Narasi Perjuangan - Anne Cherry Rurista
- FKUI 2022
- Aug 14, 2022
- 8 min read
Perjalanan menuju Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Hallo, perkenalkan nama saya Anne Cherry Rurista, saya biasa dipanggil Cherry. Saya berasal dari Kepulauan Bangka Belitung. Dalam tulisan ini saya ingin berbagi sedikit cerita tentang perjalanan dan perjuangan saya menuju Universitas Indonesia. Saya masuk melalui Universitas Indonesia dengan melalui jalur masuk ujian mandiri atau biasa disebut dengan SIMAK UI. Melalui SIMAK UI ini terdapat kelas reguler dan Kelas Khusus Internasional, dikesempatan kali ini saya mengambil kelas reguler. Sebelumnya saya bersekolah di Yogyakarta. Tepatnya, saya bersekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMA) Muhammadiyah 2 Yogyakarta atau orang- orang biasa mengenalnya dengan sebutan MUHA. Sekolah saya terletak pada pusat kota Yogyakarta, di Jalan Kapas No. 7 kecamatan Umbulharjo. Kota Yogyakarta, orang-orang menyebutnya daerah istimewa atau kota kenangan yang terbuat dari angkringan. Ketika saya kecil, saya pernah tinggal menetap di Daerah Istimewa Yogyakarta ini. Kakek saya merupakan penduduk asli suatu daerah yang terdapat di Yogyakarta. Dengan demikian, saya sudah tidak asing lagi dengan suasana kota Yogyakarta ini. Kota ini memang benar-benar kota kenangan bagi saya.
Universitas Indonesia menduduki peringkat 18 di dunia yang mana sebelumnya menduduki peringkat 85. Universitas Indonesia memegang peringkat 3 di Asia Tenggara, dan peringkat 5 di Asia. Universitas Indonesia merupakan Universitas terbaik yang ada di Indonesia. Bahkan, saya hampir tidak pernah membayangkan bahwa saya akan melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia ini apalagi dengan memilih jurusan yang paling banyak diminati oleh calon mahasiswa dari berbagai nusantara bahkan negara yaitu Fakultas kedokteran (FK). Kebanyakan orang menganggap bahwa mahasiswa kedokteran merupakan fakultas dengan mayoritas orang dengan gengsi yang tinggi serta uang yang banyak. Padahal, menurut saya secara pribadi menjadi mahasiswa kedokteran adalah Langkah awal yang kita pilih untuk nantinya akan memegang tanggung jawab besar dimasa yang akan mendatang. Bukan lagi soal gengsi melainkan hati dan jiwa. Menjadi seorang dokter haruslah memiliki rasa tanggung jawab yang besar.
Disini, sedikit saya ceritakan tentang pengalaman saya sedari saya bersekolah dasar hingga saya menempuh pendidikan di Universitas Indonesia. Ibu saya merupakan orang tua tunggal dan saya anak pertama dari tiga bersaudara. Saya sangat mengerti bahwa ibu saya pasti menaruh harapan yang begitu besar kepada saya dikarenakan saya merupakan seorang kakak tertua yang diharapkan nantinya akan menjadi contoh yang baik untuk adik- adik saya. Dari sini saya termotivasi untuk menjadi orang yang lebih baik lagi untuk menggapai cita- cita, harapan, dan membanggakan orang-orang yang telah mendukung saya.
Sejak Sekolah Dasar (SD), saya sering kali mendengar ucapan semangat dari ibu, kakek dan nenek untuk saya agar bisa menjadi seorang dokter. Ketika belajar saya selalu didampingi oleh ibu agar saya dapat mengerti apa yang saya pelajari dengan baik. Ketika ibu saya menerima hasil laporan belajar saya disetiap semesterpun hasilnya selalu baik. Begitupun ketika saya menginjak Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ibu saya selalu mendukung saya untuk belajar dengan bersungguh- sungguh. Tidak lupa juga saya belajar didampingi oleh ibu dan kakek saya. Terkadang saya membahas soal pekerjaan rumah saya bersama dengan ibu dan kakek saya. Bahkan tidak jarang juga kami berselisih pendapat dan akhirnya membuat perdebatan diantara kami. Tetapi, kami menjadikan perdebatan kami tidak sebagai perdebatan yang pada akhirnya membuat rasa yang tidak nyaman antara satu dengan yang lainnya melainkan sebgai perdebatan yang sangat bermanfaat yang pada akhirnya tetap menemukan inti permasalahan dan cara yang baik untuk menyelesaikan perdebatan. Saat memasuki masa Sekolah Menengah Atas (SMA), saya tidak lagi didampingi oleh ibu ataupun kakek tetapi ibu saya mempercayakan saya belajar dengan bimbingan belajar oleh guru privat, menurut ibu agar saya dapat mempelajari materi lebih dalam lagi. Disaat memasuki masa Sekolah Menengah Atas, saya belajar dengan lebih giat lagi daripada sebelumnya. Diakhir masa Sekolah Menengah Atas, ketika saya wisuda untuk Sekolah Menengah Atas, saya berhasil mendapatkan juara pertama dengan total nilai ujian tertinggi di kelas. Saya merasa sangat terharu dapat membahagiakan dan membanggakan orang-orang yang telah mendukung serta menemani saya dalam kesuksesan meraih ilmu. Saya juga termasuk dalam siswa pilihan yang dipilih untuk berkesempatan mengikuti seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri atau familiarnya disebut sebagai SNMPTN.
Seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri ini dilakukan dengan melihat nilai tanpa melakukan tes secara tertulis. Namun, ketika melihat hasil seleksi saya mendapat kata semangat yang berarti saya gagal dalam seleksi tersebut. Kemudian, saya mengikuti seleksi kembali malalui seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri atau disebut SBMPTN. Saya memilih Perguruan Tinggi Negeri dengan melihat peluang terbesar tanpa memikirkan jarak dari tempat saya tinggal. Karena keinginan saya untuk menjadi mahasiswa kedokteran sangat besar untuk tercapai. Ketika mengerjakan soal Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri, saya mengerjakan dengan penuh semangat dan keyakinan untuk dapat menjadi mahasiswa kedokteran. Saya sangat bersyukur saya memiliki kesempatan untuk menjadi mahasiswa di salah satu universitas di Indonesia. Namun, saya mencoba kembali di jalur seleksi secara mandiri dengan alasan saya ingin lebih dekat dengan keluarga saya. Ketika mengikuti ujian mandiri di beberapa Perguruan tinggi Negeri (PTN) dan yang pastinya terdekat dengan keluarga saya, lagi-lagi saya diberikan kata semangat oleh perguruan tinggi negeri. Tak sampai disitu saya terus berusaha untuk mencoba mendaftarkan diri di perguruan tinggi swasta. Sama seperti sebelumya saya tidak lulus seleksi lagi dan kembali membaca kata semangat. Dengan penolakan yang berkali-kali yang telah saya alami oleh perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta, saya hampir menyerah ketika saya membaca dan melihat kembali kata semangat yang berkali-kali tanpa kata selamat yang padahal sangat saya tunggu-tunggu. Bersyukurnya saya dikelilingi orang- orang baik yang selalu mendukung saya tanpa henti. Dengan adanya penolakan dari perguruan tinggi negeri maupun swasta, saya termotivasi dan bertekad untuk mempelajari soal-soal seleksi mandiri masuk Universitas Indonesia yang biasanya disebut dengan SIMAK. Saya bertekad untuk belajar lagi dengan penuh semangat dan lebih giat lagi.
Saya memulai persiapan ini dengan membahas soal-soal SIMAK dari tahun- tahun yang lalu, saya juga menghubungi para bapak dan ibu guru untuk meminta saran pada pilihan saya dan meminta gambaran seperti apa soal yang akan saya hadapi saat Seleksi Mandiri Masuk Universitas Indonesia (SIMAK UI) nanti. Saya mengikuti bimbingan belajar dengan guru privat, bahkan saya mempelajari soal-soal SIMAK tahun lalu melalui media sosial atau biasa dikenal dengan medsos. Saya juga membeli buku- buku berisi soal untuk persiapan masuk perguruan tinggi. Dengan persiapan yang telah saya lalui dengan penuh semangat, akhirnya saya meminta restu orang tua untuk mengikuti SIMAK UI atau seleksi mandiri masuk Universitas Indonesia pada tanggal 2 Juli 2022. Saya mengerjakan ujian sesuai dengan tujuan saya yaitu Fakultas Kedokteran, tidak lupa berdoa sebelum ujian dan mengerjakan dengan penuh rasa percaya diri serta keyakinan yang kuat untuk bisa lolos seleksi. Ketika hari pengumuman tiba yaitu pada tanggal 14 Juli 2022 saya merasa sedikit tidak percaya diri dikarenakan saya kembali teringat dengan kalimat pernyataan tidak lolos dari universitas sebelumnya dan saya juga mengetahui saya bersaing dengan puluhan ribu orang untuk memasuki Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia atau (FKUI). Namun, ketika membaca kata selamat dari Universitas Indonesia saya merasa amat sangat senang. Saat membaca pengumuman saya bersama dengan ibu saya. Saya dan ibu saya menangis bahagia karena tidak akan menyangka bahwa saya akan berhasil bersaing dengan puluhan ribu orang dari berbagai penjuru untuk masuk Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia. Saya sangat bersyukur dengan ujian dan nikmat yang diberikan oleh Tuhan kepada saya. Tanpa melalui kata semangat dari Universitas sebelumnya, mungkin pada hari itu saya tidak akan mendaftar dan menjadi bagian dari Universitas terbaik di Indonesia yaitu Universitas Indonesia. Tetapi, dengan adanya kata semangat saya menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih giat lagi agar masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Sekarang saya berhasil sampai pada titik dimana hal yang saya harapkan terjadi dan tentunya yang keluarga saya harapkan terutama Ibu saya serta nenek dan kakek saya. Saya berhasil mengambil Langkah awal saya untuk menjadi seorang dokter seperti keinginan diri saya sendiri dan harapan orang tua saya.
Setelah saya dinyatakan sah menjadi bagian dari Universitas Indonesia, saya akan merubah sikap dan kebiasaan saya yang kurang baik menjadi lebih baik lagi. Mungkin sebelum memasuki fase kuliah saya sering membuang waktu saya untuk hal yang tidak penting seperti, membaca komik, terlalu sering menonton televisi, bersantai dan kurang memperdulikan tugas sekolah bahkan bepergian untuk sesuatu yang tidak terlalu penting. Saya berkomitmen kepada diri saya sendiri untuk harus bisa menjadi pribadi yang lebih mandiri, lebih serius dalam belajar, dapat mengatur waktu dengan baik dan pada intinya menjadi orang yang lebih baik daripada sebelumnya. Saya ingin dapat memenuhi harapan- harapan orang tua saya, menanamkan komitmen dalam diri saya untuk tidak menyerah dengan alasan apapun. Saya juga berkomitmen pada diri saya sendiri untuk dapat menjaga nama baik keluarga besar kampus Universitas Indonesia, nama baik keluarga besar orang tua, dan tentunya nama baik saya sendiri.
Sebagai mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Indonesia harapan saya kedepannya, saya bisa bersosialisasi dengan baik bersama teman- teman yang akan saya temui kedepannya, menambah relasi dan nantinya dapat mengikuti kegiatan dengan baik, selalu bersemangat dan pantang menyerah. Selain itu, saya juga tentunya sangat berharap kepada Universitas ini agar dapat menjadi jembatan saya dalam meraih cita- cita serta membanggakan orang- orang baik yang telah mendukung saya baik secara moril maupun materil. Semoga kedepannya Universitas Indonesia lebih banyak lagi meluluskan para pemimpin yang bertanggung jawab dan berhati mulia untuk Indonesia maupun dunia. Untuk para Angkatan 2022 yang saat ini sama- sama berjuang marilah kita saling mendukung satu sama lain, saling mengingatkan, saling berbagi ilmu, dan saling membantu agar menjadi angkatan yang kompak dan terbaik. Semoga nantinya kita semua dapat lulus tepat waktu dan mendapat predikat terbaik sesuai usaha yang telah kita lalui. Tidak lupa harapan kita untuk angkatan 2022 agar dapat menjadi Angkatan yang bertanggung jawab dan dapat mengharumkan negeri tercinta kita Indonesia melalui Universitas Indonesia.
Rencana saya selama preklinik yaitu menjadi mahasiswa yang aktif dan peduli. Saya akan mengisi waktu saya sebaik yang saya bisa. Sebagian besar waktu saya mungkin nantinya akan saya gunakan dengan belajar bersungguh- sungguh agar saya mendapat hasil yang baik pada ujian nanti, saya juga akan mempersiapkan diri lebih awal untuk mempelajari hal terkait pelajaran yang akan saya pelajari seperti mengikuti bimbingan belajar terkait dengan pelajaran kedokteran, dan tidak lupa untuk merelaksasikan otak dengan melakukan hobi atau sekedar jalan- jalan agar tidak merasa bosan dengan kegiatan di kampus.
Ketika kelak saya telah menjadi seorang dokter, saya berencana untuk lebih fokus pada kegiatan saya, mempersiapkan diri lebih baik lagi, lebih serius dalam mempelajari suatu hal dan tidak berhenti untuk menggali pengetahuan yang baru, dapat bertanggung jawab atas apa yang telah saya percaya dan perjuangkan serta menjadi pribadi yang dapat dipercaya. Saya berharap nantinya saya bisa menjadi dokter yang dapat membantu, meringankan, dan mengobati keluhan yang ada pada pasien atapun masyarakat yg membutuhkan saya. Saya juga berharap saya dapat menjadi dokter yang peka terhadap lingkungan disekitar, menjadi dokter yang bertanggung jawab serta mematuhi etika sebagai seorang dokter yang berlaku, dan yang sangat penting yaitu saya dapat merealisasikan harapan orang tua saya dan diri saya sendiri yang sangat ingin melihat saya menjadi dokter yang rendah hati.
Harapan saya untuk masyarakat kedepannya agar dapat lebih meningkatkan rasa kepedulian terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan sebagai upaya melindungi diri dari penyakit. Selalu perhatikan protokol kesehatan serta pedulikan kesehatan diri sendiri dan orang lain apabila bertemu. Menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit sebagai upaya melindungi diri dari paparan virus. Beristirahat yang cukup, makanlah makanan yang bergizi, hindari makanan yang kurang matang atau bahkan mentah. Menghargai para tenaga kesehatan dengan cara menaati anjuran dari pemerintah terkait pencegahan penularan virus. Menjalin kerja sama dengan baik antara pemerintah, tenaga Kesehatan, dan masyarakat demi mewujudkan Indonesia yang sehat.
Diakhir cerita ini saya ingin menyampaikan pesan kepada adik- adik yang ingin masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) belajarlah dengan bersungguh-sungguh. Karena memilih fakultas kedokteran adalah hal yang memiliki tanggung jawab besar. Kalian sendirilah yang menentukan arah mana yang akan kalian piih, jalan apa yang akan kalian lalui, dan apa hasil dari tujuan yang telah kalian pilih. Jangan pernah berhenti untuk mencoba, jangan pernah merasa kegagalan akhir dari perjuangan. Ketika kalian berhasil setelah melewati masa- masa sulit kalian akan merasa bangga atas hasil dari perjuangann yang kalian raih. Semangat untuk belajar bersungguh- sungguh, jangan meninggalkan kewajiban sebagai umat yang beragama, dan jangan lupa untuk selalu berbuat baik kepada sesama makhluk hidup. Jangan pernah malas untuk mencoba menggapai mimpi walaupun dirasa tidak akan mungkin. Tuhan akan memberikan apa yang kalian butuhkan tidak selalu memberikan dengan apa yang kalian inginkan.
Comments