Narasi Perjuangan - Jessica Oentoro
- FKUI 2022
- Aug 14, 2022
- 8 min read
We Were Meant to Be, FKUI
Oleh: Jessica Oentoro
“Ayo! Cepat!”
Pada suatu pagi yang cerah di Jakarta, hiduplah sepasang suami istri yang gelisah dan bergegas ke rumah sakit, menunggu "bundle of joy" mereka tiba. Mereka sangat bersyukur bahwa kebetulan hari itu adalah hari libur karena biasanya lalu lintas pagi di Jakarta macet. Pukul 10 pagi, seorang bayi perempuan yang sehat disambut di dunia ini. Sedikit yang dia tahu, dia akan tumbuh untuk menjadi orang yang dibanggakan banyak orang.
Halo! Perkenalkan nama saya Jessica Oentoro, biasa dipanggil Jess dan sebelumnya bayi yang tahu bagaimana menghindari kemacetan Jakarta. Saya saat ini berusia 18 tahun dan berasal dari sekolah swasta bertaraf internasional bernama SMA Saint Peter School. Meskipun rasanya tidak nyata untuk menuliskan ini, saya dengan bangga mengatakan bahwa saya merupakan salah satu bagian dari keluarga besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2022. Saya mengikuti program Kelas Khusus Internasional (KKI), masuk melalui SIMAK KKI.
Sebelum saya menempatkan nama saya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saya telah mendengar dan melihat nama besar dan kejayaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Menurut saya, Universitas Indonesia adalah salah satu universitas terbaik di Indonesia khususnya fakultas kedokterannya. Ini berkat statusnya sebagai sekolah kedokteran pertama di Indonesia – sebelumnya bernama STOVIA – yang dibangun oleh Belanda. Namun, pendapat saya tidak hanya didukung oleh kata-kata dan opini masyarakat tetapi statistik dan peringkat dunia selama bertahun-tahun telah membuktikan bahwa pendapat ini telah menjadi fakta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dapat tetap relevan dan membukti peringkat global dan lokalnya melalui kerja keras mahasiswanya untuk memperbagus nama alma maternya dengan prestasi yang telah diraih untuk memberikan dampak serta mengharumkan nama negara kita. Upaya berkelanjutan ini telah membantu membangun reputasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang kita kenal sekarang.
Dalam pandangan saya, masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah cara tercepat untuk membuat orang menjadi “wow!”, dengan alasan itu sendiri, bukankah itu cukup membuat mahasiswa mendambakan gelar itu? Di luar nama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mereka dapat menyediakan salah satu fasilitas dan pendidikan kedokteran terbaik, sehingga menunjukkan kemampuan untuk menciptakan banyak dokter berkualitas berkali-kali di Indonesia. Banyak alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjadi individu-individu hebat yang memiliki kontribusi besar bagi sistem kesehatan Indonesia. Alasan-alasan inilah yang menjadi motivasi saya untuk masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saya juga merasa bahwa kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dapat memberikan saya kesempatan dalam hidup lebih banyak dan lebih baik.
Sejak saya mulai sekolah dasar (SD), saya selalu berusaha untuk mendapatkan nilai bagus karena saya cinta mendapatkan pujian dari orang tua saya dan karakter saya tersebut itu melekat pada saya sampai sekarang. Meskipun mendapatkan nilai bagus mungkin terdengar luar biasa, ada kerugian yang mengejutkan jika dilakukan dengan tidak benar. Karena saya merasa lapar untuk pujian, saya telah menetapkan harapan tinggi yang tidak realistis dan akan menghukum diri saya sendiri jika harapan itu tidak terpenuhi. Saya juga bertumbuh untuk menjadi individual yang sangat tertutup atau biasanya disebut introvert, oleh karena waktu belajar yang berlebihan dan kurangnya paparan interaksi sosial.
Saat saya kecil, saya pernah bercita-cita menjadi seorang dokter, namun kenyataan tidak semanis impian masa kecil saya. Semasa Sekolah Menengah Pertama (SMP), saya bukanlah siswa yang berprestasi di bidang sains, khususnya Biologi yang pada akhirnya membuat saya menutup impian saya itu. Maju cepat ke kelas 10, saya mulai berpikir tentang masa depan dan perkuliahan saya dan segera menyimpulkan bahwa saya ingin mengambil jurusan di bidang matematika karena di situlah saya unggul. Ini adalah tahun yang sama saat saya bertemu dan mendapat hak istimewa untuk menjadi teman guru Biologi saya di sekolah saya. Dia berbagi begitu banyak kebijaksanaan dan pengetahuan tentang kehidupan dan Biologi itu sendiri. Saya sangat beruntung untuk mendapat dibimbing oleh guru yang luar biasa, baik hati, dan penuh perhatian. Beliau mengajari saya bahwa apa pun bisa menyenangkan dan dapat dimengerti jika saya memiliki keinginan untuk belajar. Saya mendengarkan kata-kata beliau dan nilai saya pun secara bertahap meningkat, tidak hanya dalam Biologi. Beliau juga mengajari saya bahwa segala sesuatu dalam hidup akan baik-baik saja dan bahwa jika sesuatu dimaksudkan untuk Anda, itu akan selalu datang kepada Anda. Di pertengahan kelas 10, saya menyadari bahwa impian saya yang tertutup dapat dibuka kembali karena saya dapat mencapai impian masa kecil ini setelah mengamati pertumbuhan saya yang stabil serta menerima bimbingan dan kepastian terus-menerus dari beliau. Beliau adalah alasan saya berada di bidang kedokteran sekarang, dan saya akan selamanya berterima kasih atas semua bantuan beliau.
Pada tahun 2020, pandemi Covid-19 melanda dunia dan ternyata salah satu efeknya adalah waktu berjalan lebih cepat karena tanpa saya sadari, saya sudah di kelas 12. Saat waktu ini, saya baru saja mulai memikirkan universitas yang saya inginkan untuk mendaftar. Setelah banyak riset dan mendengar pikiran dan pendapat orang, saya memutuskan untuk mengejar 3 universitas yang 2 adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan 1 adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN), yaitu Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa masuk ke Universitas Indonesia tidak hal yang mudah dan akan memakan banyak waktu dan tenaga, jadi saya memutuskan untuk mendaftar di bimbingan belajar di kursus BTA45 untuk belajar soal Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Masuk (SIMAK) UI. Bahkan selama saya ada di BTA45, saya cukup banyak berjuang karena kurikulum di sekolah saya yang sangat berbeda serta kendala bahasa. Saya dibesarkan di sekolah internasional yang berarti saya belajar hampir semua hal dalam bahasa Inggris. Namun, hal tersebut tidak pernah menghentikan saya untuk berusaha sekuat tenaga saya untuk memahami dan mengatasi pelajaran.
Pada Februari 2022, saya mendaftarkan diri di SNMPTN. Saya awalnya ingin fokus pada Talent Scouting karena saya bertujuan untuk program Internasional FKUI (KKI) tetapi sangat kecewa mendengar bahwa saya tidak dapat mendaftar karena kurikulum sekolah saya tidak memenuhi persyaratan Talent Scouting. Saya merasa saying sekali karena saya bekerja keras untuk memperoleh nilai bagus saya di sekolah, hanya untuk mengetahui bahwa itu tidak dapat digunakan dalam apa yang saya inginkan. Pada tanggal 29 Maret 2022, di sela-sela pelajaran bimbel, warna merah membanjiri layar saya menyatakan bahwa saya tidak lulus SNMPTN. Saya sangat sedih dengan berita ini dan merasa telah mengecewakan orang yang saya cintai. Tuhan menyuruh saya untuk lebih sabar dan dengan dukungan yang tiada henti dari orang tua saya, saya bangkit kembali untuk mempersiapkan diri untuk SIMAK KKI Universitas Indonesia.
Saat ini, saya sempat stres berat karena saya harus mempersiapkan 2 tes yang berbeda dari kurikulum yang berbeda. Saya harus mempersiapkan ujian A Level saya di sekolah dan ujian SIMAK KKI. Lebih buruk lagi, saya memiliki 4 ujian A Level dengan total 8 ujian kertas dan 1 esai penelitian. Saya sangat kewalahan dan merasa ingin menyerah berkali-kali, tetapi saya berpikir bahwa saya tidak sampai sejauh ini hanya untuk sampai sejauh ini. Entah bagaimana, saya berhasil mempersiapkan ujian A Level saya dengan baik dan menggunakan waktu luang saya untuk belajar SIMAK KKI.
Beberapa bulan kemudian, hari ujian SIMAK KKI tiba. Saya sangat gugup dalam ujian dan merasa sangat tidak percaya diri setelahnya. Ibu saya datang ke kamar saya setelah saya baru saja menyelesaikan ujian dan bertanya seberapa yakin saya dengan hasil saya. Saya ingat bahwa saya mengatakan bahwa ujiannya sangat sulit, dan saya hanya 40% percaya diri pada diri sendiri dan hasilnya. Sejujurnya, saya sudah mempersiapkan diri untuk yang terburuk pada saat itu. Beberapa hari berikutnya datang dan yang mengejutkan saya, saya mendapat pesan panjang yang mengatakan bahwa saya telah dipanggil untuk wawancara. Saya sangat kaget dan langsung menelepon ibu saya untuk menanyakan apakah saya sudah masuk Universitas Indonesia 50%. Setelah bertanya-tanya, saya memang telah lulus tes tertulis yaitu SIMAK KKI dan hanya harus memberikan segalanya untuk wawancara.
Pada tanggal 14 Juli 2022, saya merasa sangat gugup karena itulah hari pengumuman penerimaan. Saya juga sempat berpikir yang terburuk dan menghibur diriku sendiri bahwa jika saya tidak masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saya masih dapat berkuliah di Perguruan Tinggi Swasta. Saya gelisah sepanjang hari dan akhirnya pada tepat jam 3 sore, saya membuka laptop saya dan masuk ke situs Universitas Indonesia untuk menemukan kalimat yang membuat saya berkedip dua kali untuk memeriksa apakah yang saya lihat itu nyata. Kalimat itu adalah:
“Selamat, Anda dinyatakan sebagai calon mahasiswa baru Universitas Indonesia”
Wajahku menyala. Saya tidak bisa berhenti tersenyum, saya dibanjiri dengan semua hormon bahagia. Saya merasa sangat senang bahwa saya ingin menangis dan berteriak pada saat yang sama. Saya segera menelepon ibu saya untuk memberi tahu dia bahwa "I’m an UI girl now, mom!" Ibuku merasa sangat bahagia dan bangga, senyumnya membuat semua hari dan malamku yang lelah menjadi berharga. Saya melakukannya! Saya membuat kedua orang tua saya bangga dengan saya, tetapi yang paling penting adalah saya paling bangga pada diri saya sendiri karena saya berhasil masuk ke tiga tiganya universitas yang saya kejar terutama Universitas Indonesia. Alasan saya tidak bisa berhenti tersenyum adalah karena saya tahu bahwa jika Little Jess dapat melihat saya sekarang, dia akan sangat bangga dengan saya karena saya telah mencapai impiannya dan melihat seberapa jauh saya datang.
Sebelum saya diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saya berkomitmen untuk selalu belajar keras untuk memastikan bahwa saya mendapatkan hasil yang saya harapkan tetapi setelah diterima, saya berkomitmen untuk melakukan hal yang sama sambil menikmati hidup sedikit dengan lebih terlibat dengan orang-orang dan masyarakat. Harapan saya untuk diri saya sendiri adalah menjadi individu yang lebih baik dari sekarang dengan keterampilan komunikasi yang lebih baik. Sejak dulu, saya selalu malu dan sekarang saya ingin keluar dari zona nyaman untuk mengembangkan banyak hubungan serta terlibat dalam organisasi yang dapat membantu masyarakat. Saya juga berharap bisa lulus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan gelar cumlaude dan kesehatan mental yang baik. Harapan saya untuk angkatan FKUI 2022 adalah agar kita dapat memahami materi perkuliahan dengan baik agar dapat lulus semuanya dan lulus tepat waktu. Saya berharap semua mahasiswa FKUI dapat saling membantu dan mendukung satu sama lain untuk menjadi individu yang baik dan berguna bagi orang lain.
Rencana jangka pendek saya selama tahun pra-klinis adalah untuk memahami dan mengatasi dengan baik materi kuliah yang diajarkan oleh para profesor dan menjadi mahasiswa yang baik dalam hal akademik dan non-akademik. Secara akademis, saya berencana untuk mencapai hal ini dengan mengurangi kebiasaan menunda-nunda, membaca materi pelajaran sebelum kelas dimulai, dan mempunyai manajemen waktu yang lebih baik dan efisien untuk mengurangi kelelahan. Secara non-akademik, saya berencana untuk mencapai ini dengan meningkatkan keterampilan sosial saya untuk menjadi lebih vokal dengan pikiran dan opini saya, menciptakan hubungan dengan banyak orang, dan menjadi aktif dalam organisasi. Rencana jangka panjang saya selama bertahun-tahun klinis dan dokter adalah menjadi dokter yang berguna, berendah hati, dapat dipercaya, dan empati yang dapat melayani pasiennya dengan baik dan membuat kedua orang tua saya bangga. Saya berencana untuk menjadi dokter dengan bidang spesialis yang saya minatkan yang dapat bekerja di rumah sakit yang berkualitas dengan rekan-rekan saya termasuk lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam angkatan saya di masa depan. Saya juga berencana dapat menemukan ilmu pengetahuan baru yang mampu menciptakan dampak dalam sistem kesehatan Indonesia terutama untuk warga masyarakat yang kurang mampu. Saya berencana untuk mencapai hal ini dengan belajar dari dosen dan dokter-dokter terbaik untuk menerima pengalaman terbaik yang bisa saya dapatkan dan menerima kesalahan yang saya akan hadapi untuk memungkinkan pertumbuhan saya untuk menjadi orang yang lebih baik dan semakin baik setiap hari.
Harapan saya kepada masyarakat adalah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, khususnya bagi warga yang kurang mampu. Saya berharap rencana jangka panjang saya dapat membuat perbedaan bagi perawatan kesehatan Indonesia, meskipun kecil. Setiap orang berhak menerima perawatan kesehatan terbaik, tetapi juga pendidikan terbaik terkait perawatan kesehatan. Saya berharap untuk dapat mengedukasi dan berbagi pengetahuan tentang perawatan kesehatan untuk mencegah atau mengurangi risiko penyakit kepada masyarakat. Ilmu adalah kekuatan maka ketika masyarakat kita terdidik, saat itulah negara kita bisa maju.
Pesan saya untuk teman-teman kami yang berkeinginan untuk bergabung bersama kami adalah pantang menyerah dan jangan cepat patah semangat karena kalian tidak sampai sejauh ini untuk hanya sampai sejauh ini. Lakukan yang terbaik dan ingat bahwa semuanya akan baik-baik saja karena jika sesuatu dimaksudkan untuk kalian, itu akan datang kepada Anda apa pun yang terjadi. Belajarlah untuk menerima penolakan karena penolakan sebenarnya adalah teman yang akan mendorong Anda dan membiarkan Anda bertumbuh untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan dan menjadi individu yang lebih baik. Tetaplah berusaha, jangan lupa untuk berdoa, dan selalu ingat jika saya dan orang lain bisa, kenapa kamu tidak?
Comments