top of page
Search

Narasi Perjuangan - Christopher Simanungkalit

  • Writer: FKUI 2022
    FKUI 2022
  • Aug 14, 2022
  • 12 min read

PERJALANAN MENUJU PENGABDIAN


Salam sejahtera untuk kita semua. Perkenalkan nama saya adalah Christopher Simanungkalit, biasa dipanggil Christo. Saya berasal dari SMA Negeri 1 Depok. Saya adalah mahasiswa baru dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Angkatan 2022 Program Studi Pendidikan Dokter Reguler, yang masuk melalui seleksi SNMPTN.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia merupakan Fakultas Kedokteran tertua, sekaligus terbaik di Indonesia. Kurikulum pembelajaran yang dipakai, dosen yang mengajar, serta berbagai fasilitas yang ada di FK UI membuat FK UI menjadi Fakultas Kedokteran berstandar internasional. Kelebihan-kelebihan inilah yang membuat FK UI dapat menghasilkan dokter-dokter yang kompeten dan dapat memberikan kontribusi yang positif, baik dalam tingkat nasional maupun internasional.


Oleh karena itulah, saya menjadi termotivasi dan memiliki keinginan untuk masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saya percaya, dengan saya melanjutkan studi saya di FK UI, saya dapat lulus dan menjadi dokter yang unggul dan tentunya dapat berguna, serta dapat mengabdi kepada masyarakat. Selain dari hal-hal yang sudah disebutkan di atas, motivasi yang saya dapatkan untuk masuk FK UI tentunya juga timbul dari dukungan orang tua saya untuk menjadikan saya seorang dokter, yang membuat saya semakin semangat dan yakin untuk mengejar cita-cita saya. Tidak lupa juga, motivasi dari guru-guru, teman-teman, dan orang-orang di sekitar saya yang senantiasa mendukung saya untuk meraih mimpi saya menjadi seorang dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Tentunya, untuk mencapai mimpi saya sekarang sebagai mahasiswa baru FK UI, saya melewati perjalanan yang sangat panjang.


Perjalanan saya dimulai dari saya duduk di bangku SD. Saat SD, saya bersekolah di SD Methodist-3 Medan, mulai dari kelas 1 sampai kelas 3. Tidak banyak yang dapat saya ceritakan di masa-masa ini. Namun, yang saya ingat disinilah saya belajar untuk disiplin, tepat waktu, bertata krama yang baik, cara berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar, dan tentunya belajar menulis tulisan bersambung dengan rapi.


Jarak dari rumah saya ke Methodist-3 dapat dibilang jauh, karena saya harus menempuh perjalanan yang jaraknya 11 km. Oleh karena itu, saya diharuskan untuk bangun lebih pagi, agar dapat sampai di sekolah dengan tepat waktu, dan agar tidak terkena macet. Saya bersekolah dari pukul 07:00 hingga pukul 12:00 setiap hari Senin sampai hari Sabtu. Saat pergi ke sekolah, saya diantar oleh Ayah saya, dan saat pulang sekolah, saya dijemput oleh Ibu saya pada pukul 12:00 siang. Setelah itu, Ibu saya langsung mengantarkan saya dari sekolah ke tempat les. Tidak lupa untuk makan siang terlebih dahulu sebelum ke tempat les.


Les saya dimulai dari pukul 13:00 sampai pukul 15:00 setiap hari dari Senin sampai Jumat. Dan setiap mendekati Ujian Akhir Semester, les berakhir pada pukul 17:00 untuk persiapan UAS. Di sana, saya belajar semua mata pelajaran untuk menunjang nilai rapor saya saat SD, dan agar saya tidak tertinggal pelajaran di sekolah, serta untuk mengerjakan tugas yang diberikan di sekolah. Banyak manfaat yang saya dapat dari les saya tersebut, nilai rapor saya menjadi tinggi dan saya bisa masuk ranking 5 besar di kelas. Pada masa itu, saya belajar untuk semakin rajin, dan saya juga berusaha untuk menghilangkan rasa kemalasan saya dalam belajar.


Setelah itu, saat kenaikan kelas ke kelas 4, keluarga saya memutuskan untuk pindah dari Kota Medan, Sumatera Utara, ke Kota Depok, Jawa Barat. Hal ini terjadi, dikarenakan Ayah saya yang berpindah lokasi dinas. Di Depok, saya melanjutkan pendidikan SD saya di sekolah yang bernama Mardi Yuana Depok. Di situ, saya dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru saya. Begitu banyak hal-hal yang berbeda dibanding kota asal saya yaitu Kota Medan. Mulai dari lingkungan tempat tinggal, pertemanan, sistem belajar di sekolah, jam pulang sekolah, kegiatan-kegiatan di sekolah, dan masih banyak lagi.


Lingkungan tempat tinggal saya di Depok cukup dekat dengan SD saya. Jarak yang ditempuh kurang lebih 5 km. Hal ini membuat saya tidak perlu bangun pagi-pagi sekali untuk berangkat ke sekolah. Di sekolah saya yang baru ini, pertemanannya sangat jauh berbeda dibanding sekolah saya di Medan. Di sini, teman-teman kelas lebih ramah, dan mau menghampiri/berteman dengan saya walaupun saya siswa baru. Sehingga disini, saya banyak belajar tentang bersosialisasi terhadap teman sebaya. Saya menjadi tahu bagaimana cara berteman dengan baik dan benar. Untuk pelajaran, awalnya saya tidak bisa mengikutinya di sini. Dikarenakan perbedaan kurikulum yang dipakai, membuat saya harus bisa menyesuaikan pembelajarannya dan harus belajar ekstra untuk dapat mengikuti pelajaran. Dan untuk jam sekolah dimulai dari pukul 07:15 dan pulang jam 13:15, yang membuat saya terkadang kelelahan.


Pada kelas 4 dan kelas 5 Semester 1, saya belum mendapatkan ranking 5 besar, dikarenakan saya pun pada saat itu masih sering bingung dan kurang bisa mengikuti pembelajaran. Pada saat itu, saya terkadang merasa putus asa, karena sulit untuk mengejar materi. Namun orang tua saya, selalu memberikan motivasi kepada saya untuk selalu semangat dalam belajar. Dan juga teman-teman saya yang selalu mendukung dan membuat saya semangat dalam bersekolah. Akhirnya, mulai dari kelas 5 Semester 2 hingga akhir kelas 6, saya bisa mendapatkan ranking 5 besar, berkat kerja keras saya dalam menyesuaikan pembelajaran di sini. Di kelas 6, saya mulai mengikuti bimbel untuk persiapan Ujian Nasional SD pada saat itu. Saya mengikuti bimbel dari pukul 15:00 sampai pukul 18:15 setiap 3 kali seminggu. Pada masa itu, saya belajar untuk bisa mengatur waktu saya, dan sekaligus menjaga kesehatan saya agar tidak sakit. Di bimbel, saya banyak mengikuti Try Out yang diselenggarakan, dan saya mendapati hasil yang cukup memuaskan. Namun pada saat itu, nilai TO saya belum mencukupi passing grade untuk masuk SMP Negeri yang ingin saya tuju, yaitu SMP Negeri 2 Depok. SMP Negeri 2 Depok merupakan salah satu SMP Negeri favorit di Depok. Maka dari itu, saya terus bekerja keras untuk dapat mencapai passing grade tersebut.

Mendekati hari UN, saya pun meningkatkan jam belajar saya, dan juga semakin rajin dalam berdoa. Tibalah hari-H UN SD, saya dapat mengerjakan soal-soal UN tersebut dengan baik dan benar. Dan Puji Tuhan, saat melihat hasil UN, saya mendapati hasil NEM yang memuaskan yaitu di angka 27,75. Dimana nilai tersebut lebih dari cukup untuk passing grade SMP Negeri 2 Depok. Pada pendaftaran PPDB, saya mendaftar di SMP Negeri 2 Depok, dan Puji Tuhan saya lulus di sekolah tersebut. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, karena diberikan kesempatan untuk belajar di SMP Negeri 2 Depok.


Di bangku SMP, saya bertemu banyak sekali orang yang beragam dan hebat. Banyak juga hal yang berubah, terutama sistem belajarnya. Namun hal tersebut bukan jadi masalah yang besar lagi untuk saya, karena saya sudah pernah melewati situasi seperti itu saat saya pindah sekolah dari Medan ke Depok. Masa-masa SMP saya berjalan seperti orang kebanyakan pada umumnya, normal-normal saja. Mulai bersekolah pada pukul 07:00 dan pulang pada pukul 14:00. Lalu saya mengambil kursus Bahasa Inggris dari pukul 17:00 sampai pukul 19:00 setiap 2 kali seminggu.


Di SMP, saya terbilang cukup dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Saya bisa mendapat ranking 2 kelas di kelas 7 dan 8, dan juga masuk ranking 5 besar di kelas 9. Saya banyak belajar dan berkembang di SMP. Saya banyak belajar bagaimana cara untuk mengatur waktu, mengatur skala prioritas, bersosialisasi baik kepada teman sebaya maupun orang yang lebih tua dari saya. Selain itu, di SMP saya banyak bertemu orang yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, yang mengajarkan saya untuk menghargai dan menghormati perbedaan yang ada.


Di bangku SMP, saya sudah bertekad bahwa suatu saat nanti, saya harus bisa melanjutkan studi saya di Universitas Indonesia. Namun pada saat itu, saya belum tahu jurusan apa yang akan saya ambil, sehingga saya sering melakukan test minat bakat.


Seiring berjalannya waktu, Ujian Nasional SMP semakin dekat. Saya pun mulai mempersiapkan diri saya untuk itu. Saya mengikuti bimbel mulai dari awal kelas 9 dari pukul 15:00 hingga pukul 18:00. Masa kelas 9 merupakan masa-masa yang sangat melelahkan selama saya di SMP. Hal ini dikarenakan setiap hari Senin dan Rabu, sepulang sekolah saya langsung menuju bimbel untuk diskusi dan latihan soal-soal UN, setelah itu saya langsung menuju tempat les Bahasa Inggris saya pukul 17:00, dan pulang ke rumah pada pukul 19:00. Setiap hari Selasa dan Kamis, sepulang sekolah saya langsung menuju tempat bimbel pada pukul 15:00 dan pulang ke rumah pada pukul 18:00. Dan setiap hari Jumat dan Sabtu, saya selalu pergi ke tempat bimbel untuk mendalami materi UN dan membahas soal-soal untuk persiapan UN. Rutinitas ini saya jalani 1 tahun penuh. Awalnya berat, dan saya terkadang kelelahan dengan rutinitas ini. Namun, saya kembali bersemangat, karena saya bertekad bahwa saya harus mendapat NEM yang tinggi agar bisa masuk ke salah satu SMA Negeri favorit di kota saya, yaitu SMA Negeri 1 Depok.


Pada masa-masa ini, saya menyadari, bahwa untuk mencapai hasil yang luar biasa, diperlukan usaha yang luar biasa juga. Tidak ada yang instan. Kita semua harus melalui proses yang panjang untuk mencapai tujuan kita. Saya pun seperti itu, saya harus belajar siang-malam, melawan rasa kantuk dan malas, untuk terus mengejar mimpi saya ke depannya. Bahkan pada saat liburan kelas 9 semester 1, saya membawa buku pelajaran saya, dan saya menyempatkan diri untuk belajar dalam perjalanan. Saya harus bekerja keras semampu saya, agar kelak tidak ada penyesalan apabila hasil yang diraih tidak sesuai dengan yang diharapkan.


Hari-H UN pun tiba. Dengan persiapan yang sudah saya lakukan 1 tahun kebelakang, saya cukup percaya diri untuk bisa mengerjakan soal-soal UN dengan baik. Tidak lupa juga, sebelum mengerjakan soal UN, saya meminta pertolongan kepada Tuhan, untuk selalu menyertai saya, dan mengingatkan saya akan materi-materi yang telah saya pelajari sebelumnya. Pada hari pertama UN, saya sempat grogi dalam mengerjakan soal, dan saya sempat memikirkan bagaimana jadinya bila saya tidak bisa mencapai NEM yang saya butuhkan untuk masuk SMA Negeri. Namun, hal tersebut langsung saya singkirkan dari kepala saya, dan tetap fokus untuk mengerjakan soal di hadapan saya.


UN pun selesai, dan hari pengumuman NEM tiba. Puji Tuhan, saya mendapati NEM yang memuaskan, yaitu di angka 38,10. Saya sangat bersyukur atas hasil yang saya dapatkan, dan saya sangat berterima kasih kepada Tuhan akan hal tersebut. Singkat cerita, dengan melalui proses seleksi masuk SMA Negeri, saya dapat masuk ke SMA yang saya cita-citakan, yaitu SMA Negeri 1 Depok.


Di SMA, saya semakin berkembang. Banyak saya temui teman-teman saya yang memiliki pandangan dan jalan berpikir yang berbeda-beda satu sama lain. Di situlah saya belajar bagaimana cara menghargai pendapat mereka. Meskipun memiliki cara pandang yang berbeda-beda, kami tetap kompak. Teman-teman di SMA saya sangat seru dan menyenangkan, yang membuat saya semakin semangat untuk masuk sekolah. Canda dan tawa bersama teman-teman sangat menghiasi masa-masa SMA saya.


Di SMA, saya mengambil jurusan peminatan IPA, karena dari dulu saya memang menyukai pelajaran-pelajaran IPA. Di SMA ini, saya bertekad bahwa saya harus masuk dalam kuota SNM, oleh karena itu dari kelas 10 sampai kelas 12, saya sudah mengikuti bimbel untuk menunjang nilai rapor saya dari semester 1. Hari demi hari saya jalani dengan penuh semangat. Kadang kala saya pergi bermain bersama teman-teman saya, tanpa melupakan kewajiban saya sebagai seorang pelajar. Di SMA, saya banyak belajar tentang cara mengatur waktu. Dengan banyaknya tugas dan ulangan, saya dituntut untuk tidak membuang waktu saya untuk hal-hal yang tidak penting. Setiap detik sangat berarti, oleh karena itu saya belajar untuk tidak bermalas-malasan, dan tidak menunda-nunda pekerjaan.


Semester 1 berakhir, dan saya mendapat ranking 1 kelas. Saya sangat bersyukur atas pencapaian saya tersebut. Namun, saya menyadari perjuangan saya masih sangat panjang ke depan, masih banyak lika-liku yang menanti di depan. Oleh karena itu, saya tidak berpuas diri, dan tetap konsisten agar bisa mempertahankan ranking saya tersebut.


Pada semester 2, karena keadaan pandemi, sekolah dilakukan secara daring. Banyak hal yang berubah, salah satunya adalah dimana dulunya kita dapat belajar dan bertemu teman secara tatap muka, sekarang hanya sebatas lewat layar digital. Banyak hal yang harus disesuaikan. Terlebih lagi selama daring, tugas menjadi lebih banyak dari biasanya, yang membuat saya terkadang suka keteteran. Selama daring, saya sering kali merasa jenuh dengan rutinitas yang begitu-begitu saja. Bangun tidur, makan, mandi, membuka laptop, zoom, mengerjakan tugas, belajar, dan lain sebagainya. Ingin bertemu teman-teman secara fisik, namun situasi pandemi mengharuskan kita untuk berdiam diri di rumah. Alhasil, saya melawan rasa jenuh dan bosan saya dengan bermain game yang terkadang membuat saya suka lupa waktu.


Banyak sekali tantangan yang dihadapi. Jam tidur pun berubah, yang dari sebelum pandemi tidur jam 9 atau jam 10, berubah menjadi jam 12 malam, karena harus mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Sempat merasa ingin menyerah, namun saya teringat dengan tekad dan motivasi saya, bahwa saya harus masuk kuota SNM. Dan pada akhirnya, setelah melewati jatuh bangun yang tidak sedikit, saya berhasil memotivasi diri saya kembali, dan membuat diri saya bersemangat dan berhasil beradaptasi dengan situasi pandemi yang sedang berlangsung.

Pada kelas 11 Semester 2, setelah melakukan banyak test minat dan bakat, serta sudah mendapat banyak pemahaman tentang berbagai jurusan, saya memutuskan untuk memilih Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saya tahu betul, bahwa untuk masuk ke FK UI butuh perjuangan yang sangat besar. Oleh karena itu, saya banyak melakukan persiapan yang mendukung saya untuk masuk FK UI. Salah satunya adalah mulai belajar UTBK pada awal kelas 12. Saya berusaha untuk membagi waktu saya, untuk belajar pelajaran sekolah dan juga pelajaran UTBK. Saya mulai mengatur waktu dan jadwal belajar saya setiap hari. Saya juga memutuskan untuk tidak bermain game lagi pada saat kelas 12, dan benar-benar memanfaatkan waktu saya untuk mencapai cita-cita saya.


Dengan ketekunan dan kerja keras, saya dapat meraih ranking 1 dari kelas 10 Semester 1 hingga kelas 12 Semester 1, dan Puji Tuhan, saya meraih ranking 1 paralel di sekolah saya. Saya berhasil melewati masa pandemi dengan baik, walaupun menurut saya, masih banyak hal yang harus diperbaiki. Dengan pencapaian saya menjadi ranking 1 paralel di sekolah saya, tidak membuat saya berpuas diri. Saya tetap melanjutkan rutinitas saya, yaitu persiapan UTBK, apabila tidak diterima di pilihan SNMPTN FK UI.


Kadang kala, saya ragu-ragu dan kurang yakin dengan kemampuan saya untuk bisa masuk FK UI, namun dengan dukungan yang besar dari orang tua, guru-guru, dan teman-teman di sekitar saya, saya menjadi semakin semangat untuk mengejar mimpi saya. Pada saat pengisian pilihan SNMPTN, saya mengisi hanya satu pilihan, yaitu di pilihan pertama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Program Studi Pendidikan Dokter. Selama masa menunggu pengumuman SNMPTN, saya selalu berdoa setiap saat, agar diberikan kelulusan di SNMPTN. Meskipun demikian, saya tetap menyiapkan diri saya untuk kemungkinan terburuk dengan berlatih soal-soal UTBK.


Puji Tuhan, pada tanggal 29 Maret 2022, saya dinyatakan lulus SNMPTN pada pilihan FK UI Program Studi Pendidikan Dokter. Hari tersebut merupakan salah satu hari terbaik dalam hidup saya. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melanjutkan studi di FK UI. Dan saya berjanji, saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Tuhan kepada saya.


Saya berkomitmen, bahwa setelah masuk FK UI, saya akan membuang kebiasaan buruk saya di SMA, dan membangun kebiasaan baik di FK UI. Saat SMA, saya sering kali tidak bisa mengatur waktu dengan baik, sering menunda-nunda waktu untuk mengerjakan tugas, dan juga sering melakukan Sistem Kebut Semalam apabila akan ulangan. Oleh karena itu, di FK UI ini, saya akan memperbaiki apa yang kurang dari diri saya sebelumnya di SMA. Saya akan belajar dari kesalahan-kesalahan saya sebelumnya yang saya buat di SD, SMP, SMA. Saya berkomitmen, bahwa saya tidak akan mengulangi kesalahan-kesalahan saya untuk kedua kalinya.


Di FK UI, saya akan lebih sering membuat jadwal belajar saya, sehingga saya tidak akan keteteran atau melakukan Sistem Kebut Semalam di FK UI. Saya akan belajar jauh-jauh hari sebelum hari ulangan tiba. Saya juga tidak akan menunda-nunda untuk melakukan suatu pekerjaan, seperti mengerjakan tugas, belajar untuk ulangan, dan lain sebagainya. Saya berkomitmen, bahwa saya akan menjadi pribadi lebih baik lagi di FK UI, dengan tentunya memperbaiki sikap dan perilaku saya yang kurang baik selama di SMA.


Saya berharap di FK UI saya dapat menjadi mahasiswa yang berprestasi, baik dalam bidang akademis maupun bidang non-akademis. Saya juga berharap, saya dapat memberikan kontribusi yang baik kepada Universitas dan Fakultas. Serta tidak lupa, saya berharap saya dapat menjadi salah satu lulusan terbaik di FK UI. Harapan saya yang lain adalah saya ingin menjadi dokter yang dapat berguna bagi masyarakat dan dapat mengabdikan diri saya kepada bangsa Indonesia.


Untuk angkatan, saya berharap angkatan kami dapat menjadi angkatan yang selalu menjunjung tinggi solidaritas, dan dapat menjadi angkatan yang unggul, tangguh, dan bersatu seperti visi dari Angkatan FK UI 2022 Brilian. Saya berharap kami semua, mahasiswa FK UI 2022, dapat menjadi mahasiswa yang optimis, dan selalu semangat dalam menjalani pendidikan dokter ini sampai lulus menjadi dokter. Saya juga berharap, seluruh mahasiswa di angkatan kami dapat menjadi dokter yang berguna bagi nusa dan bangsa.


Rencana jangka pendek selama preklinik saya adalah saya ingin lulus tepat waktu dengan IPK di atas rata-rata angkatan saya, saya juga ingin bergabung dengan organisasi atau kepanitiaan yang dapat menunjang kemampuan saya untuk menjadi dokter yang baik nantinya, baik secara praktik maupun teori. Saya juga ingin mengikuti berbagai lomba yang bisa meningkatkan kemampuan saya dan menambah pengalaman saya tentang ilmu-ilmu yang berkaitan dengan kedokteran. Juga tidak lupa, saya ingin memperluas relasi saya lewat kegiatan-kegiatan yang saya ikuti selama masa preklinik.


Cara saya mencapai hal-hal tersebut adalah saya akan belajar dengan rajin dan tekun, selalu mengulang materi yang diajarkan oleh dosen, membuat jadwal belajar, selalu menyicil jauh-jauh hari apabila akan diadakan ulangan atau pengumpulan tugas, masuk kepanitiaan/organisasi yang sekiranya dapat melatih kemampuan dan pengalaman saya, dan juga mengikuti berbagai perlombaan yang dapat memperluas ilmu-ilmu kedokteran yang saya miliki. Dan saya juga akan melatih kemampuan sosial saya, meningkatkan kemampuan berkomunikasi saya, agar dapat membangun relasi dengan banyak orang, terutama kepada Sivitas Akademika FK UI.


Setelah masa preklinik, saya akan memasuki masa klinik/dokter. Untuk itu, rencana jangka panjang saya dalam masa klinik/dokter adalah saya ingin menjalani masa co-ass dan internship dengan baik dan tekun agar kelak dapat menjadi dokter yang berkompeten dan siap untuk bekerja di antara masyarakat. Selain itu, setelah beberapa tahun bekerja sebagai dokter umum, saya berencana untuk mengambil dokter spesialis, tepatnya Spesialis Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia lagi. Dan saya berharap, saya dapat lulus dengan baik dari pendidikan dokter spesialis, dan menjadi dokter spesialis yang kompeten.


Dan cara saya mencapai rencana jangka panjang masa klinik/dokter saya adalah dengan mempersiapkan diri saya secara matang agar saya dapat lulus dan menjadi dokter yang bisa berguna bagi masyarakat, selalu belajar ilmu-ilmu kedokteran yang belum saya ketahui untuk meningkatkan wawasan saya, agar saya dapat melayani dan mengobati pasien saya dengan baik, dan juga tentunya mempersiapkan hal-hal yang mendukung program pendidikan dokter spesialis saya, seperti belajar untuk dapat lulus PPDS di FK UI, serta mencari beasiswa untuk PPDS saya nantinya.


Saya berharap, saat saya menjalani masa klinik/dokter saya, saya dapat menjadi dokter yang bermanfaat bagi masyarakat di sekitar saya. Saya berharap, saya dapat menjadi dokter yang memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada pasien, dan saya harap pasien pun merasakan dampak yang positif atas pelayanan saya kepada mereka. Setelah menjadi dokter nanti, saya siap mengabdikan diri dan segenap kemampuan yang saya miliki untuk kesejahteraan nusa dan bangsa.


Pesan untuk teman-teman adik kelas yang ingin masuk ke FK UI, kalian harus menjaga semangat dan motivasi kalian untuk meraih hal yang kalian inginkan. Perbanyak belajar, dan buang kebiasaan melakukan hal-hal yang menurut kalian kurang/tidak penting untuk masa depan kalian. Usahakan kalian dapat mengatur waktu kalian secara efektif. Jangan sampai kalian melakukan Sistem Kebut Semalam jika ada ulangan, atau sampai terlambat dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru kalian. Dan juga, jangan lupa untuk mempersiapkan diri kalian untuk menghadapi UTBK. Sering mengulang kembali materi yang sudah pernah kalian pelajari, dan sering mengerjakan soal-soal Try Out UTBK adalah salah satu langkah bijak kalian untuk menggapai FK UI. Tidak lupa juga untuk selalu berdoa kepada Tuhan, agar senantiasa diberikan kemudahan dalam setiap kegiatan belajar yang kalian lakukan, serta diberikan keberhasilan dalam segala upaya kalian untuk mencapai cita-cita kalian, termasuk lulus ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Sukses selalu buat teman-teman adik kelas.


Demikian esai narasi perjuangan saya untuk masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Mohon maaf bila terdapat kesalahan kata dan penyampaian. Semoga esai narasi perjuangan saya ini dapat menginspirasi orang-orang yang membacanya. Terima kasih dan salam sejahtera untuk kita semua.


 
 
 

Recent Posts

See All

Comments


Find Us On!

  • Instagram
  • Twitter
  • Youtube

© 2022 FKUI Brilian

bottom of page