top of page
Search

Narasi Perjuangan - Rachel Hindradata Yoslim

  • Writer: FKUI 2022
    FKUI 2022
  • Aug 14, 2022
  • 9 min read

Perkenalkan nama saya Rachel Hindradata Yoslim, biasa disapa dengan nama Rachel. Saya merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Saya berasal dari salah satu sekolah menengah atas homogen katolik di Jakarta yaitu SMA Santa Ursula Jakarta yang terletak di Jakarta Pusat. Saat ini, saya merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2022. Seperti yang kita ketahui, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyediakan 2 program sarjana kedokteran yaitu program reguler dan program kelas khusus internasional atau biasa disingkat ‘KKI’. Saya sendiri memilih program Kelas Khusus Internasional (KKI) karena program ini berstandar internasional dan program program yang disediakan oleh Kelas Khusus Internasional. Terutama merupakan program semester 7 dan 8 yang berkolaborasi dengan universitas di UK dan Australia. Melalui itu, saya yakin dengan menjadi bagian dari FKUI KKI, saya dapat menjadi mahasiswi yang berstandar internasional dan dapat mengeksplorasi area tak terbatas serta memenuhi ambisi saya. Saya berhasil masuk ke FKUI KKI melalui jalur mandiri yaitu jalur SIMAK UI. Jalur ini harus saya lalui dengan beberapa tahapan seperti tes akademik mata pelajaran IPA yaitu Biologi, Matematika, Fisika, dan Kimia kemudian dilanjutkan dengan wawancara dan tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) khusus untuk program KKI.


Universitas Indonesia tidak hanya terkenal baik di beberapa fakultas saja, melainkan hampir semua fakultas di Universitas Indonesia berhasil mencetak prestasi yang luar biasa hebat dan berhasil mengharumkan nama bangsa. Salah satu diantaranya, Universitas Indonesia merupakan Universitas yang terkenal memiliki salah satu Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia. Masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tentu telah menjadi mimpi hampir setiap orang yang ingin mengejar impian menjadi dokter, termasuk saya sendiri. Tak bisa dipungkiri bahwa ribuan putra putri Indonesia mendaftar untuk masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Suatu kebangaan dan kehormatan tersendiri bagi mahasiswi yang melanjutkan jenjang ilmu di FKUI. Maka dari itu, sejak dulu saya berpandang bahwa hanya orang orang jenius yang pintar, kompetitif, berkomitmen, bermotivasi, tekun, dan pantang menyerah lah yang hanya bisa diterima ke FKUI. Selain semua orang tahu bahwa sangat sulit untuk diterima di FKUI, saya juga yakin bahwa FKUI adalah tempat dimana calon dokter terbaik di Indonesia dibentuk dan dihasilkan. Tidak lupa juga, FKUI menyediakan berbagai fasilitas sebagai wadah untuk membantu membimbing para calon dokter. Saya selalu terpesona dan terinspirasi dari orang orang yang berhasil diterima di FKUI dan berhasil lulus dari FKUI karena itu menandakan kerja keras mereka selama bertahun tahun. Maka dari itu, saya yakin dengan menjadi mahasiswi FKUI, saya dapat dituntun dan dibentuk untuk menjadi dokter yang berkualitas tinggi, berstandar internasional, profesional, terpercaya, jujur, dan tentunya unggul dalam bidangnya untuk bangsa Indonesia di kemudian hari. Namun semua ini tidak dapat terjadi tanpa dosen dosen yang hebat di FKUI. Dosen dosen di FKUI tentu merupakan dokter dokter berpendidikan tinggi, berkualitas tinggi, dan bermartabat tinggi yang berperan sangat besar dengan mendidik calon calon dokter yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. Kemudian, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia juga berperan besar dalam kemajuan kesehatan di masyarakat Indonesia. Selain mencetak lulusan lulusan yang nantinya akan siap melayani masyarakat, FKUI juga melakukan kegiatan kegiatan dengan tujuan yang sama.


Untuk berhasil masuk ke FKUI, dibutuhkan motivasi yang kuat karena tanpa adanya motivasi dalam diri, saya tidak akan bisa masuk ke FKUI. Untuk memiliki motivasi yang kuat, tentunya saya terinspirasi dari salah satu tokoh yang sangat penting dalam hidup saya yaitu tante saya. Dia merupakan dokter yang hebat namun sayangnya dia meninggal karena limfoma setelah dia lulus dari Fakultas Kedokteran. Walaupun saya belum pernah bertemu dengannya secara langsung, tapi setiap keluarga saya menceritakan mengenai dia, saya dapat merasakan kesenangan dan kesedihan dimata mereka menjadi satu. Disanalah dimana saya menyadari bahwa kehilangan satu orang dapat merubah kehidupan banyak orang disekitarnya. Dan disanalah juga dimana saya ingin menjadi dokter dan dia menjadi sumber motivasi saya pertama kali. Motivasi saya untuk masuk FKUI sendiri juga karena Universitas Indonesia telah menjadi universitas impian saya sejak saya duduk di bangku SMP. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, Universitas Indonesia memiliki Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia, maka dari itu saya semakin termotivasi untuk masuk ke FKUI. Saya ingin menjadi bagian dari tenaga kesehatan di kemudian hari yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan bangsa Indonesia seperti alumni alumni FKUI yang sudah diakui. Namun sumber motivasi terbesar saya untuk masuk FKUI adalah keluarga saya, tanpa dukungan besar dari mereka maka saya sudah mudah tergoyahkan dan tidak berhasil masuk ke universitas impian saya. Rintangan tentu tetap berdatangan, namun untuk menumbuhkan motivasi dalam diri saya, saya mulai dari perlahan mengganti dan memperbaiki kegiatan sehari hari seperti tidur lebih cukup, belajar lebih rajin, berpikir positif, berdoa, menghabiskan waktu bersama orang orang terdekat seperti keluarga dan teman. Maka dari itu walaupun saya terus jatuh, saya tetap termotivasi untuk bangun.


Menjadi seorang dokter telah menjadi impian saya sejak lama, bahkan sejak pertama kali saya duduk di bangku SD dan ditanya “cita cita kamu apa?” Mungkin dokter merupakan jawaban hampir setiap anak seumuran saya pada waktu itu, namun bagi saya, dokter adalah satu satunya cita cita saya hingga saat ini. Sejak SD, saya pernah mengikuti organisasi di sekolah bernama “Dokter Kecil” yang bertugas di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Saya masih ingat dengan jelas bagaimana saya belajar dengan rajin untuk mendapatkan nilai bagus agar dapat terpilih sebagai Dokter Kecil. Saya juga masih ingat melihat betapa senangnya diri saya saat kepilih dan memakai jas putih dokter kecil UKS. Perjuangan saya masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dimulai dari bangku kelas 11 pada tahun 2020. Awalnya saat saya baru masuk SMA, saya sempat tertarik untuk bersekolah diluar negeri, karena sebagai individu yang menyukai berbagai tantangan, saya merasa di luar negeri saya dapat memenuhi ambisi saya. Namun, pada akhirnya hati saya tetap berbalik pada Universitas Indonesia, apalagi sejak saya mengetahui mengenai program kelas khusus internasional yang disediakan oleh Universitas Indonesia. Saya mulai mengontak kakak kelas saya yang berhasil diterima di FKUI dan bertanya mengenai tips-tips belajar untuk masuk FKUI. Kemudian saya juga mulai lebih rajin dan giat belajar dan mulai mencari tahu mengenai apa yang harus saya siapkan untuk mendaftar ke FKUI. Pada liburan tahun 2021, sebelum saya naik ke kelas 12, saya mulai les untuk persiapan test International English Language Testing System (IELTS) sebagai salah satu syarat untuk mendaftar ke FKUI Kelas Khusus Internasional. Kursus IELTS saya dimulai saat liburan kenaikan kelas yaitu pada bulan juli dan berakhir pada bulan september 2021. Belajar IELTS tentu bukan hal yang mudah karena dibutuhkan banyak persiapan yang matang. Selama saya mengikuti kursus IELTS, saya merasa itu tidak cukup, maka dari itu saya sembari belajar mandiri dari menonton Youtube dan mengerjakan mock test IELTS di website website terpercaya. Akhirnya pada tanggal 10 September 2021, saya mengerjakan tes IELTS saya dan perjuangan selama 3 bulan tersebut berakhir.


Tentunya, kelas 12 merupakan tahun terpadat di SMA karena jadwal kelas 12 diisi dengan banyaknya jam pelajaran, tugas, dan ujian yang tak henti henti. Walaupun setiap selesai sekolah saya merasa lelah, saya tetap bersemangat mengikuti kursus persiapan IELTS dan les mata pelajaran biasa. Saya juga mulai berkonseling dengan guru Bimbingan Konseling (BK) saya mengenai rencana saya untuk melanjutkan studi saya di FKUI. Kemudian, saya juga mulai mencoba untuk mengikuti berbagai lomba lomba yang berhubungan dengan fakultas kedokteran seperti lomba Medical Olympiad BIOSCOPE yang diadakan oleh Universitas Padjadjaran pada bulan September 2021 lalu dan lomba nasional biologi KONBI BIOCOMPACT UNESA pada bulan Oktober 2021 lalu. Pada pertengahan tahun kelas 12, tepatnya pada bulan Januari 2022, kuota siswi eligible atau siswi yang mendapatkan kuota SNMPTN dan Talent Scouting diumumkan. Saya sangat bersyukur karena saya mendapatkan kuota Talent Scouting. Namun disaat dibuat grup di salah satu aplikasi chatting, saya melihat ada lumayan banyak murid yang mendaftar Talent Scouting. Terutama murid murid yang sangat amat pintar dan berpotensi. Maka dari itu, saya merasa saya tidak memiliki kesempatan untuk diterima melalui jalur Talent Scouting dan saya memutuskan untuk melepaskan Talent Scouting. Namun keputusan itu tentu merupakan salah satu penyesalan saya, hanya karena saya hanya pesimis dan minder terhadap teman teman saya. Semuanya berkelanjutan disaat SBMPTN, walaupun saya lebih tertarik ke program KKI, saya tetap mencoba SBMPTN karena saya sangat ingin masuk ke Universitas Indonesia. Saat SBMPTN, saya mendaftarkan diri di Universitas Indonesia sebagai pilihan pertama saya. Saya ingat dengan jelas bagaimana saya ingin lokasi tes SBMPTN saya di kampus UI sampai saya refresh web LTMPT selama 2 hari agar mendapatkan lokasi tes di kampus UI. Akhirnya, saya mendapatkan lokasi tes di gedung FIB UI Depok. Tentunya saya sangat pesimis ketika mendaftar SBMPTN karena saya merasa bahwa diterima di FKUI merupakan hal yang sangat tidak mungkin. Apalagi ditambah dengan persiapan saya yang bisa dibilang sangat kurang. Hari pengumuman ujian SBMPTN pun tiba namun sayangnya saya tidak diterima melalui jalur SBMPTN. Namun, mental saya tidak terpukul oleh hal ini melainkan saya cukup puas dengan hasilnya karena saya sangat mengimpikan untuk masuk Kelas Khusus Internasional.


Dari sebelum pengumuman SBMPTN, saya telah membayar pendaftaran SIMAK UI pada hari pertama dibukanya pendaftaran yaitu tanggal 24 Mei 2022. Setelah SBMPTN, saya juga cukup pesimis untuk diterima di FKUI KKI. Namun karena diterima disini merupakan impian saya sejak lama, saya mulai belajar untuk SIMAK UI secara mandiri dengan giat karena saya tahu disinilah saya ingin melanjutkan studi saya. Disaat waktu dimana saya berjuang untuk SIMAK UI, berbagai emosi bercampur menjadi satu. Perasaan senang terkadang muncul karena saya bersyukur masih mendapatkan kesempatan untuk mengikuti SIMAK UI. Tetapi, perasaan sedih juga sering muncul karena saya belum memiliki sekolah dan teman teman terdekat saya sudah diterima di universitas swasta, negeri, maupun luar negeri. Saya sampai berfikir kalau saya akan berujung gap-year. Namun, hal ini tidak dapat membuat saya beralih dari fokus saya. Seminggu setelah saya mengerjakan tes akademik SIMAK UI, saya mendapatkan pesan dari RSUI bahwa saya lolos tes akademik dan selanjutnya saya harus mengikuti tes MMPI dan wawancara. Saya begitu senang mendengar kabar ini karena saya satu langkah lebih dekat menuju universitas impian saya. Pada tanggal 30 Juni 2022 tepatnya jam 15.00 WIB, pengumuman hasil SIMAK UI telah keluar. Perasaan panik dan takut memenuhi seluruh badan saya dari 3 hari sebelumnya. Namun pada hari itu, saya sudah mengikhlaskan diri apapun hasilnya nanti. Tepat jam 15.00 WIB, saya mengunci diri dalam kamar dan perlahan lahan membuka pengumuman.

Selamat, Anda dinyatakan sebagai calon mahasiswa baru Universitas Indonesia (*) Saya hanya bisa diam membeku karena saya tidak percaya bahwa saya diterima di universitas impian saya, fakultas impian saya, dan program impian saya. Kerja keras saya seakan terbayar pada saat itu juga. Kata kata tidak dapat mendeskripsikan betapa senangnya saya dan kedua orang tua saya. Pada malam itu juga, akhirnya saya dapat tidur nyenyak setelah satu tahun berjuang di kelas 12.


Setelah diterima di FKUI, hati terasa lega namun saya tahu ini bukanlah akhir melainkan awal dari perjuangan baru hidup saya. Maka, harapan saya untuk diri saya adalah saya dapat terus bertumbuh dan berkembang bersama dengan FKUI melalui ilmu, pengalaman, dan koneksi yang akan terbentuk dan kelak dapat digunakan untuk menjadi dokter yang sesuai dengan visi dan misi FKUI. Selain itu, saya juga berharap dapat menjadi berkat bagi orang orang disekitar dan saya dapat membanggakan keluarga saya terutama kedua orang tua saya yang sudah mendukung saya tanpa henti. Tentunya, saya juga ingin mendapatkan support dari orang orang disekitar saya terutama dari keluarga dan teman teman terdekat agar saya dapat berjuang untuk menjadi dokter di masa depan. Angkatan tahun 2022 ini sudah terbiasa kelas daring 2 tahun terakhir yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 ini tentu memberikan banyak dampak, salah satunya adalah tidak mengenal satu sama lain dengan baik karena terbatas oleh layar laptop. Maka dari itu, saya berharap angkatan tahun 2022 FKUI dapat menjadi angkatan terbaik yang solid sampai akhir perjuangan bahkan sampai setelah lulus nanti. Sebuah keluarga.


Rencana saya untuk 3 tahun kedepan adalah saya berharap dalam masa preklinik ini saya dapat menekuni dan mendalami setiap pelajaran dengan giat belajar dan berjuang tanpa henti agar dapat mendapatkan nilai yang memuaskan. Pada tahun pertama, saya juga berharap saya bisa beradaptasi dan bersosialisasi dengan teman teman FKUI angkatan 2022 dengan cara mengikuti berbagai organisasi dan aktif di berbagai kegiatan kampus. Pastinya, dalam masa ini jalannya tidak akan lurus lurus saja melainkan akan berliku liku penuh dengan tantangan, maka dari itu, saya sudah memantapkan diri untuk terus berjuang agar siap untuk menghadapi semua itu. Selain itu, rencana saya untuk masa klinik adalah masa pemantapan diri dimana saya dapat berkembang secara penuh agar kelak siap terjun ke lapangan sebagai dokter. Saya berencana saya dapat lulus kuliah di FKUI dengan IP yang memuaskan agar saya dapat mengambil spesialis. Kemudian, setelah saya lulus dan mendapatkan gelar dokter, saya ingin berkontribusi dalam masyarakat dengan mendedikasikan ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan di FKUI. Melakukan banyak kegiatan amal seperti kegiatan bakti sosial untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dan membutuhkan bantuan. Dalam 20 tahun kedepan, saya berencana bersama dengan dokter dokter lulusan FKUI untuk menjadi dokter yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. Selanjutnya, pesan saya untuk adik kelas yang saat ini juga sedang berjuang dengan susah payah untuk masuk ke FKUI adalah terus semangat! Walaupun kalian lelah dan ingin menyerah, kalian harus menyadari kalau kalian tidak sendiri. Teruslah berjuang dan pantang menyerah untuk meraih mimpi kalian menjadi seorang dokter. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya melainkan awal dari perjuangan baru tetapi kalian tetap harus mengapresiasi diri untuk segala proses yang telah kalian lewati. Trust the process! Saya berharap adik adik semua juga dapat menyiapkan the best version of yourself dengan usaha dan persiapan yang maksimal, mulai dari mengikuti kursus, belajar dengan giat, mengganti jadwal sehari hari kalian, dan yang terpenting memiliki komitmen yang kuat. Sudah waktunya kalian menunjukkan ini semua! Terakhir, jangan lupa pada-Nya. Do your best and let God do the rest! Sampai ketemu di FKUI teman teman semua!


 
 
 

Recent Posts

See All

Comments


Find Us On!

  • Instagram
  • Twitter
  • Youtube

© 2022 FKUI Brilian

bottom of page