Narasi Perjuangan - Blessya Olivia Jocelyn
- FKUI 2022
- Aug 14, 2022
- 8 min read
Ora et Labora
Halo semuanya! Perkenalkan nama saya Blessya Olivia Jocelyn, akrab disapa Bella. Sebelumnya, saya bersekolah di SMA Xaverius Bandar Lampung, salah satu sekolah menengah favorit yang terdapat di kota Bandar Lampung, di provinsi Lampung. Saat ini, saya adalah mahasiswi baru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, program studi pendidikan dokter, program pendidikan reguler. Puji Tuhan, saya dapat diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melalui jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri).
Seperti yang kita ketahui, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah tempat impian dari hampir setiap anak bangsa untuk melanjutkan studi mereka. Mengingat FKUI adalah fakultas kedokteran tertua dan terbaik di Indonesia yang telah meluluskan dokter-dokter hebat. Kita semua juga tahu bahwa FKUI disebut sebagai fakultas kedokteran terbaik di Indonesia karena FKUI memiliki dosen-dosen pengajar terbaik yang merupakan dokter-dokter hebat yang sangat berkompeten, berpengalaman, dan ahli dalam bidangnya yang mau membagikan ilmunya kepada generasi penerus bangsa. Tak lupa, tidak sedikit juga tokoh-tokoh hebat yang berperan dalam kehidupan masyarakat, seperti Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, Sp.M(K) (Menteri Kesehatan RI pada tahun 2014 hingga 2019, seorang ahli oftalmologi dan guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), dr. Andi Nafsiah Walinono Mboi, Sp.A (Menteri Kesehatan RI pada tahun 2012 hingga 2014), dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D (Pengusaha dan pendiri Kalbe Farma), dan yang lainnya yang pernah menempuh pendidikan di FKUI. Maka dari itu, dapat kita simpulkan bahwa FKUI adalah pilihan yang tepat bagi setiap anak bangsa, termasuk diri saya sendiri, yang ingin melanjutkan studinya di bidang kedokteran.
Menjadi dokter adalah cita-cita saya sedari kecil hingga sekarang yang tidak pernah tergantikan. Walaupun cita-cita tersebut dapat dikatakan cita-cita yang sederhana. Entah mengapa tidak terpikirkan oleh saya untuk bekerja menjadi profesi yang lain. Seiring berjalannya waktu, meskipun saya tahu untuk menjadi dokter itu bukanlah hal yang mudah dan butuh perjuangan serta kerja keras namun saya telah memantapkan diri saya untuk memilih dokter sebagai profesi yang akan saya kerjakan di masa yang akan datang. Maka dari itu, sejak SMA, saya mulai termotivasi untuk melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kualitas pendidikan dan kesempatan besar untuk menimba ilmu, mengembangkan softskills dan hardskills, serta berbagai pengalaman yang dapat diberikan FKUI kepada mahasiswa-mahasiswinya merupakan hal yang membuat saya termotivasi untuk melanjutkan studi di FKUI. Selain itu, kesempatan belajar dari pengajar-pengajar hebat baik dosen, dokter, maupun profesor yang mengajar di FKUI juga merupakan hal yang membuat saya termotivasi untuk masuk ke FKUI. Namun, seperti yang kita ketahui, FKUI memiliki persaingan masuk yang ketat di mana dari ribuan pendaftar, yang diterima hanyalah sekitar satu persen saja. Di samping itu, tidak sedikit orang-orang di sekitar saya yang meremehkan dan menganggap diri saya memiliki mimpi yang mustahil untuk dicapai. Maka dari itu, dapat dipastikan untuk masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia merupakan hal yang sulit dan dibutuhkan perjuangan, kerja keras, serta doa memohon penyertaan Tuhan.
Kilas balik mengenai perjuangan saya untuk masuk ke FKUI, meskipun ketika kecil, saya masih belum terpikir akan melanjutkan perkuliahan di universitas apa namun sedari saya duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), saya merupakan siswa yang dapat mengikuti pembelajaran di sekolah dengan baik dan cukup sering mendapat peringkat 3 besar di kelas. Saya juga terbiasa untuk tekun mengerjakan tugas serta berusaha untuk mendapatkan nilai yang bagus demi membanggakan orang tua saya. Terkadang, saya juga mengikuti lomba-lomba seperti olimpiade, lomba cerdas cermat, dan lain sebagainya yang menambah pengalaman serta prestasi. Begitu pula, saat saya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), selain belajar dengan giat dan meraih peringkat antara 1,2, dan 3 paralel, saya juga aktif mengikuti lomba-lomba untuk menambah pengalaman serta menambah prestasi saya di bidang akademik, seperti olimpiade, lomba cerdas cermat, dan lainnya. Selain itu, saya juga belajar untuk berorganisasi dengan bergabung dalam OSIS dan mengikuti beberapa kepanitiaan lomba yang diadakan di sekolah. Tak lupa, saya juga mengembangkan minat dan bakat saya di bidang non akademik yaitu bermusik. Saya bersyukur saya mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan bakat saya dalam bermain gitar dengan berlatih, mengikuti kursus, serta melalui kegiatan sekolah. Saat SMP, saya tergabung dalam ekstrakurikuler band yang juga aktif tampil di pentas seni yang diadakan sekolah. Saya juga sesekali pernah mengikuti lomba solo gitar yang merupakan pengalaman tak terlupakan bagi saya.
Lalu, ketika saya mulai duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), saya mulai mencari tahu berbagai macam informasi tentang jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri, yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi mandiri. Maka dari itu, saya juga mulai mempersiapkan diri dengan fokus belajar, mempertahankan progress nilai, dan aktif mencari informasi mengenai PTN. Meskipun masa SMA saya harus dijalankan secara daring sebagai dampak dari adanya pandemi Covid-19, tetapi hal tersebut tidak menjadikan saya lupa akan mimpi dan cita-cita saya untuk masuk ke FKUI. Selama daring, saya dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dan mendapatkan nilai yang memuaskan. Meskipun saya berasal dari jurusan MIPA, hal tersebut tidak menghalangi saya untuk memperluas pengetahuan serta wawasan saya. Saya bersyukur saya berkesempatan untuk mengikuti ekstrakurikuler OSN akuntansi sehingga tidak hanya bidang sains saja yang dapat saya pelajari, melainkan juga bidang akuntansi. Seiring berjalannya waktu, saya bersama teman-teman aktif mengikuti berbagai perlombaan yang diselenggarakan universitas-universitas walaupun secara daring dan puji Tuhan kami berhasil meraih juara di berbagai perlombaan baik di tingkat provinsi maupun di tingkat nasional. Meskipun secara daring, saya juga sempat tergabung dalam OSIS dan kepanitiaan dalam acara yang diadakan sekolah. Saya bersyukur walaupun masa SMA dipenuhi dengan kegiatan daring, tetapi saya tetap bisa mengembangkan diri saya dan mendapatkan berbagai pengalaman baik di bidang akademik maupun non akademik. Saya juga bersyukur karena Tuhan selalu membimbing dan menyertai dalam perjalanan saya mempersiapkan diri untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. Mulai dari belajar secara mandiri, mengikuti bimbingan belajar, berlatih soal-soal UTBK, hingga mengikuti berbagai tryout untuk mengukur sampai mana kemampuan saya. Hal tersebut saya lakukan sejak saya mulai memasuki SMA kelas 12. Singkat cerita, pada saat pengumuman SNMPTN, saya dinyatakan tidak lulus. Hal tersebut tentu sempat membuat saya sedih dan kecewa namun tidak membuat saya menjadi patah semangat demi mengejar mimpi saya. Saya pun tetap memilih FKUI sebagai pilihan pertama di jalur SBMPTN, kemudian FK UNILA sebagai pilihan keduanya. Sejak pengumuman SNMPTN, saya menjadi lebih fokus dan sadar diri akan prioritas belajar untuk belajar baik di tempat bimbingan belajar maupun di rumah dan berlatih soal lebih banyak lagi. Tak lupa, semua itu disertakan dengan doa memohon bimbingan dan penyertaan Tuhan dalam setiap langkah yang saya ambil ke depannya. Hingga tiba saatnya pelaksanaan UTBK, saat itu, pelaksanaan UTBK dapat berjalan dengan lancar tanpa suatu hambatan apa pun. Namun, saya merasa bahwa saya mengerjakan soal-soal ujian dengan kurang maksimal sehingga saya sempat khawatir dan hanya berserah kepada Tuhan akan hasil yang akan saya dapatkan nantinya. Hingga saat pengumuman SBMPTN pun tiba, tidak ada seorang pun yang menyangka, termasuk diri saya sendiri, bahwa saya diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Semua ini hanya karena anugerah-Nya dan kehendak-Nya untuk saya. Saya bersyukur Tuhan membimbing dan menyertai saya dalam mempersiapkan diri untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri sehingga diterima di FKUI. Semua itu mustahil terjadi tanpa iringan doa dan dukungan dari orang tua, keluarga, serta teman-teman yang selalu optimis dan menyemangati saya apa pun yang terjadi.
Akan tetapi, perjuangan saya belum berakhir di sini. Perjalanan panjang menanti saya untuk menjadi dokter yang berkompeten dan berguna bagi masyarakat. Maka dari itu, saya berkomitmen untuk berubah menjadi lebih baik lagi dalam belajar, bersosialisasi, dan mengatur waktu dengan baik karena seperti yang kita ketahui, FKUI mempunyai jadwal kuliah yang padat maka saya harus bisa mengatur waktu dengan baik dan bijaksana untuk belajar, mengerjakan tugas, dan bersosialisasi, serta refreshing agar tidak jenuh. Selain itu, saya juga berkomitmen untuk menjadikan belajar sebagai prioritas utama saya ketika saya menimba ilmu FKUI nanti. Terlebih saya juga berkomitmen untuk menjauhi diri saya dari gangguan kuliah yang dapat mendistraksi fokus saya untuk belajar, seperti penggunaan media sosial yang berlebihan, kesibukan akan hal yang tidak penting, dan sebagainya. Mengingat sebelumnya, saya masih kurang bisa mengatur waktu belajar dan bermain dengan baik serta saya terkadang masih suka terdistraksi dari berbagai gangguan yang membaurkan fokus saya saat belajar. Untuk itu, saya berharap agar ke depannya, saya dapat menjalankan komitmen saya dengan sungguh-sungguh sehingga saya dapat mengikuti jalannya perkuliahan baik di bidang akademik maupun non akademik dengan lancar serta bisa lulus tepat waktu dengan nilai yang memuaskan. Saya juga berharap bahwa saya dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan menjunjung tinggi nilai-nilai UI, yaitu keadilan, kejujuran, kemartabatan, keterpercayaan, kebersamaan, tanggung jawab, kebebasan akademik, keterbukaan, dan kepatuhan kepada peraturan. Di samping itu, saya berharap FKUI Angkatan 2022 bisa berdinamika dan berjuang bersama untuk menjadi dokter yang berkompeten, profesional dan berdampak bagi masyarakat. Saya juga berharap FKUI Angkatan 2022 bisa saling membantu dan saling bahu membahu agar tidak ada seorang pun yang tertinggal dalam perjalanan panjang menggapai cita-cita.
Sebagai mahasiswi baru FKUI, saya tentunya memiliki rencana ke depannya baik rencana jangka pendek hingga saya lulus sarjana maupun rencana jangka panjang hingga saya lulus menjadi dokter. Dalam masa preklinik ini, saya ingin membuat jadwal kegiatan baik dalam belajar, mengerjakan tugas, dan mengikuti perkuliahan sehingga kegiatan saya dapat berjalan secara teratur. Selain itu, saya juga berusaha untuk selalu fokus dan mengikuti setiap perkuliahan dengan sungguh-sungguh agar dapat memahami materi yang diajarkan dengan baik sebagai bekal saya untuk menjalankan tahap perkuliahan selanjutnya. Selain itu, saya juga ingin menjadi pribadi yang lebih mandiri serta dapat menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada dengan tenang dan bijaksana. Bersamaan dengan usaha yang saya lakukan, saya ingin mendapatkan nilai yang memuaskan serta bisa lulus sarjana tepat waktu. Sedangkan pada masa klinik nanti, saya berencana untuk menjadikan diri saya pribadi yang lebih mandiri, pantang menyerah, berintegritas, mempunyai banyak teman baik dan nilai yang bagus. Ketika saya sudah menjadi dokter nanti, saya ingin menjadi dokter yang berkompeten, profesional, terpercaya dan berdampak bagi masyrakat, serta bisa membantu banyak kepada masyarakat, terutama yang berkekurangan, baik melalui pengobatan gratis maupun menjadi sukarelawan, dan lainnya. Saya juga ingin menjadi dokter yang tidak hanya menyembuhkan pasien saja, tetapi juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan bagaimana cara untuk menjaga kesehatan itu sendiri. Selain itu, saya ingin melanjutkan studi saya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Saya ingin memperdalam ilmu saya di bidang kedokteran, terutama di bidang ilmu penyakit dalam. Apabila memungkinkan, saya ingin menjadi konsultan yaitu dokter spesialis penyakit dalam yang mempelajari lebih lanjut salah satu cabang subspesialisasi dokter penyakit dalam. Saya sendiri berkeinginan untuk menjadi seorang konsultan ginjal-hipertensi yaitu dokter yang secara khusus menangani masalah kesehatan terkait ginjal, tekanan darah tinggi, serta ketidakseimbangan cairan dan mineral dalam tubuh. Beberapa penyakit yang biasanya dirujuk ke dokter spesialis ginjal dan hipertensi kebanyakan dialami oleh anggota keluarga saya bahkan diri saya sendiri menjadi salah satu motivasi saya untuk mengambil subspesialis ginjal-hipertensi. Melalui pendalaman ilmu lebih lanjut tersebut, saya ingin bisa menjadi dokter yang lebih berguna baik bagi keluarga maupun masyarakat luas.
Di samping harapan saya untuk diri sendiri dan FKUI Angkatan 2022, saya juga berharap masyarakat Indonesia dapat menjadi lebih terbuka terhadap dunia kesehatan dan kritis terhadap betapa pentingnya menjaga kesehatan agar dapat melakukan pencegahan terlebih dahulu dari serangan berbagai penyakit. Selain itu, saya juga berharap bahwa masyarakat Indonesia tidak lagi mengikuti pengobatan yang tidak sesuai dengan standar pengobatan yang dikhawatirkan bisa memperparah keadaan pasien.
Dan yang terakhir, saya berpesan kepada adik-adik kelas yang ingin melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia untuk tidak patah semangat berjuang meraih mimpi dan cita-cita untuk masuk FKUI. Saya yakin bahwa apabila adik-adik bekerja keras mempersiapkan diri dengan tekun belajar, berlatih, dan aktif mencari informasi mengenai PTN, terutama FKUI, kiranya segala usaha yang sudah dilakukan tersebut dapat membayar hasil yang memuaskan nantinya. Selain itu, jangan jadikan kegagalan atau penolakan sebagai penghalang bagi kita untuk meraih cita-cita. Namun, kita harus bisa jadikan hal tersebut yang membangkitkan semangat kita untuk berjuang dan bekerja lebih keras lagi demi menggapai mimpi. Selain kerja keras, kita juga harus senantiasa melibatkan Tuhan, mengandalkan Tuhan dan berserah pada Tuhan dalam segala sesuatu yang sedang kita rencanakan dengan berdoa kepada Tuhan untuk memohon bimbingan dan penyertaan-Nya dalam perjalanan mempersiapkan diri untuk masuk FKUI, serta berdoa agar diberikan hasil yang terbaik bagi diri kita masing-masing. Saya juga ingin berpesan kepada teman-teman semua bahwa Tuhan tahu dan pasti memberikan apa yang terbaik bagi kita. Maka dari itu, rencana yang menurut kita adalah yang terbaik belum tentu yang terbaik bagi Tuhan. Namun, rencana Tuhan bagi kita pasti adalah yang terbaik.
Comments