15, 2022
  • 8 min read

Kejutan yang Tidak Terduga


Nama saya Edward Goei Alim, sering dipanggil sebagai Edward. Saya merupakan lulusan SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya. Saya diterima di jurusan kedokteran reguler Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui jalur SIMAK UI 2022. Saya lahir di Surabaya pada tanggal 26 Februari 2004 dari pasangan ayah bernama Calvich Alim dan ibu bernama Goei Suryaningsih Soenarjo.


Dunia kedokteran pada awalnya cukup asing bagi saya sebab pada masa-masa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah (SMP), saya belum banyak berpikir ingin kuliah apa atau menjadi apa ketika lulus. Namun, saya memang mengetahui bahwa Universitas Indonesia (UI) adalah salah satu universitas terfavorit dan terbaik di Indonesia, khususnya FKUI. Kesimpulan  dari pandangan saya ini tidak muncul secara instan. Selama berada di bangku SD dan SMP, guru pendidikan kewarganegaraan maupun sejarah saya sudah mengajarkan sejarah pembentukan Budi Utomo yang tak terlepas dari STOVIA, yaitu nama lama FKUI. Dari situlah saya mulai mengenal fakultas ini, namun masih belum ada ketertarikan untuk menyelidiki informasi-informasi mengenainya. Keluarga ayah saya-lah yang pertama kali merekomendasikan fakultas ini kepada saya, sebab paman dan bibi saya dua-duanya merupakan dokter. Nenek dari keluarga ayah saya juga sangat menyukai profesi kedokteran, sehingga mau tidak mau saya mencoba untuk membaca informasi yang ada di internet mengenai FKUI. Beberapa keunggulan yang saya baca adalah murahnya biaya pendidikan bila dibandingkan dengan perguruan tinggi lain, kualitas sarana dan pendidikan yang berstandar internasional, tenaga pendidik yang berkompeten, dan masih banyak lagi. Memang, muncul di benak saya bahwa menjadi mahasiswa di FKUI adalah suatu prestige yang bisa dibanggakan. Namun, pada saat itu saya masih belum termotivasi untuk masuk ke fakultas ini sebab saya rasa kurang mampu menjadi dokter.


Selain paman dan bibi, saya memiliki dua sepupu perempuan yang masih aktif berkuliah di fakultas kedokteran UI. Mereka memberikan informasi yang lebih mendalam mengenai seluk-beluk kehidupan kuliah yang sedang dijalani. Awalnya saya mengira bahwa jurusan kedokteran lebih menekankan pada hafalan dan harus bisa biologi. Namun, setelah mendengar informasi-informasi yang diberikan, ternyata dalam jurusan kedokteran yang dipelajari tidak hanya hafalan namun juga berpikir kritis dan tidak hanya membahas biologi saja. Ilmu-ilmu pengetahuan lainnya juga masih dibutuhkan, salah satunya kimia. Bahkan, beberapa mahasiswa baru belum begitu menguasai biologi secara penuh dan beberapa mengaku bahwa biologi bukan menjadi mata pelajaran favoritnya di bangku pendidikan sebelumnya. Tentunya hal ini membuat saya lebih tertarik untuk melanjutkan studi di fakultas ini. Bisa dibilang kalau memiliki kenalan di fakultas ini menjadi salah satu motivasi saya untuk masuk FKUI. Hal lain yang menjadi bahan pertimbangan saya adalah saat meninggalnya nenek dari keluarga ibu saya waktu saya berada di bangku SMP. Pada saat itu nenek saya sudah dua kali keluar-masuk rumah sakit karena dua komplikasi terpisah. Keluarga merasa tidak cocok dengan dokter di Surabaya sehingga terpaksa membawa nenek saya ke Penang, Malaysia. Namun saat kembali dari Penang saat menderita komplikasi kedua, kondisi kesehatan memburuk namun dokter di Surabaya tidak bisa berbuat banyak. Sejujurnya, baik saya dan keluarga kurang puas akan pelayanan yang diberikan dokter dan rumah sakit pada saat itu, sehingga saya berpikir kenapa tidak saya yang menjadi dokter yang bisa menangani keluarga sendiri. 


Mengenai perjalanan saya menuju FKUI, saat berada di bangku SD dan SMP, saya sudah beberapa kali mengikuti lomba atau olimpiade akademik. Pada waktu itu saya memperoleh nilai-nilai akademik yang memuaskan sehingga saya tidak menolak saat diberi tawaran untuk mengikuti Olimpiade Sains Kuark (OSK) yang merupakan lomba pertama saya di bangku kelas IV SD saya, SD Kristen Gloria 2 Surabaya. Singkat cerita, saya mendapat Juara Harapan 3 OSK 2014 tingkat kota Surabaya. Sejak saat itu, saya memperbanyak partisipasi lomba saya di bangku SMP saya, SMP Kristen Gloria 1 Surabaya. Mata pelajaran favorit saya di bangku SMP adalah biologi karena gurunya sabar dan pelajarannya santai. Walau begitu, selama bangku kelas XII, saya belum begitu mendalami mata pelajaran biologi ini. Barulah ketika saya direkomendasikan oleh salah seorang teman saya yang juga adalah seorang anak olimpiade, saya mulai bergabung dengan klub biologi. Guru klub biologi saya pada saat itu, Pak Agustinus M. Setianta-lah yang memperkenalkan saya kepada ilmu biologi yang lebih mendalam, salah satu materi yang pertama kali beliau perkenalkan adalah genetika dan hereditas. Tentunya saya yang belum pernah belajar materi ini pada bangku SD menjadi sangat tertarik sebab materi genetika tidak seperti materi bab lainnya yang mayoritas hafalan. Sejak saat itu, saya mulai memfokuskan diri dalam biologi serta direkrut untuk mengikuti lomba-lomba. 


Pada saat itu, siswa seangkatan saya yang menjadi anggota klub biologi barulah saya, jadi ketika setiap kali saya ikut lomba yang membutuhkan lebih dari satu orang anggota, saya selalu dipasangkan dengan kakak-kakak kelas. Saya belajar banyak mengenai strategi-strategi dalam mengerjakan soal dalam waktu yang terbatas sampai teknik-teknik untuk menebak jawaban yang paling sesuai menurut insting. Setiap kali saya mengikuti lomba, saya yang bertugas mengerjakan soal-soal biologi dan sesekali juga mengerjakan soal-soal kimia. Walau perjuangan saya pada saat itu cukup deras, masih saja terdapat beberapa lomba saya sudah jejali tetapi gagal, bahkan ada lombva yang telah saya ikuti dua kali tetapi masih saja gagal. Kebanyakan lomba yang saya ikuti berhasil menembus babak penyisihan namun tertahan di babak semifinal. Namun,  pada bangku kelas VIII saya mengikuti ASTEC. Saya dan teman-teman seangkatan saya yang berasal di klub fisika cukup terkejut bahwa untuk pertama kalinya berhasil menembus babak semifinal, sebab pada saat itu babak semifinal merupakan uraian, yang tentunya lebih susah daripada pilihan ganda pada babak penyisihan. Kami bertiga masuk babak final sebagai urutan terakhir yaitu peringkat kelima, sehingga kami tahu bahwa kami harus bekerja lebih keras di babak final yang merupakan lomba cerdas cermat cepat-cepatan. Walau menjadi pengalaman pertama kami, kami berhasil memperoleh Juara 3 ASTEC 2018 dengan skor 0, sedangkan tim-tim di bawah peringkat kami memiliki skor negatif. Sejak saat itu, sekolah kami mengakhiri puasa juara lomba setelah kesekian tahun dan mulai memenangkan lomba-lomba lainnya, salah satunya Juara 1 Sinlui HOT 2018 yang saya dan teman-teman saya menangkan pada bangku kelas IX. Setelah itu, saya merasa cukup dan bosan dengan biologi dan mulai tertarik dengan matematika karena rekomendasi teman saya yang merupakan ahli matematika. 


Setelah lulus SMP, saya melanjutkan pendidikan di SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya. Saya cukup kaget dengan perubahan di SMA saya, dimana kegiatan sehari-hari menjadi berkali-kali lebih sibuk daripada sebelumnya. Saya yang tipe orangnya santai menjadi harus bekerja lebih keras dan serius agar tidak tertinggal. Namun, sekeras-kerasnya sekolah, saya bersyukur memiliki teman dekat yang banyak dan lebih banyak daripada sebelumnya. St. Louis 1 yang merupakan salah satu SMA favorit di Surabaya ini menjadi pengalaman pertama saya memiliki teman dari berbagai penjuru Indonesia, sekaligus mengasah kemampuan bersosialisasi saya yang akan berguna kelak. Memang tidaklah semudah di SD dan SMP, saya harus sekali mengikuti remedial biologi di bangku kelas XI dan sekali remedial kimia di bangku kelas XII. Kondisi pandemi juga memperburuk motivasi belajar saya, godaan untuk tidak memperhatikan pelajaran sekolah membuat kemampuan akademik saya terancam. Namun, saya bersyukur masih bisa mempertahankan ranking angkatan saya karena beberapa nilai yang menonjol, salah satunya matematika. Sebelumnya saya pernah berjanji pada diri saya sendiri untuk tidak lagi fokus pada biologi dan beralih ke matematika di bangku SMA, jadi saya memfokuskan diri pada mata pelajaran tersebut.  


Tibalah saat saya akan lulus bangku kelas XII, saya merasa sudah waktunya berpikir ingin kuliah apa. Saya ingin mencoba jurusan aktuaria yang berhubungan dekat dengan matematika, namun keluarga juga merekomendasikan kedokteran. Saya berpikir hampir mustahil bisa diterima di kedokteran UI, sehingga saya awalnya memprioritaskan aktuaria. Kedua jurusan ini direkomendasikan untuk berkuliah di perguruan tinggi negeri, sehingga mau tidak mau saya harus mempersiapkan untuk SBMPTN sebab saya tidak lulus jalur SNMPTN. Persiapan saya cukup singkat, dimulai setelah selesai ujian akhir sekolah antara bulan April sampai Mei. Kebanyakan saya belajar dari buku soal dan tes daring yang difasilitasi sekolah. Saya awalnya mencoba mengikuti bimbingan belajar namun saya merasa tidak cocok sehingga memutuskan untuk belajar sendiri. Dari mata pelajaran yang diujikan, yang menjadi momok bagi saya adalah kimia sebab pelajaran kimia SMA saya terlalu susah sehingga saya tidak menyukai dan memperhatikannya. Hari-H telah tiba, saya mengikuti SBMPTN di Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Saat mengerjakan, saya merasa fisika dan matematikanya cukup susah dan malahan kimia serta biologi tidak terlalu susah. Singkat cerita saya tidak lulus SBMPTN sehingga saya mencoba beberapa jalur mandiri, salah satunya SIMAK UI dengan pilihan pertama kedokteran dan aktuaria pilihan kedua sebab di jalur lain urutannya berkebalikan. Saya merasa SIMAK UI lebih susah daripada SBMPTN, dengan materi fisika dan matematika yang sangat susah. Walau begitu, saya benar-benar terbantu dengan pengetahuan yang telah saya kumpulkan di bangku SMP berkaitan dengan biologi dan kimia, sehingga walaupun saya tidak begitu fokus belajar kedua mata pelajaran tersebut, saya masih bisa menuntaskanya. Singkat cerita, saya sangat tidak menduga bahwa diterima di semua jalur mandiri tersebut, namun saya akhirnya memilih FKUI atas pertimbangan pribadi dan dukungan keluarga.

 

Sebelum diterima di UI, saya merasa terkadang tidak memberi hasil yang terbaik ketika mengerjakan suatu tugas atau kegiatan. Rasa malas menjadi salah satu faktor utama yang cukup menantang bagi saya untuk dihilangkan. Setelah masuk Fakultas Kedokteran UI, saya berkomitmen untuk lebih bersemangat atau termotivasi ketika bekerja, baik kerja mandiri atau kelompok.


Harapan saya untuk masa depan adalah dapat menjadi dokter yang kompeten dan bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Selama menempuh studi di FK Universitas Indonesia, saya berharap dapat menjalin hubungan yang baik dan erat  dengan para pengajar dan teman-teman baru. Saya juga berharap dapat memperoleh nilai yang memuaskan tanpa mengorbankan kesehatan dan waktu untuk bersosialisasi maupun kerohanian. Harapan saya akan angkatan saya yaitu dapat menghidupi jargon dan komitmen angkatan yang tertuang dalam mars dan logo angkatan. Saya berharap angkatan 2022 ini tetap solid walau diterpa berbagai macam tugas sehingga tidak ada yang tertinggal.


Selama satu tahun ke depan, saya berencana untuk menambah teman dan kenalan sebanyak mungkin dengan menjadi lebih proaktif dan berani berkenalan. Saya ingin agar saya dapat beradaptasi dengan lingkungan perkuliahan serta menjadi familiar dengan sistem akademik maupun gaya belajar baru.  Selama dua tahun ke depan, saya berencana untuk meningkatkan kemampuan bekerja sama dalam kelompok saya dengan mencoba bergabung dengan salah satu organisasi-organisasi yang ada di lingkungan kampus Universitas Indonesia. Bila memungkinkan, saya ingin mencoba beberapa program di FKUI seperti beasiswa atau pertukaran pelajar agar semakin memperluas koneksi dan pengalaman saya. Selama tiga tahun ke depan, saya berencana untuk menyelesaikan tugas akhir dengan baik dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menjalani koas di kampus Salemba. Saya berencana mengasah kemampuan praktik saya agar lebih lancar ketika menjalani koas. Selain itu, saya berencana untuk telah memiliki gambaran akan pendidikan dokter spesialis apa yang ingin saya tuju setelah lulus. 


Selama masa koas, saya berencana untuk mempelajari  semua ilmu yang diberikan oleh pembimbing saya. Setelah masa koas berakhir, Saya ingin lulus dan melakukan sumpah dokter dengan tepat waktu. Saya juga ingin dapat mengharumkan nama almamater Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Selepas masa koas maupun internship saya, saya berencana memperdalam ilmu pengetahuan kedokteran yang saya miliki dengan menempuh program pendidikan dokter spesialis sesuai yang telah saya tentukan sebelumnya. Saya berencana untuk meningkatkan pelayanan kesehatan Indonesia sehingga keluarga maupun orang yang mencari pelayanan kesehatan yang baik tidak perlu sampai susah mencarinya ke luar negeri.


Saya berharap dengan adanya saya sebagai seorang dokter, kesehatan masyarakat dapat meningkat. Saya juga berharap masyarakat juga terinspirasi untuk menjaga kesehatannya, mengingat masa pandemi masih berjalan dan terasa dampaknya sampai sekarang dan kedepannya. Masa New Normal yang berjalan lancar menjadi harapan saya untuk masyarakat di Indonesia maupun di seluruh dunia. 


Untuk adik-adik kelas yang bercita-cita untuk menjadi mahasiswa FKUI, saya ingin menyampaikan bahwa dibutuhkan usaha yang ekstra dan ketangguhan mental agar dapat melewati ujian-ujian yang ada. Kenalilah gaya belajar masing-masing dan jangan memaksakan untuk belajar sesuai gaya belajar orang lain. Perbanyak berlatih contoh soal-soal yang telah keluar sebelumnya dan gunakan penghitung waktu agar terbiasa bekerja cepat. Selain belajar, janganlah lupa untuk berdoa, berpegang dengan ajaran agama atau kepercayaan masing-masing, dan tulus sebab Tuhan Yang Maha Esa mengetahui apa yang terbaik bagi kita masing-masing. Pikirkan kembali apakah sudah siap menerima semua hasil dari ujian, siap menjalani semua cobaan maupun beban dalam suka dan duka apabila kelak diterima di FKUI. Terakhir, saya menutup narasi perjuangan ini dengan quote yang saya pegang ketika saya berada di bangku SMA yaitu water flows in and out yang berarti bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi.

 
 
 

Recent Posts

See All

Comments


Find Us On!

  • Instagram
  • Twitter
  • Youtube

© 2022 FKUI Brilian

bottom of page